happy Reading ♡
Setelah mengantar mama, papa dan kakaknya, di bandara, Alana merebahkan dirinya di kasur.
Alana menatap langit-langit kamarnya.Tinggal dia, pak Karno dan bi Inah yang ada di rumah itu. Alana menutup matanya, untuk menghilangkan semua rasa penatnya.
Dering handphone miliknya yang membuat Alana membuka matanya dan merampas handphone yang ada di sampingnya.
Alana melihat nama si penelepon. Dan alhasil, nomor itu tidak ia kenal."Palingan juga sales." Batin Alana.
Alana menekan tombol hijau pada benda tersebut, Alana menempelkan benda itu di telinganya.
"Hallo. Maaf om, gue gak butuh sales sekarang! Gue cuma butuh kak Julian. Gue lagi pusing, Jadi om gak usah telpon lagi!" Ucap Alana tanpa membiarkan si penelepon berbicara dan mematikan telpon itu sepihak.
Deringan ponsel itu terdengar lagi dan membuat Alana mendecak, saat melihat nomor yang sama telpon.
"Ck. Ni om-om Udah di bilangin ngeyel banget," Kesal Alana.
Alana menekan tombol hijau pada benda itu.
"Om. Guekan udah bilang, gue gak but_"
"Cerewet banget sih!" Ucap si penelepon.
Jantung Alana seketika ingin berhenti berdetak saat mendengar suara itu.
Alana terdiam saat mendengar suara si penelepon,Ia kenal betul dengan suara itu."Kak Julian?" Tanya Alana.
"Hm," dehem Julian dari seberang sana
"Kok kakak tau nomor aku?" Tanya Alana.
''bawel. Gue depan rumah Lo!" Ucap Julian.
Alana membulatkan matanya karena kaget.
Sejak kapan Julian ada di depan rumahnya?Alana berjalan menuju balkon kamarnya, dari atas sana Alana melihat Julian di depan gerbang rumahnya.
"Gue ke bawah sekarang," ujar Alana lalu mematikan teleponnya.
Alana membuka pintu gerbangnya dan menemukan Julian.
''kakak sejak kapan di sini?" Tanya Alana penasaran.
"Gak penting! yuk!" Ajak Julian.
"Kemana?" Tanya Alana bingung.
"Makan, kata bang Jojo!" Jawab Julian.
"Sumpah demi apa, kak Julian ngajak gue makan? Walaupun di suruh bang Jojo." Batin Alana.
Julian menyadari kalau Alana senyum-senyum sendiri.
"Gak usah Geer! Ayo!" Ucap Julian dan mampu membuat Alana diam dan memanyunkan bibirnya.
"Baru aja senang! tapi gue ganti baju dulu." Ujar Alana.
"Gak usah! Buang-buang waktu!" Bantah Julian.
"Tapikan__"
"Gak usah bantah!" Ucap Julian.
Alana hanya menurut saja,ia tidak mau rencana makan mereka gagal.
Alana menaiki motor itu dan duduk di belakang cowok itu untuk kedua kalinya, ia pun tersenyum senang."Gak usah senyum atau turun sekarang?" Ancam Julian menghentikan aksi Alana.
"Lah emang napa kak? Suka-suka gue dong!" Protes Alana.
"Ntar gue di kira bawa orang gila!" Julian memutar bola matanya.
"Bodo amat!" Ketus Alana.
"Ya udah turun!" Suruh Julian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Julian
Teen FictionJulian, siapa yang tidak kenal dengannya, Ketua Geng Motor tapi masuk dalam OSIS. bahkan, kedudukan nya di OSIS juga penting. Lelaki pintar yang selalu di kejar, oleh perempuan-perempuan di SMA Gatama. Tapi sikap dingin nya membuat perempuan-perempu...