WP >> Part 14. Bunda jatuh

165 26 5
                                    

***

"Hyeran." Panggil seseorang.

Hyeran menegang dan melihat Liam yang berdiri di belakangnya. Liam pun menoleh kearah sumber suara yang memanggil Bundanya.

"Akhirnya aku menemukan kamu Hye." ucapnya dan tiba - tiba memeluk Hyeran.

Hyeran semakin menegang berada dalam pelukan Doyoung. Ya, Doyoung yang manggil Hyeran. Pelukan yang sudah 5 tahun tak pernah di dapatkannya, pelukan yang sangat dia rindukan. Tapi otaknya tak mau menerima perlakuan Doyoung, Hyeran melepas pelukan Doyoung.

"Apa - apaan kamu." kesal Hyeran.

"Hye." Doyoung tak bisa berkata - kata.

"Mau apa kamu kesini." tanya Hyeran.

"Semenjak kamu pergi, aku selalu mencari keberadaan kamu Hye. Tapi kamu hilang seperti di telan bumi, aku sama sekali gak bisa menemukan jejak kamu. Aku selalu datang ke makam Mama sama Papa untuk minta maaf sama mereka, karena selama ini aku udah menyia - nyiakan kamu. Aku minta maaf Hye, aku rindu kamu." sesal Doyoung.

"Mencari aku? Bukan nya kamu udah hidup bahagia sama Joy? Untuk apa kamu cari aku?" Hyeran mendengus kesal.

"Bundaa..." Panggilan itu menghentikan aksi marah Hyeran sama Doyoung.

"Bunda, Om ini siapa? Kenapa Bunda malah - malah?" tanya Liam bingung melihat Bundanya marah - marah sama seseorang yang tidak di kenalnya.

"Hye, apa ini anak kita?" Doyoung menatap Hyeran haru.

"Iya! Dia anak aku dan bukan anak kamu. Aku yang menjaga sama merawat dia dari dia masih dalam kandungan dan kamu secuilpun tidak berhak atas anak ini." kesal Hyeran dan menarik Liam ke dalam pelukannya.

"Bunda! Kata Bu Gulu gak baik malah - malah di makam, nanti penghuni makamnya malah loh." ucap Liam polos.

"Iya sayang, maafkan Bunda ya. Bunda jadi marah - marah, ya udah kita pergi dari sini sekarang ya." Hyeran menggandeng tangan Liam dan mengajak anaknya untuk pergi dari pemakaman. Doyoung mengikutinya dari belakang, dia tidak ingin melepaskan Hyeran lagi dan tidak akan pernah.

"Hyeran tunggu." teriak Doyoung. Hyeran semakin mempercepat langkahnya. Doyoung segera berlari mengejar Yerin dan menggendong Liam dengan tiba - tiba.

"Doyoung!!! Lepaskan anakku..." teriak Hyeran.

"Kalau kamu gak kasih aku kesempatan aku untuk menjelaskan semuanya sama kamu, aku akan bawa anak ini." Hyeran pun mempercepat langkahnya.

"Doyoung!!! Tunggu, kamu gak berhak mengambil Liam dari aku. Aku yang udah merawatnya selama ini." teriak Hyeran lagi. Doyoung sebenarnya tidak tega, tapi ini satu - satunya cara agar Hyeran tidak pergi lagi.

"Om! Om ini siapa? Liam mau di bawa kemana? Liam mau sama Bunda." ucap Liam.

"Sayang, kamu tenang aja ya. Bunda akan ikut sama kita, Bunda pasti gak akan meninggalkan kamu. Bunda kan sayang sama kamu, kita hanya akan..." belum sempat Doyoung menyelesaikan ucapannya. Dia menoleh ke belakang mendengar rintihan Hyeran.

"Awww..." ringis Hyeran. Doyoung dan Liam segera berlari menghampiri Hyeran.

"Hye! Kamu gak papa?." tanya Doyoung menurunkan Liam dari gendongannya dan memegang pergelangan kaki Hyeran yang terkilir karena jatuh.

"Bundaa... Bunda kenapa?" tanya Liam khawatir.

"Bunda gak papa, kamu jangan sedih ya sayang." Ucap Hyeran.

"Om sih!! Lihat Bunda jadi kesakitan kan." Liam mencabikkan mulut nya karena kesal. "Sini Bunda Lima tiup kaki Bunda." Liam membungkukkan tubuhnya dan meniup pergelangan kaki Hyeran yang terkilir. Hyeran dan Doyoung tersenyum melihat tingkah anak mereka.






TBC





Next??

What Paired??? - Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang