hey long time no see^^
Minho jatuh dari atap apartemen adalah kesalahan Dahyun.
Jika saja lelaki itu tidak pernah mengenal Dahyun, ia tidak akan terjerat dalam hubungan tidak seimbang itu.
❑ ❑ ❑
Dahyun berdiri tanpa suara memandangi lalu lalang perawat di koridor rumah sakit itu. Kasur jalan berderak melewatinya. Semua orang bergerak dari satu tempat ke tempat lain. Mungkin hanya dia saja yang kakinya terpaku pada bumi.
Bukan hanya kakinya, hidupnya juga terlalu lama diam di satu tempat. Beberapa kali ia mencoba pergi, tetap saja ia akan kembali pada titik itu.
Sebanyak apapun dia berusaha meraih kebahagiaannya, pada akhirnya ia akan kembali pada luka.
"Kenapa kau belum mengobati lukamu?"
Dahyun mengarahkan wajahnya ke samping, kini di sebelahnya ada Minhyun yang tampak bermandi peluh. Tampaknya Minhyun buru-buru lari dari apartemen ke rumah sakit sesaat setelah mendengar kabar dari para tetangga apartemennya.
Wanita itu tersenyum miris, di dunia ini hanya Minhyun yang lebih tertarik pada luka di wajahnya, dibanding keadaan Minho yang kritis di dalam ruang operasi.
"Tidak apa-apa."
Bukan sebuah masalah jika wajahnya kini penuh luka tampar. Bukan masalah jika bajunya berantakan terkoyak diguncang hebat oleh Ibu Minho. Dia pantas mendapatkannya.
Minhyun berdecak mendengar jawaban Dahyun. Dia menarik Dahyun untuk pergi ke dokter.
"Ada banyak dokter yang bekerja disini, merepotkan satu dari mereka tidak akan membuat dunia berhenti."
Minhyun menarik lengan Dahyun pergi dari area ruang operasi.
Dia sedikit kesal dengan sikap Minhyun. Semakin banyak perhatian yang ia dapat dari lelaki itu, ia jadi ingin sedikit tamak. Apakah salah jika kali ini dia menginginkan kebahagiaan?
Ingin sekali ia bergerak memeluk kebahagiaan di hadapannya. Tetapi hati kecil dalam dirinya kembali melempar tanya, pantaskah dia mendapatkannya?
Pandangan Dahyun jatuh pada telapak besar Minhyun yang menggenggam jemari kecilnya. Mungkin hanya sebatas inilah Dahyun boleh berharap.
Tubuh Dahyun hampir menabrak punggung Minhyun karena lelaki itu tiba-tiba berhenti. Dahyun menggeser badannya untuk melihat apa yang ada di depan Minhyun sehingga memberhentikan mereka.
"Oh.. bukankah itu.."
Benar. Seperti itulah cara dunia memperingatkan Dahyun agar tidak berharap lebih.
Dari kejauhan Dahyun bisa lihat Jisoo yang bersama dengan pria lain. Dua insan itu terlihat bersama dari ruangan dokter umum.
Melihat dari gelagat tidak senang Minhyun, Dahyun menebak bahwa itu adalah suami Jisoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Senjakala ; minhyun ❦ dahyun ✓
NouvellesTentang dua insan yang terhenti di perbatasan waktu. Antara terang yang telah redup dan malam yang tak sudi hadir. Dahyun hanyalah gadis yang suka mengiris-iris kulitnya. dia suka sensasi sakit yang menjalari tubuhnya. dia suka melihat saat cairan k...