Seperti hidup di antara mimpi dan kenyataan, kamu, sosok gadis yang baru saja membuka mata dengan kesadaran yang belum terkumpul sepenuhnya.
Cahaya redup dari lampu Tumbler putih itu seakan membangunkan kamu dari mimpi yang baru saja kamu alami.
Tapi saat itu kamu paham betul, bahwa kamu itu tidak tertidur. Kamu yakin bahwa kamu itu sadar. Namun siluet pria yang baru saja muncul dalam bayanganmu itu seakan-akan menarik mu ke dalam dimensi lain yang sangat jauh dari realita.
Sosok itu tersenyum hangat padamu, mendekatkan diri secara perlahan ke arahmu berdiri saat itu.
"Siapa kamu?" kalimat itu lolos begitu saja dari mulutmu.
Sesungguhnya kamu tidak begitu yakin dengan perasaan aneh yang kamu rasakan saat ini. Kamu berusaha untuk melepas pemikiran yang terasa akan membelit seluruh jiwamu saat itu.
Tapi sosok pria itu malah semakin tersenyum lepas, memperlihatkan deretan gigi yang tertata begitu rapi.
"Aku? Kamu sungguh bertanya aku siapa? y/n, kamu sungguh tidak ingat siapa aku?" tanya pria itu dengan raut wajah bingung.
Kamu menggeleng. "Aku adalah Jun, pria China yang kamu ciptakan dalam fantasi liar dan penuh imajinasi. "
"Jun?" lirih kamu.
Jun mengangguk. "Aku Xiao De Jun, apa kamu sungguh tidak mengenaliku?"
"Tidak, aku tidak ingat atau kenal siapa kamu. Mungkin kamu salah mengenali orang. "
"Mana mungkin aku salah, aku tidak akan salah mengenali siapa yang telah menciptakan aku. "
"Tapi--. "
"y/n apa sungguh kamu tidak ingat?"
Lagi-lagi kamu menggeleng. Apa yang dikatakan oleh Jun, kamu sama sekali tidak mengerti. Aku? Menciptakan pria China dalam sebuah karya tulis penuh fantasi liar dan imajinasi? Oh ayolah, bahkan untuk sekedar menulis kalimat tak berarti pun kamu tak begitu memperdulikan.
Dan sekarang ada orang yang mengatakan bahwa kamu adalah orang yang menciptakan dirinya? Ok, ini gila.
"Akan aku ceritakan. " Jun mulai bicara kembali setelah menyadarkan lamunan kamu.
Jun mulai bersiap, mengatur napas dan posisinya untuk memulai cerita. "Dulu, aku juga tidak pernah tahu siapa aku dan kenapa aku hadir di dunia ini. Tapi setelah memupuk rasa ingin tahu, akhirnya sebuah kisah yang tak pernah aku ketahui telah membuatku cukup terkejut.
Setiap bab yang aku lalui dalam imajinasi liar yang kamu ciptakan telah mengubah seluruh hidup yang dulu tak pernah aku bayangkan sama sekali. Aku menghadapi ini dan itu hanya karena pemikiran seseorang. Persoalan hidup yang rumit bahkan aku lalui. Awalnya aku ingin menyerah, karena aku tahu hidupku bukan keinginanku. Tapi setelah tumbuh dewasa dalam buku yang kamu tulis aku menjadi bahagia karena itu, terimakasih... "
"Tunggu sebentar, apa maksud semua itu? Aku benar-benar tidak mengerti. "
Jun tersenyum. "Aku adalah tokoh utama pria yang kamu tulis, y/n. Aku Jun, Xiaojun. Pria yang terlahir kaya namun terpuruk karena tekanan kedua orang tua. "
"Kapan? Kapan aku menulis cerita, dan aku tidak pernah merasa bahwa aku pernah menciptakan dirimu dengan tulisanku. "
Otakmu semakin berusaha untuk mengingat, tapi sepertinya itu tidak berhasil.
Dan tiba-tiba saja Jun melirihkan sesuatu yang akan merangsang kembali ingatanmu.
"Lima tahun lalu, di jembatan Han saat kamu sedang terluka. Dan tanpa sengaja kamu telah menciptakan aku dalam memori yang tak akan pernah terhapus. ""Tidak apa-apa kamu tak mengingatku, tapi aku hadir dalam imajinasi mu saat ini hanya untuk berterimakasih. "
"Terimakasih?"
"Ya, y/n. Berkat kamu dan cerita yang kamu buat tentang riwayat ku, aku belajar banyak hal dari itu. Dan aku juga ingin mengatakan agar kamu tidak perlu berhenti meraih mimpi yang kamu impikan sejak dulu, jadilah dirimu sendiri. Y/n, kamu sudah menciptakan aku dari banyak pengalaman buruk, tentang bagaimana tekanan orang tua terhadapku. Dan kurasa itu bukan kisah orang lain, melainkan kisah dirimu yang teramat menyulitkan. "
Kamu termenung cukup lama, menatap Jun yang mulai kabur seperti kumpulan asap yang seakan hilang tertebas angin.
"Aku hanya ingin kamu terus berjalan tanpa memperdulikan orang yang menyakitimu. Aku hanya ingin kamu selalu semangat seperti saat kamu menciptakan aku. Sekarang... nikmatilah alur hidup yang telah dituliskan untukmu. "
Seketika tubuh tegap Jun menghilang. Pria China dengan wajah yang rupawan itu telah hilang, ketika kesadaran mu puluh untuk sepenuhnya.
Sudut mata yang mulai menetes membasahi permukaan pipi, tanpa sadar kamu menangis sedu.
"Bagaimana untuk terapi kali ini? Apa itu membuatmu merasa lega?" sosok wanita dengan snelli putih khas seorang dokter menatap kamu di tepian ranjang.
Kamu menatapnya segera. "Apa tadi itu nyata?"
"Bisa jadi itu nyata, terkadang lucid dream bisa benar-benar terjadi bagi beberapa orang yang beruntung. " papar wanita tersebut.
"Sudahlah, apapun yang kamu lihat di alam sana itu hanya sebuah ilusi tentang perasaan yang kamu rasakan dan pikirkan saat ini. "
Kamu hanya mengangguk setelah mendengarkan penjelasan wanita psikolog itu.
*
*
*
Aku tau ini cerita makin gak jelas, makannya gak usah baca ya gais. Karena mau hapus sayang banget.
