(July, 07 2020)
Kamu tau ngga? Tadi aku cerita ke temanku tentangmu dan juga rasaku. Katanya sih manusiawi jika tiba-tiba tanpa sengaja terlintas untuk membahas mengenai apa yang terlanjur basi.Lucu bukan? Padahal aku sudah bersikeras untuk tak lagi membicarakan perihal mu. Tapi bodohnya aku masih suka terbawa suasana, bahkan ditengah perbincangan teman ku berkata :
"Cepat lupakan, kamu sudah terlalu jauh darinya sekarang. Hatimu perlu istirahat, jangan biarkan bayangannya masuk kedalam pikiranmu. Persetan dengan kata kata waktu yang pernah ia katakan padamu, pada akhirnya pun kamu yang terluka. Jangan terlalu bodoh." Katanya sambil mengaduk Oreo Frappenya.
Aku hanya termenung mencerna seluruh kalimat yang dilontarkannya.
'Benar' batinku.
Untuk kesekian kalinya aku benar benar berdoa kepada Tuhan semoga tak ada lagi cerita lama yang menyeruak ke permukaan hingga melambung tinggi setelah sekian lama mengendap didasar. Sebagai tanda bahwa kisah itu takkan pernah berlanjut dan berhenti.
Aku sadar bahwa merindukan seseorang adalah hal manusiawi yang siapapun bisa saja merasakannya. Namun jika dikaitkan tentangmu, rindu bukan lagi perihal aku yang ingin mengenang tentang kisah indah ketika bersamamu, namun rindu adalah tentang mengenang seseorang (kamu) yang telah membuat hati berantakan berulang kali.
-----------
Sending virtual hug to all people, yang udah baca epilogwaktu ಥ‿ಥ
Thank u for ur support, jan lupa votes comment yaaa ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Epilog Waktu
PoetryIni sudah pada penghujung ku, Maka biar aku yang akan mengakhirinya, Untuk selanjutnya kupastikan takkan ada lagi kita. Ataupun cerita kita. [Ini kumpulan sajak tapi dibumbui cerita]