14. Aku Tak Percaya Diri

80 6 0
                                    


(July, 16)

Hai.
Sepertinya sudah lama ya tak bertukar kabar. Masihkah kamu mengingatku atau justru sudah berhasil melupakanku? 

Aku penasaran apakah selama ini kamu pernah membicarakan tentangku ke teman-temanmu atau justru kau simpan rapat-rapat semua yang terkait denganku, seakan-akan aku ini adalah kenangan pahitmu.

Dan juga, apakah kamu menganggapku sebagai pelajaran yang tidak ingin kau ulang atau masih ada harapan bertemu denganku sekali lagi? 

Dahulu, aku sungguh merasa tidak pantas bersanding denganmu. Bukan karena parasku. Namun setelah ku pikir, kau dan aku berada di dimensi yang berbeda. Kau dengan pencapaian mu yang terbilang sudah gemilang, sedangkan aku masih disitu-situ saja.
Aku merutuki diriku yang merasa tidak percaya diri akan itu. Disaat perempuan lain merasa tidak percaya diri akan penampilan, disini justru aku merasa tidak percaya diri dengan pencapaian mu.

Lucu, bukan?

Aku sungguh menyanyangi mu, namun apa daya kita memang berbeda.

Maaf, menghapus nomormu adalah pelarian ku sekarang. Tapi kalau aku boleh jujur, aku masih memikirkanmu. Mungkin kamu berpikir aku adalah orang yang menyedihkan. Orang waras mana yang masih merindukan seseorang yang sudah memiliki pengganti?

Aku harap kamu baik-baik saja di sana, aku harap kamu benar-benar bahagia dalam hidupmu.
Terimakasih.

----------

Sending virtual hug to all people, yang udah baca epilogwaktu! Selamat kita sekarang berteman!

Thank u for ur support, jan lupa votes comment yaaa ^^

Ohiya kalian juga bisa ikutin akun instagram @epilogwaktu._

Epilog WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang