Aku nyampe nyari di google, berapa lama waktu kejar paket A, B dan C. Kan di sini ceritanya Wendy ngilang pas masih SD. Jadi yah, dia masih mau masuk SMP berarti. Aku suka yang detail2 he he 😁. Gila ya, ternyata kejar paket itu durasi waktunya sama kayak kita sekolah biasa. Bayangin kalo yang kejar paket itu udah pada tua2, kasian.
______________________________________Angin kemarau berhembus, ia menerbangkan daun-daun kering di halaman belakang rumah Wendy dan membelai lembut kulit putih Wendy dengan meninggalkan sensasi kering khas musim kemarau. Wendy memainkan biolanya dengan menutup matanya. Suara merdu biola itu seolah terbawa jauh ke tempat entah berantah. Wendy memainkan lagu sedih, ia tuangkan segala rasa sedihnya dalam lagu yang ia mainkan. Burung-burung terbang dan hinggap di atas ranting-ranting pohon, mereka membawa rumput-rumput kering untuk membangun sarang.
Sepi.
Ia hanya tinggal berdua dengan ayahnya, ibunya meninggal saat Wendy berada diperjalanan pulang dari pulau bambu tiga tahun yang lalu. Terhitung sudah tiga orang yang Wendy kasihi telah pergi meninggalkannya dengan rentan waktu yang cukup dekat dari yang satu ke yang lainnya. Suara biola Wendy pasti akan menggetarkan hati bagi siapa saja yang mendengarnya. Lewat suara biolanya, wendy bisa berkhayal bisa bertemu dengan ibunya, Irene dan Taeyong.
"Meow"
Wendy menghentikan permainan biolanya saat kucingnya pulang dan menyapanya.
"Ruby kau pulang!"
Senyum Wendy merekah. Ia menggendong kucing kesayangannya dan menciumi pipinya tanpa peduli kucingnya risih dengan sikapnya. Ia lalu membawa biola dan kucingnya masuk ke dalam rumah.
.
.
.Wendy, Jaehyun, Haechan dan Hendry sedang memancing di sungai. Mereka membicarakan Lucas dan Seulgi yang tak kunjung datang.
"Mereka pasti sedang berkencan." Hendry
"Aku juga ingin punya pacar yang cantik seperti Seulgi." Haechan
"Banyak gadis cantik yang suka padamu, kau saja yang tak mau memilih satu dari mereka." Wendy
"Benar" jawab Jaehyun dan Hendry bersamaan
"Aku dapat, aku dapat!" Jaehyun
Jaehyun menggulung pancingnya dan senang bukan main ketika ia mendapat ikan yang besar.
"Kenapa selalu kamu yang dapat duluan? Umpan kita semua sama." Wendy
"Ikan-ikan menyukaiku"Jaehyun terkekeh
"Pangeran ikan" Haechan
Jaehyun mendorong punggung Haechan. Satu kaki Haechan masuk ke air sungai.
"Sepatuku basah! Jung Jaehyun kau ini sudah tua tapi masih saja menyebalkan!"
"Kenapa kita tak mandi saja? Kita sudah lama tak mandi di sungai!" Hendry berdiri.
"Ayo!" Wendy
Wendy membuang alat pancingnya dan segera menceburkan diri ke sungai. Wendy berenang cepat kearah Haechan dan Hendry lalu menarik kaki mereka. Hendry tertawa girang sementara Haechan masih marah-marah.
"Kan basah semua! Kak wendy!" Haechan merengut
"Jaehyun cepat lompat! Airnya segar sekali!" Teriak Hendry
Jaehyun pun ikut melompat dan mereka pun kemudian saling mencipratkan air satu sama lain. Wendy berharap bisa bermain bersama Taeyong seperti ini, ia rindu lelaki itu.
.
.
.Wendy, Seulgi dan Lucas sama-sama mengambil kelas karate di luar sekolah saat mereka pulang sekolah. Mereka satu sekolah dan satu kelas pula. Tak banyak yang bersekolah di sini karena sekolah ini dibuat khusus orang-orang yang mengambil paket. Meski begitu, mereka bertiga sangat senang.
Seulgi dan Lucas hari ini akan pergi kencan karena hari ini mereka tak ada kelas karate, jadi Wendy pulang sendirian. Ia ingin meminta Haechan menjemputnya, namun Haechan masih ada ekstrakurikuler. Pada akhirnya Wendy harus naik bus.
_____________
Pacaran terosssss 😂
_____________Tin tinnnnn!
Wendy memegangi dadanya, ia sangat terkejut. Ia lalu segera mengenali mobil yang ada di sampingnya, Wendy menendang ban mobil itu dengan kesal. Pemilik mobil itu menurunkan kaca dan memamerkan sederetan gigi putihnya.
"Anak SMP sepertimu jika pulang sendirian, bisa diculik. Ayo aku antar."
"Haechan yang memberitahumu?" Tanya Wendy saat sudah di dalam mobil.
"Iya, tadi dia menelfonku."
"Apa perusahaanmu tidak bangkrut karena kau kemari menjemputku kak Hen?"
"Tidak, menjemputmu hanya butuh beberapa menit saja" jawab Hendry sambil mencubit pipi wendy.
.
.
."Kau masih memikirkan Taeyong?"
Wendy mengangguk.
"Sepertinya aku tak punya kesempatan"
Jaehyun membaringkan diri di atas rumput lalu wendy mengikutinya.
"Bintangnya bagus. Yang warna merah itu ku namai bintang Taeyong"
"Kenapa?"
"Taeyong sangat tampan ketika memakai kemeja warna merah atau kaos warna merah." Wendy tersenyum
"Wen, apa kau masih sering berteportasi ke pulau bambu?"
"Sekarang hanya seminggu sekali"
"Ajaklah teman ketika ke sana, jangan terus sendirian. Bagaimanapun juga tempat itu dulunya sangat berbahaya. Aku takut kamu terjebak lagi di sana."
"Akan aku pikirkan"
"Ini serius"
Wendy menoleh.
"Aku hanya tak ingin merepotkan orang lain, lagipula saat di sana aku hanya duduk sambil makan cokelat."
Jaehyun membelai pipi wendy
"Jaga dirimu baik-baik, jika kau menghilang lagi, kami akan sangat sedih."
"Ya" Wendy tersenyum
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lonceng Bambu ✔️
FanficSebuah rumah tua di dalam hutan bambu yang rimbun. Tatkala angin bertiup, berbunyi lah lonceng-lonceng bambu yang menggantung di teras rumah itu. Taeyong dan Wendy berdansa bersama di antara dua dunia yang menempel satu sama lain, namun bersekat. St...