Akhirnya Liam memutuskan untuk ikut bersama Jaehyun dan Rose ke Jakarta, menemui Ayah, Bunda dan Adiknya, ada perasaan takut yang berkecamuk di diri Liam, dia takut Ayahnya akan semakin memarahinya, atas tingkahnya yang menghilang begitu saja.
"Sayang, kenapa tegang seperti itu? Ayah gak akan marahin Liam kok, nanti kalau Ayah marah, Tante akan marahin Ayah balik." Rose Menggenggam dan menenangkan Liam.
"Tante, kalo Ayah marah, Liam ikut Tante ke Jogja lagi ya." ucapnya.
"Hey jagoan, dengerkan Om ya. Kalau Ayah marah kamu harus minta maaf, kamu dimarahin karna kesalahan kamu. Kamu harus berani sayang, haruss!! Seorang jagoan gak boleh jadi penakut." Jaehyun mensejajarkan tubuhnya dengan Liam dan mengusap kepala Liam dengan sayang. Tak terasa mereka sudah sampai di depan kamar Hyeran
"Assalamualaikum?" Ucap Jaehyun yang membuka pintu kamar rawat Yerin. Diikuti Rose dan Liam dibelakangnya.
"Waalaikumsalam." jawab Hyeran dan Doyoung, Mereka terkejut melihat Liam yang berada dalam gandengan Rose.
"Liam, ya allah sayang, Bunda kangen kamu nak." Hyeran mencoba bangkit dari ranjangnya, tapi Doyoung mencegahnya. Liam mendekat ke ranjang Bundanya.
"Bunda, maafin Liam ya udah buat Bunda cemas. Liam minta maaf Bun, selama ini Liam gak bisa buat Bunda bangga sama Liam, Liam selalu buat Bunda sedih dan kecewa." Liam menangis dan memeluk Bundanya.
"Gak papa sayang, Liam jangan kabur - kabur lagi ya, gimana kalau Liam di culik dan di jual? Bunda bakal sedih gak bisa ketemu sama kamu lagi, Bunda sayang sama kamu." ucap Hyeran sambil memeluk putranya dengan erat.
"Ayah juga minta maaf ya sayang, Ayah udah marahin kamu dan ngomong hal - hal yang buat kamu marah. Maafin ayah ya nak." Doyoung juga memeluk Liam erat, Liam membalas pelukan Ayahnya dan menangis.
"Liam selama beberapa hari ini sama gue, kurang lebih seminggu. Liam minta gue buat gak ngasih tau lo berdua, maafin gue ya." Jaehyun ikut berbicara.
"Gimana ceritanya dia bisa sampai Jogja?" tanya Hyeran.
"Aku nemuin Liam di bandara Hye, dia ngotot pengen ke Jogja, jadi aku bawa aja. Sampai sana baru dia ceritain masalahnya." Rose menjelaskan.
"Besok - besok Liam jangan kayak gitu lagi ya, Bunda khawatir nak." Hyeran memeluk anaknya.
"Iya Bunda, Liam janji." ucapnya dalam dekapan sang Bunda.
***
Sudah satu minggu Hyeran berada di rumahnya. Keadaannya sudah sangat membaik pasca melahirkan buah hatinya yang kedua.
"Bunda, Rahui nangis mulu. Dia kenapa bun?" tanya Liam dengan polosnya.
"Adik bayi buang air kecil sayang, nih Bunda mau gantiin popoknya dulu." ucap Hyeran. Sambil tangannya yang cekatan itu menggantikan popok Rahui, si bayi mungil.
"Oh jadi kalo adik nangis karna buang air kecil ya Bun?"
"Gak juga sayang, kadang laper atau sakit." jelas Hyeran
"Gimana cara Bunda tahu?"
"Naluri seorang Ibu." jawab Hyeran dengan tersenyum.
"Nah, sudah selesai." ucap Hyeran yang selesai menggantikan popok anaknya.
"Ayah, hari ini Liam bobok sama Ayah sama Bunda ya?" ucap Liam pada Doyoung yang baru selesai mandi.
"Gak bisa sayang, kan ada adik bayi. Nanti Liam gak nyaman tidurnya, soalnya adik bayi sering nangis." ucap Doyoung mengjelaskan.
"Ayaahh, masa adik bayi terus yang di perhatiin, Liam kan juga mau Yah, tidur sama Ayah sama Bunda. Waktu kecilkan Ayah gak ada sama Liam." ucapnya sendu, terbesit rasa cemburu di hatinya. Karena sewaktu kecil dia hanya tinggal dengan Bundanya, dia tidak pernah merasakan kasih sayang Ayahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
What Paired??? - Kim Doyoung
Teen FictionBertemu dengannya adalah hal yang paling bersejarah, karena aku mengetahui tentang kebahagiaan dan penghianatan - Hyeran Aku berjanji akan membahagiakan keluarga kecilku ini sampai aku tiada dan maaf atas kesalahanku di masa lalu - Doyoung Start : 2...