❅ Memulai Kisah

681 149 49
                                    

❅❅❅

Seperti makan malam keluarga yang selalu sama setiap kali, waktu yang dimiliki Dahyun terasa melambat.

Dia tidak peduli dengan segala bualan dan omong besar para orang tua

Dia tidak peduli dengan saudara tirinya yang terlihat jelas sedang mengibaskan ekornya pada para orangtua itu dan juga teman-teman sepupunya

Dahyun tidak tertarik dengan masalah hidup Jungkook, sepupunya yang sangat annoying, dan juga teman yang ia bawa. Ia juga tidak tertarik dengan sepupunya yang lain, Jung Jaehyun yang terkadang mencuri lihat padanya

Apakah keluarga ini hanya dipenuhi dengan orang aneh dan orang yang penasaran dengan hidupnya?

Dahyun mengambil ponsel dari tas tangannya lalu menghubungi Minho

"Hei, bisakah aku menginap di tempatmu malam ini?" tanyanya

Chaeyeon, Jungkook, Minhyun, Jaehyun dan satu teman lelakinya sontak menatap Dahyun

Dahyun sama sekali tidak menurunkan suaranya jadi wajar ia menyedot perhatian mereka semua

"Aku akan mengirim lokasiku sekarang" katanya ke Minho

Tanpa mengucapkan salam perpisahan atau sekedar bahasa tubuh kalau dia akan pamit, Dahyun berdiri dan keluar dari aula makan malam keluarga

"YYA! KAU MAU KEMANA?" teriak Chaeyeon menegur betapa lancangnya Dahyun meninggalkan pertemuan keluarga tanpa sopan santun

"Biarkan saja, sayang" kata Tuan Jung, "Begitulah jadinya anak hasil rahim seorang pelacur, mau dididik di keluarga sebaik apapun tetap saja di darahnya mengalir dna orang rendahan"

Tidak ada yang membantah ucapan Tuan Jung. Atau lebih tepatnya, tidak ada yang mau mencari perkara dengannya. Karena dialah putra tertua di keluarga ini

Nyonya Jung juga tidak membantah. Memang dia pernah tidak terima karena Tuan Jung meniduri wanita lain hingga lahir Dahyun

tapi bukankah lelaki tidak akan tergoda jika wanitanya tidak menggoda terlebih dahulu?

bukankah begitu cara mainnya?




"Bolehkah aku keluar sebentar untuk cari angin?" Minhyun berdiri dan minta ijin ke Jungkook

Jungkook kaget karena tiba-tiba minhyun bersuara dan berwajah tidak nyaman

"ha? I-iya, silakan" ucapnya


❅ ❅ ❅


Di luar restoran, Dahyun memeluk lengannya karena angin malam yang membuatnya sedikit kedinginan

"Setidaknya hawa dingin di luar sini lebih baik daripada di dalam yang panasnya melebihi sauna" Minhyun mengusap-usap telapak tangannya dan berdiri di samping Dahyun

Minhyun sendiri tidak mengerti mengapa dia begitu suka ikut campur dengan masalah Dahyun. Mungkin karena dia mengerti apa yang dirasakan perempuan itu. Dan juga karena seolah takdir terus membuatnya terlibat dengan perempuan itu

Dahyun menatap Minhyun. Tatapan sama yang diterima Minhyun saat ia menyapa Dahyun di Sungai Han tempo hari

"Annyeong. Kita bertemu lagi" sapa Minhyun baik-baik. Memancing ingatan perempuan itu

Dahyun masih bergeming sambil menatap Minhyun dari pucuk kepala hingga ujung kakinya. Minhyun tertawa karena usahanya gagal

"Kau tidak ingat padaku? Jembatan Sungai Han" kata Minhyun memberi clue

Senjakala ; minhyun ❦ dahyun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang