17. Bagaimana Tanpa Rasa?

76 2 0
                                    

(July, 31)

Bagaimana tanpa rasa?

Beralas senyum sambil menari-nari. Dan jari jari ingin main menyendiri. Tertidur dengan isi mimpi yang begitu nyeri seraya mendekap hati yang perlahan sudah ingin mati.
Apakah gadis itu bertopeng? Bukan, hanya saja dia tidak ingin merusak suasana. Menjadi orang yang paham akan situasi adalah keahliannya. Makanya dia begitu. Bukan bermaksud buruk.

Bagaimana tanpa rasa?

Gadis itu memang suka berkata, membagikan cerita romansa, kepada insan yang sedang jatuh cinta. Tatkala ada cerita pilu yang menyeruak dipermukaan prosanya. Dengan dalih tidak semua perihal cinta akan baik pada akhirnya.

Bukan berarti pula gadis itu penuh rasa, mudah jatuh cinta kepada para tuan yang mengumbar mesra. Jijik . Satu kata yang akan dirasanya. Menolak dengan rasa biasa adalah kelebihannya. Jangan salah sangka, memang gadis itu sudah tak perasa. Hatinya tahu mana yang harus dipertahankan dan mana yang harus di tinggalkan. Masalalunya menjadikan dewasa akan apa yang ada didepannya.

Sudahlah, kalian jangan berperasa. Percuma saja gadis itu akan biasa saja, terkecuali kepada tuan yang tak sengaja membuat afeksinya berdetak 2 kali lebih cepat pada biasanya.

Siapa? Ya tidak tahu.


__________________

Sending virtual hug to all people, yang udah baca epilogwaktu! Selamat kita sekarang berteman!

Thank u for ur support, jan lupa votes comment dan share yaaa ^^

Ohiya kalian juga bisa ikutin akun instagram @epilogwaktu._

Epilog WaktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang