happy Reading ♡
Pagi ini Alana berangkat sekolah dengan muka yang kusut, entah kenapa ia sangat tidak bersemangat.
Alana pun masuk ke kelasnya dan di sambut heboh oleh ketiga sahabatnya.
"Ih, Lana kok kusut gitu mukanya? Renata gak suka!" Ucap Renata layaknya anak kecil yang meminta sesuatu.
"Alay lo!" Sindir Mawar.
"Tapi Lo kenapa Lan?" Tanya Ara kepada Alana, yang terus menampakkan wajah kusutnya.
Tidak biasa Alana seperti ini, biasanya pagi seperti ini dia membawa makanan kepada Julian. Kenapa kalo ini tidak?
"Gue kesel deh sama mama, papa, bang Jojo, kak Julian juga! pokoknya gue kesel!" Rengek Alana.
"Iya kenapa kesel bawel?" Tanya Mawar,
"Gue kan gak ikut tu pergi bareng keluarga gue keluar kota, terus dititipin sama my pangeran es. Eh malah gak tanggung jawab gitu." Kesal Alana kepada ketiga sahabatnya.
"Emang ada ya pangeran es? Ganteng gak tu pangeran es nya? trus, tanggung jawab apa? Ihh, Lana kok kayak anak kecil gitu sih dititipin segala?" Tanya Renata dengan polos.
Mawar memutar matanya saat mendengar perkataan Renata. Entah kenapa otak Renata sekarang mulai geser, sebelas dua belas sama Alana yang mulai manja.
"Lo berdua kok jadi pea kek gini sih?" Tanya Mawar kesal.
"Lo bego, apa pura-pura bego sih?" Tanya Ara kepada Renata, dengan nada kesal.
"Eh, kalian ada kasi nope gue ya sama pangeran es gue?" Tanya Alana.
"Nope itu apa?" Tanya Renata.
Mawar semakin kesal melihat tingkah sahabatnya itu. Mungkin Renata kepentok batu atau hilang ingatan.
"Nomor hp Re, masa Lo lupa sih? Lo hilang ingatan ya?" Celetuk Mawar ngada-ngada.
"Masa sih Rena amnesia?" Tanya Alana.
"Ah.... terserah Lo deh! Lo berdua udah gak waras!" Ucap Mawar kesal.
Bagaimana tidak kesal, ketiga sahabatnya sungguh aneh.
Satunya galau, satunya rada pea dan satunya kayak es batu."Gak ada yang kasi!" Ketus Ara.
"Apa?" Tanya Renata binggung dengan pertanyaan Ara.
"Nope," ucap Ara singkat.
Mawar melepaskan nafasnya frustasi, sampai segitunya Ara irit kata sampai-sampai pertanyaan sahabatnya saja singkat jawabannya.
"Lagian Lo Lana. katanya suka kak Julian, nopenya aja gak ada. Pdkt macam apa itu?" Sindir Renata.
Alana terdiam dan terlihat salah tingkah saat mendengarkan ucapan Renata.
Ada benarnya juga apa yang di katakan Renata, masa nomor hp aja tidak ada."E-e gu-ekan lupa. id Line gue kan ada di dia. Kalo gue minta nomornya lewat chat, gak bakal di balas apalagi di kasi," ucap Alana.
Ketiga sahabatnya mengaguk, benar juga. Jangankan di kasi, di balas aja tidak cuma di read doang yang bikin sakit hati.
"Mawar aja ada nopenya kak Julian," heboh Renata dan dapat membuat Alana molototkan matanya dan melirik kearah Mawar.
"Lo ngapain nyimpen nopenya pangeran gue?" Tanya Alana sinis.
"Lah. suka-suka gue dong, lagian Lo kenapa gak tanya di gue ?" Ucap Mawar tidak mau kalah.
"Berisik! Soal kak Julian aja ribet!" Ujar Ara yang kesal dengan topik pembicaraan sahabatnya itu.
"Dasar mati rasa! Lana kan lagi bucin!" Sinis Mawar kepada Ara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Julian
Teen FictionJulian, siapa yang tidak kenal dengannya, Ketua Geng Motor tapi masuk dalam OSIS. bahkan, kedudukan nya di OSIS juga penting. Lelaki pintar yang selalu di kejar, oleh perempuan-perempuan di SMA Gatama. Tapi sikap dingin nya membuat perempuan-perempu...