WP >> Part 10. Jalan - jalan pagi

163 22 39
                                    

***

Matahari pagi telah menampakkan sinarnya, cahaya matahari mulai masuk melalui celah kaca dan sinarnya mengenai mata wanita cantik ini. Dia mengerjapkan beberapa kali matanya mencoba menghalau sinar matahari menggunakan kedua telapak tangannya, dia mengucek matanya ketika hendak bangkit dari tidurnya Hyeran merasakan ada tangan kekar yang melingkar di tubuhnya. Dia menoleh ke samping dan mendapati Doyoung yang masih tertidur pulas sambil memeluk tubuhnya! Sejenak Hyeran tertegun dengan posisi tidur mereka, Hyeran mencoba mengingat kejadian semalam. Dia mual lalu Doyoung mengelus dan mencium perutnya dan dia pun tertidur.

Entah setan apa yang merasuki Hyeran, sehingga Hyeran berani memainkan jemari lentiknya di atas wajah Doyoung, mulai dari dagu, bibir, hidung, pipi dan kening Doyoung. Dia tersenyum menatap wajah tampan suaminya saat tidur. Mendadak Hyeran merasakan mual di perutnya, dia mencoba menahan agar tidak membangunkan Doyoung jika mendengar suara mual - mualnya. Dia perlahan menggeser tangan kekar yang melingkar di pinggangnya itu dan segera berlari menuju westafel.

Hueekkk... Huekkk... Hueekk...

Hyeran memuntahkan isi perutnya, setelah merasa tidak mual lagi. Hyeran membasuh wajah dan mulutnya, seketika dia kaget mendapati sosok Doyoung yang berdiri di belakangnya melalui pantulan cermin di depannya, Hyeran membalikan tubuhnya menghadap Doyoung.

"Maaf ya Young, gara - gara perutku mual kamu jadi kebangun." Hyeran merasa tak enak hati. Doyoung melangkah mendekati Hyeran dan menyampirkan anak rambut Hyeran ke belakang telinganya.

"Kenapa minta maaf? Kamu kan gak salah, hal semacam ini biasa di alami ibu hamil. Kita ke dokter ya?" ajak Doyoung tapi Hyeran menggeleng.

"Kenapa?? Aku mau tau perkembangan anak kita " ucap Doyoung. Hyeran terdiam ketika Doyoung menyebut nama kita dalam kepemilikan bayi yang dia kandung.

"Hemm aku udah baikan kok, aku gak papa bener deh." Hyeran tersenyum.

"Kamu gak ke kantor hari ini?" tanya Hyeran.

"Gak, aku lagi males ke kantor. Hari ini lagi urus masalah wisuda." senyum Doyoung.

"Aku ikut ya? Aku mau urus masalah kuliah juga." pinta Hyeran.

"Apaa??"

"Aku mau urus kepindahan aku ke Jogja, besok aku udah ke Jogja." ujar Hyeran lirih. Sejenak Doyoung menghela nafas berat, dia bingung dengan perasaanya. Apa dia harus menahan Hyeran untuk selalu di sisinya? Tapi bagaimana dengan Joy?

"Ya udah, aku mandi dulu ya." ucap Hyeran membuyarkan lamunan Doyoung. Hyeran berlalu untuk mengambil handuk.

***

Jam sudah menunjukan pukul 09:00 pagi, Doyoung dan Hyeran bersiap - siap pergi menuju kampus.

"Bik, Ayah sama Bunda mana? Kok gak ada kelihatan." tanya Hyeran.

"Anu Non, Nyonya sama Tuan udah pergi ke rumah mereka. Sehabis sarapan tadi pagi. Tadi mau pamitan tapi Non sama Aden masih tidur." jawab Bik Yeji.

"Ohh ya udah, makasih ya Bik." ucap Hyeran sembari tersenyum.

***

"Hyeran, kangeennnn." teriak Hayoung saat melihat Hyeran yang berjalan dengan Doyoung.

"Hayoung... Gue juga kangen." mereka berpelukan.

"Gimana kandungan lo, baik - baik aja?" tanya Hayoung.

"Belum ada check up Young, sering mual - mual juga! Sampai badan gue lemes banget." ucap Hyeran.

"Kenapa gak check up? Lo harus rajin - rajin cake up Hye, udah beli susu hamil?" tanya Hayoung, lagi - lagi Hyeran menggeleng.

"Belum sempat beli apapun, belum lama Mama sama Papa meninggal. Gue masih kalut banget." ucap Hyeran.

What Paired??? - Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang