***
"Loh kenapa kaget gitu, iya Hyeran pasti Mama kamu sudah ceritakan?" tanya Bunda Doyoung.
"Iyaa kok Tante, Mama sama Papa udah cerita kemarin." jawab Hyeran.
"Doyoung, tangan kamu kenapa?" tanya Bunda Doyoung.
"Tangan Kak Doyoung kena pisau Tante, tadi Kak Doyoung nyelamatin aku dari preman." jawab Hyeran yang mendapat anggukan dari Doyoung.
"Wahh kamu memang calon suami yang hebat Doyoung, udah mau sampai terluka buat melindungi Hyeran." puji Bunda Doyoung.
"Ahh... Bunda apaan sih. Aku gak tau kalau Hyeran yang Bunda maksud calon istri aku Hyeran yang ini." ucap Doyoung
"Yaudah. Toh sekarang kalian udah saling kenal kan?" ucap Bunda Doyoung.
"Hyeran, kamu ganti baju di kamar Doyoung ya. Pakai baju Doyoung aja, kasihan kamu basah kuyup kayak gini. Nanti kamu masuk angin, habis itu kita makan malam sama - sama." ucap Bunda Doyoung berlalu meninggalkan Doyoung dan Hyeran yang terbengong - bengong.
Doyoung pun bergegas menuju kamarnya di ikuti oleh Hyeran, kini mereka berdua berada dalam satu kamar.
"Gue pinjam baju lo ya. Gue ganti di kamar mandi, tapi awas jangan ngintip." ucap Hyeran.
"Gue... Ngintip cewek stress kayak lo. Ihh... Gak napsu gue, lagian ya gue heran sama preman yang tadi mau - maunya perkosa cewek yang gak ada menarik - menariknya sama sekali kayak lo." ucap Doyoung.
"Sialan lo. Jahat banget sih mulut lo." kesal Hyeran dan memukul lengan Doyoung.
"Aduuhhh..." ringis Doyoung.
"Aw... Aw... Maaf, aku gak sengaja." ucap Hyeran kaget karena dia tak sengaja memukul lengan Doyoung. Doyoung pun membuka lemarinya dan menyerahkan gaun berwarna hijau tosca.
"Dress siapa ni?" tanya Hyeran sambil memicingkan matanya menatap Doyoung curiga.
"Udah deh pake aja, bawel lo." ucap Doyoung dan dia pun membaringkan tubuhnya ke kasur empuk miliknya. Tak lama Hyeran pun keluar dari kamar mandi dan sudah mengenakan dress selutut berwarna hijau tosca. Doyoung pun kini sudah mengganti bajunya dengan baju kaos berwarna hitam dan celana selutut berwarna hitam, mungkin Doyoung menyukai warna hitam.
"Lama banget sih lo, udah di tungguin Bunda tuh di meja makan." ucap Doyoung yang berpura - pura kesal padahal sedari tadi dia menyembunyikan kegugupannya karena melihat Hyeran yang sangat anggun dan cantik.
"Iya sabar kenapa sih Kak." ucap Hyeran
***
"Wah calon mantu Ayah cantik sekali." puji Ayah Doyoung yang membuat Hyeran tersipu malu.
"Iya bener kata Ayah, cocok sama Doyoung. Doyoung ganteng Hyeran cantik, wahh pasti cucu kita kelak bakal ngalahin Jung Haein ya kan Yah." ucap Bunda Doyoung bercanda.
"Bunda apaan sih, cucu? Nikah aja belum." kesal Doyoung karena Ayah dan Bundanya selalu membahas perjodohan itu.
"Ya kan sebentar lagi kalian mau menikah, tinggal 1 bulan lagi." ucap Ayah Doyoung.
"Apa?? 1 bulan lagi?" kaget Doyoung dan Hyeran berbarengan.
"Iya, udah kalian tenang aja, Gaun dan Jas pernikahannya udah Bunda pesan di butik Tante Seulgi, besok kalian kesana ya kalian cobain deh bajunya." ucap Bunda Doyoung.
"Yah, Bun, 1 bulan lagi apa gak kecepetan?" kata Doyoung.
"Gak lah. Pas tuh atau mau di majuin 2 minggu?" goda Ayah Doyoung.

KAMU SEDANG MEMBACA
What Paired??? - Kim Doyoung
Teen FictionBertemu dengannya adalah hal yang paling bersejarah, karena aku mengetahui tentang kebahagiaan dan penghianatan - Hyeran Aku berjanji akan membahagiakan keluarga kecilku ini sampai aku tiada dan maaf atas kesalahanku di masa lalu - Doyoung Start : 2...