WP >> Part 22. Sarapan pagi

144 20 2
                                    

***

Hari ini pernikahan Doyoung dan Hyeran di langsungkan di sebuah Masjid terkenal di Jakarta yang letaknya tidak jauh dari rumah Doyoung di Jakarta. Hadir juga Chungha, Wooseok dan anak mereka. Ada juga Yerin, Seungyoun, Hayoung dan Wonwoo beserta anak mereka masing - masing mereka sudah pulang dari Paris beberapa hari yang lalu.

"Wahh Hyeran, memecahkan rekor nih. Menikah untuk kedua kalinya dengan orang yang sama." goda Hayoung.

"Hehhe.. Itu namanya jodoh, harus banyak belajar dari kesalahan di masa lalu. Semoga pernikahan Hyeran kali ini langgeng." ucap Yerin.

"Iya Bener, semoga lo selalu bahagia ya Hye." ucap Chungha sambil memeluk Hyeran.

"Ahh makasih ya... Gue jadi terharu nih, akhirnya gue bisa ketemu sama Yerin sama Hayoung lagi. Udah berapa tahun ya kita gak ketemu." Hyeran hampir meneteskan air matanya.

"Cup cup cup.. Jangan sedih, nanti make upnya luntur." ucap Hayoung.

"Iya... Di hari bahagia ini, kita juga harus berbahagia. Gak boleh sedih - sedih lagi." ucap Chungha. Mereka saking berpelukan.

***

"Kamu cantik banget Hye." goda Doyoung. Hyeran mengenakan gaun putih di hiasi banyak pernak - pernik yang berkilau.

"Kamu juga ganteng." Hyeran balik menggoda Doyoung.

Doyoung dan Hyeran sudah berada di depan penghulu. Sebelumnya Hyeran juga sudah mengabari Mark adiknya yang sekarang di Jerman. Awalnya Mark menentang keras, karena Mark takut kalau Hyeran akan terluka lagi. Hyeran mencoba menjelaskan pada Mark dan dia yakin Doyoung sudah berubah menjadi laki - laki yang lebih baik, akhirnya Mark mengizinkan. Mark juga minta maaf, dia tidak bisa hadir di pernikahan Kakaknya karena Istrinya tangan hamil besar.

Terdengar kata SAH dari para saksi dan tamu undangan. Mulai detik ini Hyeran dan Seungyoun sudah menjadi suami istri kembali, Doyoung mencium kening Hyeran.

***

Hari sudah malam, Doyoung dan Hyeran sudah berada di kamar mereka yang di hiasi dengan berbagai macam hiasan, ada lilin, kelopak mawar merah bertaburan di ranjang mereka.

"Hye." panggil Doyoung ketika Hyeran sedang mengeringkan rambutnya dengan handuk.

"Hemm." Hyeran berdehem. Tiba - tiba dia merasa gugup walau ini bukan yang pertama kali baginya.

"Kenapa tegang gitu?" Doyoung memeluk pinggang Hyeran dari belakang. Dan menyandarkan dagunya di bahu Hyeran.

"Siapa yang tegang coba." Hyeran mencoba melepaskan pelukan Doyoung di pinggangnya.

"Kalau gak tegang, kita mulai sekarang ya? Kayaknya Liam udah cukup umur untuk punya adek." goda Doyoung yang membuat pipi Hyeran merona.

"Doyoung apaan sih." Hyeran melepaskan pelukan Doyoung dan duduk di tepi ranjang sambil berpura - pura memainkan ponselnya.

"Kenapa malah main hp? Atau kamu mau videoin malam kita berdua? Hahahaha." goda Doyoung lagi sambil tertawa dan menaik turunkan alisnya.

"Doyoung kamu apaan sih, goda aku terus. Udah ah aku capek mau tidur." Yerin meletakkan ponselnya dan membaringkan tubuhnya di ranjang yang di penuhi dengan kelopak mawar merah.

"Ehh kenapa malah tidur sih." Doyoung kembali mendudukkan tubuh Hyeran.

"Iya terus mau ngapain lagi? Aku Capek tau." Hyeran kembali membaringkan tubuhnya dan menarik selimut. Tapi Doyoung malah menindih tubuh Hyeran, Hyeran kaget dengan pergerakan Doyoung. Tiba - tiba Doyoung mencium lembut bibir Hyeran, menuntut agar Hyeran membalas ciuman Doyoung. Lidah Doyoung masuk ke mulut Hyeran seketika Hyeran mendesah. Doyoung menelusupkan lidahnya, mengabsen gigi Hyeran, tangan kanan Doyoung menekan tengkuk leher Hyeran untuk memperdalam ciuman mereka. Kemudian tangan Doyoung melepaskan satu persatu kancing baju Hyeran dan...

(Gak usah di lanjut aja yaa, asli geli gue 🤦🏻‍♀, bayangin aja sendiri 😂...)

***

Keesokan harinya....

Hyeran bangun pukul 06:00 dan mendapati Doyoung masih tidur pulas di sampingnya. Hyeran melirik tubuhnya dan Doyoung yang telanjang, hanya di tutupi selimut tebal. Tangan mungil Yerin meraba kening, hidung, mata dan terakhir di bibir Doyoung. Hyeran mengelus lembut bibir Doyoung, tiba - tiba tangan Doyoung menangkap tangan Hyeran yang ada di bibirnya, Hyeran kaget.

"Selamat pagi sayang." sapa Doyoung dengan suara serak khas bangun tidur. Kemudian mengecup lembut tangan Hyeran yang berada di genggamannya.

"Pagi sayang!! Bangun yok, udah lewat jam 6 lewat nih." ajak Hyeran.

"Nanti aja, aku masih rindu kamu." ucap Doyoung kembali memeluk Hyeran dengan posesif.

"Gak enak Doyoung, aku harus nyiapin sarapan." Hyeran mencoba melepaskan pelukan Doyoung. Doyoung pun ikut bangun dari tidurnya.

"Morning Kiss dulu." goda Doyoung dengan menunjuk bibirnya.

"Doyoung! Apaan sih, malu tau..." ucap Hyeran. Berusaha beranjak dari tempat tidurnya, Doyoung menarik lengannya dan mengecup lembut bibir Hyeran. Tidak hanya mencium tapi Doyoung pun melumat bibir Hyeran, ketika mereka sudah semakin terbawa gairah, tiba - tiba...

"Ayah, Bunda..." teriak Liam sambil membuka pintu. Hal itu membuat Doyoung dan Hyeran kaget, mereka pun melepaskan tautan bibir mereka.

"Ayah sama Bunda kenapa telanjang?" tanya Liam melihat tubuh telanjang Doyoung dan pundak Hyeran.

"Ehh, ituu sayang. Anuu, Ayah tadi minta di kerokin Bunda, soalnya Ayah masuk angin nak." ucap Hyeran mencari alasan.

"Telus Bunda?" tanya Liam lagi.

"Ehm, Bunda... Bunda mau mandi sayang. Udah Liam jangan banyak tanya, mending sekarang Liam bantu Nenek ya. Mungkin Nenek lagi buat sarapan kan di bawah." ucap Doyoung mencoba mengalihkan perhatian anaknya.

"Iya, kemalin kan Liam tidul sama Nenek sama Kakek. Padahal Liam mau tidul sama Ayah sama Bunda, tapi pintunya dikunci." ucap Liam cemberut.

"Maaf ya sayang, Ayah sama Bunda gak tau kalo kamu mau tidur sama kita." ucap Hyeran sambil mengelus rambut Liam dengan sayang.

"Pokoknya nanti malam Liam mau tidul sama Ayah sama Bunda. Kita kan belum pelnah tidul sama - sama Bunda..." rengek Liam pada Bundanya.

"Iya sayang, Ayah sama Bunda nanti malam tidur sama kamu, oke... Nah sekarang Ayah sama Bunda mau mandi dulu, Liam bantu Nenek dulu ya." bujuk Hyeran. Liam mengangguk dan pergi meninggalkan kamar Doyoung dan Hyeran.

"Ihh, gara - gara kamu. Makanya otak jangan mesum, hampir aja kan ketahuan Liam." Hyeran mencubit lengan Doyoung dengan keras.

"Aww.. Aw.. Ampun sayang, tapi perasaan kamarnya kan udah kita kunci, kenapa bisa tiba - tiba Liam bisa masuk. Ohh, mungkin Bunda nih yang kasih kunci serepnya sama Liam." pikir Doyoung.

"Udah ah, aku mau mandi dulu." Hyeran beranjak dari tempat tidurnya. Dengan membawa selimut masuk ke dalam kamar mandi. Memutupi tubuh polosnya.

"Gak usah di tutupin sayang, aku udah lihat semuanya tau." goda Doyoung dan Hyeran melemparkan baju Doyoung ke wajah Doyoung karena kesal. Doyoung pun tertawa bahagia.

***

Di meja makan...

"Selamat pagi Bunda, maaf ya Yerin telat bangun." ucap Hyeran menghampiri Bunda Doyoung yang sedang menyiapkan sarapan.

"Ah, gak papa sayang. Namanya juga pengantin baru, Bunda paham. Mana tau Bunda dapat cucu baru." goda Bunda Doyoung.

"Doakan aja Bun, tadi malam kita udah usaha kok." ucap Doyoung yang tiba - tiba datang menghampiri Bunda dan Istrinya.

"Doyoung, apaan sih." ucap Hyeran malu dan mencubit lengan Doyoung. Doyoung hanya tertawa.

"Udah lama Bunda gak lihat tawa bahagia kalian, Bunda seneng banget. Semoga kalian selalu rukun dan harmonis ya." pinta Bunda Doyoung.

"Iya Bunda..." cap Hyeran memeluk Bunda Doyoung.

"Ehh, pada ngobrolin apa sih? Yukk makan, Ayah udah lapar nih." ucap Ayah Doyoung sambil duduk di kursi meja makan bersama Liam yang juga baru datang. Mereka pun sama - sama menyantap hidangan di Meja makan.






TBC











Next???

What Paired??? - Kim DoyoungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang