aduh gimana ya ngomongnya." Ucap gua bingung.
"Emang mau ngomong apaan sih?" Tanya Maiza.
"Tadi tuh kan Fadli kan bilang ke gua, dia itu gak masuk." Bisik gua ke Maiza.
Maiza menjelaskan dengan gerakan isyarat nya.
"Tadi.. Fadli bilang.. Kalau.. lu gak masuk.."
"owhh.." ucap Syahdan paham.
"Nay, nanti ke kantin yuk makan bakso." Ajak Syahdan.
"Kamu nanti eksul kan?"
"i..iya" ucap gua gugup.
"Ke kantin yuk" ajak Syahdan sekali lagi.
"Emang mau kamu traktir?" tanya gua bercanda. Gua kira gak mungkin kan dia mau traktir gua. Tapi perkiraan gua salah.
"iyaa gapapa" ucap Syahdan memangguk.
"beneran?"
"iya sayang" bisik Syahdan.
Antara gua canggung dan gua kesel, ya gimana ya.. kenapa perasaan gua kalau sama dia campur aduk mulu gak ada henti – henti nya. Setelah kita membicarankan itu, masuk topik baru.
"khem, cie yang kemarin habis minta maaf."
"kamu kan marah kemarin." Ucap Syahdan memelas.
"ya iya lah, namanya juga cewek. Cewek kalau chat nya cuma di read doang ya marah. Kan kita jadi merasa dicuekin, dikacangin, dan ngerasa kalau kita punya masalah gitu. Cowok kan juga gitu." Penjelasan gua.
"hah? Tapi aku gak gitu" ucap Syahdan menggeleng.
"ahh masaa.." ucap gua tidak percaya.
"iya lah, aku mah orangnya gak suka marah." Ucap Syahdan.
"hmmm, yayaya." Jawab gua percaya.
"yaudah. ayo Za balik. Duluan ya." Pamit gua.
"lama banget sih ngobrolnya. Ngobrolin apa aja btw?" tanya Maiza.
"(dlm hati : biasa, perdebatan rumah tangga, eh gak gak. Astagfirullah) habis debat dulu, ehehe.." jawab gua ragu.
Perasaan gua lega. Dan di perjalanan kembali ke kelas, tanpa gua sadari salting mulai menguasai diri. Bahagia banget gatau kenapa setiap bertemu dia seperti jantung gua meng- upgrade. Wkwk lebay banget kan Naya.
"Gua tebak nih, pasti lu habis ngapel kan?" tanya temen gua.
"iyalahh astaga. Ngobrolnya lama lagi, gua sampai dikacangin di sana." Ucap Maiza.
Setelah shalat ashar, gua menuju ke ruang eksul.
. Dan Syahdan sudah menunggu di depan kelas itu.
"loh, nunggu aku?" tanya gua.
"ya iya lah nunggu kamu, emang mau nunggu siapa lagi. Yaudah gih taruh dulu tasnya." Ucap Syahdan.
"(taruh tas) dah, yuk."
"yuk."
Gua heran, kenapa cuma gua sama dia aja? Manateman-temannya? Lah masa cuma berdua?
next?? comment down below

KAMU SEDANG MEMBACA
Berubah untuk melupakan (SUDAH DIBUKUKAN)
RandomKanaya Fahima Hawa alias Kanaya. siswi sekolah menengah yang berkeinginan untuk hijrah. ia bertemu dengan laki-laki yang menurut dia sempurna. dia adalah Syahdan, laki-laki famous di sekolahnya. diam-diam Kanaya mengagumi Syahdan. tanpa ia sadari...