Tentang dua insan yang terhenti di perbatasan waktu. Antara terang yang telah redup dan malam yang tak sudi hadir.
Dahyun hanyalah gadis yang suka mengiris-iris kulitnya. dia suka sensasi sakit yang menjalari tubuhnya. dia suka melihat saat cairan k...
Perempuan yang cantik. Dibesarkan dalam keluarga berada dan kecukupan. Peringkatnya di akademis dan non-akademis selalu membanggakan
Sayangnya orang yang hidup sebagai keluarganya tidak pernah bangga terhadap segala hal yang ia lakukan. Bahkan mereka menyesal mengapa perempuan itu masih bernafas hingga hari ini
"Dahyun, kau melakukannya lagi?"
Seorang lelaki datang duduk bersama Dahyun di cafe dekat kampus sembari menunggu jam kuliah selanjutnya. Saat lelaki itu datang, Dahyun sedang menyesap tehnya sambil menatap jendela kaca besar disisi kirinya. Dia memandang sendu jalanan. Tidak butuh hujan atau salju untuk membuat hati seorang Kim Dahyun merasa sendu, meski matahari terik dan orang-orang menyerukan summer holiday pun dia akan tetap dengan suasana muramnya
Lelaki itu menyingkap lengan panjang baju Dahyun. dia hafal kebiasaan Dahyun jika sehabis melakukan cutting, dia akan datang ke kampus dengan baju lengan panjang
Benar saja, dibalik lengan baju itu ada lengan mulus putih yang penuh bekas goresan dan masih mengeluarkan darah sedikit demi sedikit
Sebenarnya Dahyun lebih suka tidak menutupnya dan membiarkannya terekspos begitu saja karena itu membuatnya lebih merasakan kepuasan dan lega. Tapi sejak dia SMA, keluarganya menyuruhnya untuk menutup bekas-bekas itu karena menurut mereka, kelakuan Dahyun hanyalah bentuk cari perhatian yang berlebihan. Dan itu bisa menimbulkan prasangka buruk orang-orang terhadap keluarga mereka
Mulai saat itu Dahyun selalu memakai jaket ke sekolah jika sedang musim panas. Sementara para murid perempuan lain memamerkan lengan mulus mereka, Dahyun menutupi semua itu dengan balutan jaket yang membuat gerah
Semua ini dia lakukan untuk menjaga citra baik keluarganya. Cukup dia saja yang tau betapa busuk dan bajingannya orang-orang hidup sebagai keluarganya.
"Iya" jawab Dahyun tenang
Lelaki itu membuka tasnya dan mengambil perban seolah benda itu memang wajib selalu ada bersamanya. Dia menggulung lengan baju Dahyun hingga atas siku, dan membalutkan perban di lengan Dahyun dengan telaten
"Apa kau tidak sayang kepada tubuhmu? Lihatlah, kulitmu berbekas luka lagi. Padahal butuh waktu lama memuluskannya" omel lelaki itu
Dahyun membuka-tutup mulutnya mengejek omelan lelaki yang berstatus sebagai kekasihnya itu,
"Bla bla bla. Bisakah kau diam, Lee Minho?"
Minho selesai dengan aktivitasnya dan menatap Dahyun menyesal,
"Maafkan aku, tapiㅡ"
Dahyun menarik lengannya dari genggaman Minho
"Kalau kau tidak suka kulitku karena tidak mulus, kau bisa memutuskanku" katanya datar
Minho menggenggam telapak tangan Dahyun dengan wajah memohon maaf,
"Tapi aku tidak bisa, Dahyun. Kau tau itu"
Bagi Dahyun, selfharm adalah candunya. Dan bagi Minho, Dahyun lah candunya
Apapun yang Dahyun lakukan terhadap tubuhnya sendiri dan juga hati Minho, Minho tidak bisa melepaskan perempuan itu begitu saja
"Kau juga tau kalau aku tidak bisa memutuskan orang" balas Dahyun
Dahyun paling tau bagaimana rasanya ditinggal oleh orang-orang terdekatnya, dibuang oleh orang-orang yang hidup bersamanya, diabaikan oleh orang-orang sekelilingnya
Dia tidak mau orang lain merasakan apa yang ia rasakan. Rasanya sangat sesak.
Karena itulah dia tidak bisa meninggalkan orang lain
Tapi dia juga tidak bisa mencintai orang dengan tulus
Untuk apa mencintai dengan tulus kalau pada akhirnya dia akan dibuang lagi?
"Makanya diam saja, biarkan aku melakukan hal yang kuinginkan" kata Dahyun lagi
Dahyun memerhatikan raut wajah Minho yang terlihat tidak senang, "Jangan membuat wajah sedih seperti itu. Kau membuatku merasa bersalah. Kau tau kan? Aku juga tidak menyukai hal itu"
Dahyun mengecup pipi kiri Minho singkat. Akhirnya Minho tersenyum lebih lebar
Dia mengelus kedua sisi pipi kekasihnya. kedua manik matanya menatap penuh perasaan kedua iris kecoklatan perempuan itu
"Aku hanya ingin yang terbaik untukmu" kata Minho
"Aku tau apa yang terbaik untuk diriku" balas Dahyun
Minho menarik wajah Dahyun mendekat, Dahyun juga mendekatkan jarak antara mereka berdua. Keduanya hanyut dalam ciuman tenang tanpa menuntut hal lebih
Seolah itulah cara mereka mendapatkan ketenangan hati, dan di sisi lain agar orang lain tetap nyaman untuk tinggal di sisi mereka
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
to be continued
singkat dulu eaaa.. kan baru perkenalan
jangan marah kalau minho aku apa-apain ya di ff ini
apa iya aku harus pake sistem minimal vote? jangan ya.. aku males harus ngejar target wkwkwk
pokoknya kalau udah banyak yang vote, aku usahain lanjut skuy koq