WP >> Part 8. Bohong demi kebaikan

170 22 22
                                    


***

Hayoung sedang duduk sambil menonton Tv tapi tangannya sibuk mengotak - atik handphonenya.

"Kenapa sih Wonwoo belum telpon juga, biasanya dia selalu ngabarin. Selalu ingetin aku minum susu, ingatin aku makan tapi dari pagi sampai siang gini dia gak ada telpon atau kirim pesan." gerutu Hayoung

'Ahhh tau ahh... Mungkin aja dia lagi sibuk banget hari ini, karena kemaren dia cuti buat ngelayat orang tua Hyeran.' pikir Hayoung lagi.

'Hyeran!! Gimana keadaan Hyeran sekarang ya? Gue gak nyangka dia harus ngalamin hal kayak gini, pasti berat banget buat dia sama Mark.' batin Hayoung. Ia memencet handphonenya menekan tombol call dan mendekatkan handphone ke telinganya.

"Hye, lo gimana kabarnya?"

"...."

"Oh gitu, ya udah deh gue ke rumah Chungha sekarang ya."

"....."

"Oke Hye, lo semua tunggu gue ya." Hayoung mematikan sambungan telponnya. Bergegas mengambil tas dan dompetnya lalu meraih kunci mobilnya dan menuju rumah Chungha.

***

Joy sedang memeriksakan dirinya. ke dokter, sudah beberapa hari ini ia merasa kepalanya pusing dan perutnya sangat mual. Setelah mendapat hasil tes wajahnya berubah tegang. Dia berjalan gontai meninggalkan rumah sakit.

***

Doyoung, laki - laki ini seperti orang bingung. Dia sangat bingung memikirkan rumah tangganya dengan Hyeran, bayi dalam kandungan Hyeran dan juga tentang Joy. Otaknya seperti di remas - remas dia sendiri bingung apa yang harus di lakukannya, menuruti permintaan Hyeran untuk bercerai? Lalu apa kata orang tuanya? Pernikahan mereka baru berjalan 3 bulan dan bagaimana dengan status anak yang di kandung Hyeran. Apakah dia tega meninggalkan Hyeran yang tengah mengandung bayinya? Darah dagingnya?

Aarghhhh...

Erang Doyoung frustasi dan mengacak rambutnya.

Tak lama Joy datang keruangan Doyoung dengan terisak.

"Doyoung?" panggil Joy menangis.

"Joy?? Kamu kenapa?? Kenapa nangis?" tanya Doyoung menghampiri Joy membimbingnya duduk di sofa dan membelai lembut rambutnya. Doyoung benar - benar tulus mencintai Joy.

"Young, Ak.. Akuu..." Joy tak bisa meneruskan kata - katanya.

"Udahh... Udahh... Kamu tenang, aku ambil minum dulu ya."

"Gak Young." Joy menggeleng lirih.

"Akuu... Aku... AKU HAMIL Young, aku Hamil." tangis Joy semakin pecah. Dia menangis sesenggukan dalam pelukan Doyoung. Sementara Doyoung diam mematung tak menduga.

"Haa... Hamil Joy?" Doyoung tak percaya

"Kamu cintakan Young sama aku? Tolong nikahi aku Young! Aku gak bisa ngelewatin ini semua sendiri, pasti Mama sama Papa aku akan membunuh aku Young. Aku telah mengecewakan mereka." ucap Joy lirih dengan air mata yang semakin membanjiri wajah cantiknya.

"Tapii Joy, akuu..."

"Akuu tau Young, akuu mintaa maaf udah buat kamu kecewa! Aku mintaa maaf, tolong akuu Young, nikahi akuu, setidaknya sampai bayi ini lahir dan anak ini punya status. Kamu gak keberatankan?" pinta Joy dengan wajah memelas. Dia tak tega melihat Joy seperti ini, tapi dia bingung harus bagaimana.

"Doyoung... Akuu mohon." ucap Joy sekali lagi.

"Aku akan berusaha untuk ngomong sama Ayah sama Bunda, kamu sabar ya." Doyoung memeluk Joy.

What Paired??? - Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang