14. Berdua

57 6 0
                                    

happy Reading ♡

Pagi sekali Julian berada di depan gerbang rumah Alana, hari ini menjemput Alana atas kemauan Bundanya. Yah karena satu alasan, Alana perempuan pertama yang Julian bawa ke rumah.

Ada-ada saja bunda Julian.
Alana berlari kecil dari dalam rumah dan menutup gerbang rumah itu.

"Lemot banget!" ucap Julian datar,

"Ihh...namanya juga cewe kak." Bantah Alana.

"Pantas sering telat," celetuk Julian.

"Udah ah kak! yuk!" Ajak Alana.

Setelah Alana menaiki motor itu dan Julian langsung menancap gas motornya itu.

                           
                    ***

"Sial! ban mobil pake bocor segala!" Umpat Ara setelah melihat ban mobilnya sudah tidak ada anginnya lagi.

Ara tampak kesal dan melirik jam tangannya. Ara mulai resah saat jam menunjukkan pukul 6.58.
Sementara gerbang sekolah akan ditutup 17 menit lagi.

"Malah ini jalur sepi banget kek kuburan. Tapi, apa jangan-jangan disini ada kub_"
Ah sial! Ara buang jauh-jauh pikirannya.

Brummm....Brum....

Bunyi motor itu membuat Ara mengarahkan pandangannya ke si pemilik motor, namun sial wajahnya tertutup helm fullface miliknya.

Laki-laki itu berhenti tepat di depan Ara dan laki-laki itu memakai jaket ala inti Drekaj.
Tidak salah lagi itu anak Drekaj dan tentunya siswa SMA Gatama, karena inti Drekaj ada di SMA Gatama.
Tapi siapa?

Laki-laki itu membuka helm fullface nya.
Jonathan, iya Jonathan.

"Ngapain Lo? Cewe gak baik tinggal sendiri di tempat sepi kek gini. Mau di begal Lo?" Tanya Jonathan.

Ara hanya diam tidak mengutik.
Ngapain sih dia harus ada di sini?

"Woi! Lo bisa ngomong gak sih! Dasar patung!" Ucap Jonathan kesal. Ara memutar lemas matanya,

"daripada ngomong sama playboy kakap atas," ucap Ara dan berhasil membuat Jonathan geram.

"Aneh banget, kok ni cewe gak terpukau gitu? Malah ngatain gue playboy kakap atas," batin Jonathan.

"Bodo ah! Gue cabut!" Kesal Jonathan, Ara membulatkan matanya lebar-lebar.

"Tega banget anjir!"batin Ara

"Napa tu mata? Kek mata burung hantu aja? Gue tau, Lo pasti ngatain gue tegakan? Iyalah! tapi gue gak Setega yang Lo kira. Naik dan gak usah banyak bacot!" Omel Jonathan tanpa berhenti, Ara di buat minder sendiri.

"Gak!" Bantah Ara.

"Ya udah!" Ucap Jonathan lalu memakai helm fullface miliknya dan menstater motornya.

Hingga..

"Oke. Gue ikut!"ucap Ara, Jonathan menoleh dan tersenyum sinis kepada Ara.

"Dasar sok gengsi! Tadi aja, sok-sokan ngatain gue playboy! Dengerin ya, playboy kek gini pasti nyariin pasangannya yang baik!" Ucap Jonathan sok bijak.

"Bacot!" Ucap Ara lalu menaiki motor itu.

"Cepet!" Ucap Ara lagi dan memukul punggung Jonathan.

"Dasar salju aneh!" Ujar Jonathan.

Ara yang mendengarkan perkataan Jonathan membulatkan matanya,

"apa Lo bilang?" Tanya Ara kesal, sepagi ini dia harus berhadapan dengan anak seperti Jonathan.

JulianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang