***Minggu pagi...
Saat ini Hyeran sedang menemani Doyoung yang sedang bermain basket dan juga Liam yang tengah menikmati Bubur Ayam yang di pesannya sambil memperhatikan Ayahnya bermain basket.
"Bunda... Ayah pintel ya main basketnya." ucap Liam sambil menyuapkan Bubur Ayam ke mulutnya.
"Iya sayang, dari dulu Ayah itu emang pinter main basket." ucap Hyeran. Hyeran terbayang pertemuan pertamanya saat di kampus dulu, Doyoung menimpuknya dengan bola basket dan akhirnya pingsan. Dan Doyoung mengira Yerin sedang modus karena ingin berdekatan dengannya. Hyeran tersenyum sendiri membayangkannya.
"Bunda kenapa senyum - senyum gitu." ucap Doyoung yang tiba - tiba sudah ada di depan Hyeran
"Ehh Doyoung, ngagetin aja." ucap Hyeran kaget.
"Ya habisnya kamu senyum - senyum gitu, kenapa?" Doyoung mengerutkan dahinya.
"Ehh.. Anu... Gak papa, kamu udah selesai main basketnya? Nih handuk kecilnya." Hyeran memberikan handuk kecil pada Doyoung.
"Kamu aja dong yang lapin keringat aku." ucap Doyoung manja.
"Dasar manja." cibir Hyeran tapi dia tetap mengelap keringat di wajah dan leher Doyoung
"Makasih sayang." Doyoung mencium kening Hyeran
"Ihh, Doyoung apaan sih cium - cium malu tau." ucap Hyeran mencabikkan bibirnya. Doyoung hanya tersenyum dan mengusap pelan kepala Hyeran.
"Waahh... Anak Ayah lagi makan bubur ya, enak?" ucap Doyoung sambil duduk di sebelah Liam.
"Enak dong, Ayah mau?" Liam mengarahkan sesendok bubur ke mulut Doyoung.
"Nyaaamm... Nyaaamm.. Sedap betol..." ucap Doyoung mengikuti cara bicara Upin dan Ipin, Liam terkikik lucu.
"Ayah, Ayah pintel main basketnya, ajalin Liam juga dong Yah."
"Boleh nak, kapan - kapan Ayah ajarin Liam ya. Di belakang rumah Nenek ada lapangan basket. Ayah biasa latihan disana."
"Waahh benelan Yah? Ayah mau ajalin Liam? Liam jadi lindu sama Nenek sama Kakek." ucap Liam sendu.
"Besok Ayah sama Bunda mau ajak Liam ketemu sama Nenek sama Kakek. Gimana? Seneng gak?" tanya Hyeran.
"Benelan Bun? Gak bohongkan? Liam mau Bun, mau banget." ucap Liam antusias dan langsung memeluk leher Hyeran.
"Masa Bunda aja yang di peluk, Ayah gak nih?" Doyoung pura - pura kesal.
"Iya Ayah, Ayah juga... Liam sayang sama Ayah sama Bunda." ucapnya sambil memeluk Ayah Bundanya bersamaan.
***
Jam 17:00...
Keluarga kecil Doyoung sudah tiba di bandara dan langsung menuju ke rumah orang tua Doyoung.
"Assalamualaikum atuk oo atuk, kite orang dataaang." ucap Liam kencang. Gak lama pintu terbuka.
"Ya Allah Doyoung, Hyeran, Liam. Kenapa kalian datang gak kasih tau dulu?" tanya Bunda Doyoung.
"Sengaja Bun, mau kasih surprise." ucap Hyeran memeluk Bunda Doyoung.
"Bunda pikir kalian udah gak ingat lagi sama Ayah sama Bunda disini." ucap Bunda Doyoung cemberut.
"Gak Bunda... Durhaka kita kalo gak ingat sama Bunda." ucap Doyoung dan memeluk Bundanya.
"Kakek dimana Nek?" tanya Liam.
"Ohh cucuku, Kakek di taman belakang lagi kasih makan ikan." kelas sang Nenek.
"Wahh... Liam mau kesana Bun." ajak Liam pada Hyeran.
"Ya udah yukk kita ke tempat Kakek, setelah itu kalian istirahat ya. Siap - siap untuk makan malam." ajak Bunda Doyoung. Mereka menuju taman belakang rumah.
"Kakek." panggil Liam.
"Liam..." ucap sang Kakek senang dan langsung memeluk cucu kesayangannya itu.
"Astaga, makin ganteng kamu ya, mirip banget sama Kakek." narsis Ayah Doyoung, mereka tertawa.
"Kakek, ikannya banyak ya. Boleh di goleng gak?" tanya Liam polos.
"Jangan dong sayang, ikannya masih kecil - kecil. Belum banyak dagingnya, nanti kalo udah besar baru kita tangkap terus kita bakar." jelas sang Kakek.
"Oke Kek." Liam mengacungkan jempolnya.
"Ya udah, pasti kalian capek kan? Istirahat aja, Bunda mua siapin makan malam untuk kalian." ucap Bunda Doyoung.
"Iya Nek, Liam mau mandi dulu. Liam mau makan udang goleng dong Nek." Requestnya pada sang Nenek.
"Oke sayang... Sekarang kamu mandi terus istirahat ya." ucap sang Nenek. Liam mengangguk patuh. Doyoung dan Hyeran segera ke lantai atas dan segera beristirahat.
***
"Bunda, Ayah. Selesai makan ada yang mau Doyoung sama Hyeran bicarain." ucap Doyoung.
"Tentang apa?" tanya Ayah Doyoung.
"Nanti Doyoung sama Hyeran jelasin Ayah, setelah makan." jawab Doyoung.
"Ya udah, ayo makan." ajak sang Bunda.
Makan malam mereka sangat bahagia dan sesekali di selingi canda tawa.
Setelah makan. Ayah, Bunda, Doyoung dan Hyeran duduk di ruang tamu, sementara Liam pamit ingin tidur karena kekenyangan mencicipi udang goreng buatan sang nenek yang sangat lezat.
"Apa yang mau kalian bicarain?" tanya Ayah Doyoung.
"Kami berniat untuk menikah lagi, acara sederhana aja Yah." ucap Doyoung.
"Loh kenapa? Kalian kan belum bercerai." tanya Bunda Doyoung.
"Iya Bunda, tapi kami udah lama berpisah. Kalo menurut agama 3 bulan gak tinggal serumah dan gak memenuhi hak dan kewajiban sebagai suami istri, itukan udah bisa di katakan bercerai." jelas Doyoung.
"Hanya pernikahan sederhana aja Yah, Ijab Qobul aja." ucap Hyeran.
"Ohh, ya udah kalo gitu. Ayah sama Bunda setuju aja, kapan rencananya kalian mau menikah ulang?" tanya Bunda.
"Besok Yah, Bun. Doyoung sama Hyeran udah urus semua berkas pernikahan kita." Doyoung antusias.
"Secepat itu? Apa bisa nak?" tanya Bunda.
"Bunda tenang aja, Doyoung udah urus semuanya." ucap Doyoung lagi.
"Ya udah kalo gitu, lebih cepat lebih baik." ucap Ayah.
TBC
Next???
KAMU SEDANG MEMBACA
What Paired??? - Kim Doyoung
Teen FictionBertemu dengannya adalah hal yang paling bersejarah, karena aku mengetahui tentang kebahagiaan dan penghianatan - Hyeran Aku berjanji akan membahagiakan keluarga kecilku ini sampai aku tiada dan maaf atas kesalahanku di masa lalu - Doyoung Start : 2...