❅ Luka Mereka

613 132 8
                                    

❏ ❏ ❏

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

❏ ❏ ❏


"Dahyun..."

Dahyun duduk berhadapan dengan wanita asing itu. Wanita asing yang mengaku sebagai ibu kandungnya. Dahyun akui wanita itu sangat cantik meski sudah tidak lagi muda. Kerutan nampak di ujung mata meski sudah ditutupi dengan make up dan perwatan kulit yang mahal.

"Bisakah kau tidak memanggil namaku?" kata Dahyun sinis.

"Dahyun! dia itu eomma-mu!"

Dahyun hampir lupa dengan lelaki berumur tiga puluhan yang ikut duduk di samping wanita itu. Dia membalas gertakan pria itu dengan wajah dingin.

"Siapa kau? Kenapa kau ikut campur?" sindirnya.

"Dia Junmyeon, pamanmu. Junmyeon seharusnya kau tidak membentak keponakanmu seperti itu. Dahyun pantas merasa kesal padaku" kata wanita itu memperkenalkan.

Dahyun tersenyum miring menatap pamannya.

"Lihat? Dia saja mengerti," katanya seakan memenangkan sesuatu.

Wanita itu tersenyum karena Dahyun menerima pembelaannya.

"Aku tidak membelamu. Lagipula aku tidak punya hubungan apapun denganmu," kritik Dahyun lagi.

Wanita itu seketika terluka karena ucapan Dahyun, "Kau masih marah pada eomma karena telah meninggalkanmu selama bertahun-tahun?"

Dahyun tertawa pilu tanpa suara. lalu berhenti dan menatap tajam wanita itu. ia menatap langsung ke arah bola mata wanita itu, seakan menunjukkan betapa terlukanya hatinya hingga tidak ada sedikitpun cahaya kehidupan dalam dirinya.

"Meninggalkanku? Sepertinya Anda keliru. Aku tidak pernah ditinggalkan. Aku dibuang orang yang melahirkanku," tukas Dahyun.

"Tidak, Dahyun. Aku tidak pernah membuangmu.." wanita itu berusaha menjelaskan kepada Dahyun.

"Seenaknya kau mengatakan hal seperti itu pada eomma-mu! Kau sudah keterlaluan!" Junmyeon ikut memprotes sikap kurang ajar Dahyun.

Dahyun menatap nyalang dua orang itu, "Kalau begitu, jelaskan! biar aku tidak salah paham."

"Biar eomma yang menjelaskan padamu, Dahyun-ah," bujuk wanita itu.

"Saat itu eomma melakukan one night stand dengan appamu. tanpa diduga eomma hamil. eomma masih sangat muda, bisnis keluarga sedang kacau. jadi eomma menitipkanmu pada appamu, setidaknya appamu lebih bisa menghidupi kebutuhanmu," jelasnya.

Dahyun tidak habis pikir.

Menghidupi apanya? justru selama dua puluh tahun lebih ini dia merasakan hal yang lebih buruk daripada kematian.

Senjakala ; minhyun ❦ dahyun ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang