Hari ini Taeyong dan teman-temannya masih disibukkan dengan persiapan mereka untuk berangkat ke lapangan esok hari. Mark, Yuta dan Doyong mempersiapkan hal-hal yang akan dibawa besok bersama perkerja-pekerja mereka sementara Johnny dan Taeyong pergi ke sungai untuk menentukan di koordinat mana saja mereka akan memulai perjalanan menggunakan GPS.
Taeyong sedang mengendalikan drone untuk melihat lokasi-lokasi di sana lalu merundingkan tempat-tempat yang cocok untuk ditelusuri dan mendiskusikannya dengan Johnny.
Alis Taeyong saling bertautan satu sama lain.
"John, liat ini." Taeyong menepuk lengan Johnny beberapa kali.
"Apa?" Johhny mendekat untuk melihat video yang diambil drone.
"Kenapa ada Padang rumput lagi? Letaknya pas di tengah pulau. Tidakkah ini aneh menurutmu? Ini sangat luas." Ucap Taeyong.
"Bukankah itu sudah biasa? Padang itu ditumbuhi ilalang semua. Ilalang punya zat tertentu pada akarnya untuk meracuni tumbuhan jenis lain agar tak tumbuh di sekitarnya, ingat?" Johnny mendekatkan wajahnya ke arah layar laptop. "Tunggu, lihat. Di tengah ilalang itu sepertinya ada bambu. Coba kau pindahkan dronenya agar dekat dengan bambu itu." Johnny mengarahkan.
Taeyong mengikuti apa yang dikatakan oleh Johnny. Mereka berdua saling berpandangan, sama-sama tak mengerti teori mana yang harus mereka pakai untuk fenomena ini.
Satu buah bambu yang keliling batangnya sekitar 30 cm jika di lihat dari drone, entah seberapa besar ukuran aslinya. Taeyong merendahkan ketinggian dronenya, ia mencoba mendekatkan dronenya ke arah bambu itu.
Mereka terkejut, yang Johnny lihat: sebuah bambu warna kuning yang sangat besar lalu tiba-tiba drone mereka ditiup angin dan terbang menjauh dari bambu itu meski tak terlalu jauh.
Disaat yang bersamaan.
Yang Taeyong lihat: Seorang wanita yang kakinya menyerupai akar-akar bambu, rambutnya seperti serat-serat bambu, wajahnya sangat cantik. Tiba-tiba tangannya melambai pada kamera drone, ia mengibaskan tangannya yang berbentuk buku-buku bambu ke arah drone, drone mereka pun terbang menjauh dari wanita itu.
Taeyong menjilat bibirnya kemudian menelan kasar ludahnya. Sungguh, wanita itu sangat menakutkan dan terlihat sangat kuat. Ia teringat roh wanita yang meminta tolong padanya kemarin malam untuk mengeluarkan adiknya dari sini. Ia berpikir, jangan-jangan yang ia maksud "rumah" adalah wanita menakutkan tadi.
"Aku punya firasat buruk soal tempat itu tapi sepertinya tempat itu punya sesuatu yang harus kita ungkap ke publik. Apa menurutmu fosil yang kita cari ada di situ?" Tanya Johnny.
"Tempat itu benar-benar buruk, kau mengerti maksudku kan? Tapi sepertinya tidak masalah jika kita melakukan penggalian di sana, asal bukan di tanggal 1,2 dan 3. Bagaimana? Kita tandai tempat ini atau tidak?" Tanya Taeyong.
"Oke, aku sudah menyimpan koordinatnya. Aku yakin kau tadi melihat sesuatu yang tak beres di tempat itu bukan? Mau bagaimana lagi, pekerjaan kita memang di tempat-tempat berbahaya seperti ini. Sebenarnya apa yang kau lihat tadi?" Johnny mulai penasaran.
Johnny sudah biasa mendengarkan cerita Taeyong tentang hal-hal yang tak terlihat, jadi ia tak mengganggap Taeyong adalah orang aneh dan lagi, Taeyong lah yang selalu mengurusi perizinan dengan hal-hal yang tak terlihat ketika tim mereka masuk hutan. Semua anggota tim mereka percaya pada Taeyong karena Taeyong memang bisa dipercaya.
"Kita nanti adakan rapat saja John. Biar yang lainnya tahu." Usul Taeyong.
"Oke. Aku juga merasa tempat ini sangat angker, padahal aku tak bisa melihat sepertimu." Johnny mengusap belakang lehernya dengan kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lonceng Bambu ✔️
Hayran KurguSebuah rumah tua di dalam hutan bambu yang rimbun. Tatkala angin bertiup, berbunyi lah lonceng-lonceng bambu yang menggantung di teras rumah itu. Taeyong dan Wendy berdansa bersama di antara dua dunia yang menempel satu sama lain, namun bersekat. St...