15. Mimpikah?

42 5 2
                                    

happy Reading ♡

"katanya suka gue, tapi kok tadi malah ngelakuin hal itu," ucap Julian.
Alana mengerutkan keningnya.

"maksud kakak apaan sih? Gue gak ngerti deh," tanya Alana bingung.

"Lo ngapain sama Brian di belakang sekolah?" Tanya Julian balik

Alana tersenyum saat mendengarkan pertanyaan Julian.

"Gak ngapa-ngapain kok kak," jawab Alana jujur

"Kalo gak apa-apa, kenapa nyender kek gitu di tembok?" Tanya Julian seakan-akan tidak mau Alana dekat dengan Brian. Terdengar posesif sih.

"Kakak cemburu?" Tanya Alana percaya diri dan tersenyum berharap Julian akan menjawab kalau dirinya cemburu.

"Gak! Cuma nanya doang!" Jawab Julian.

"jadi orang gak usah kepedean deh," sambungnya berhasil membuat senyuman Alana pudar.

Sampai kapan Julian akan seperti ini? Dari SMP Alana mengamati Julian dari jauh, dan bahkan menganggu nya tapi Julian tidak menoleh sedikitpun.

"Gue salah kak. Sorry," ucap Alana pelan.

Julian menatap Alana semakin dalam dan satu yang membuat Julian penasaran, apakah Alana berpacaran dengan Brian?

"Lo pacaran sama Brian?" Tanya Julian tidak tahan lagi.

Tingkah gadis yang di depan nya ini membuat tidak tahan lagi untuk menanyakan hal itu. Malu sih, tapi mau gimana lagi.

Ada sesuatu yang mengganjal di dalam hati Julian.

Alana menatap Julian

"gak kok, siapa bilang?" Alana berbicara dengan muka polos nya membuat Julian gemes dan ingin mencubit gadis itu.
Tapi gengsi tetaplah gengsi.

Julian diam dan tetap menatap Alana,

"kalo gitu, Lo jadi pacar gue sekarang!" Ucap Julian seketika dan Alana tampak kaget tentunya.

"Kak? kakak jangan becanda deh.
Gak lucu kak. Perasaan gue taruhannya," ucap Alana tidak percaya dan berusaha tersenyum,

"Siapa yang becanda? Lo kan yang bilang kalo Lo gak pacaran sama Brian?" Ucap Julian.
Alana hanya mengaguk.

"Yang jelas!" Ucap Julian meminta
jawaban.

"Gue masih gak percaya kak," ucap Alana pelan, pipinya merah.

Julian pun kan dirinya dengan Alana. Sangat dekat.

Julian memegang sebelah pipi Alana dan tentu saja hati Alana ingin cungkir balik sekarang saking senangnya.

Bahkan sekarang dia tidak kuat untuk berdiri.

"Gue cuma mau Lo Jawab iya atau enggak Lana. Bukan yang lain," ucap Julian meyakinkan Alana.

Sungguh adegan yang sangat langka.

"Gue--gue mau kok kak," ucap Alana terbata-bata saking gugupnya.

Julian pun tersenyum hangat kepada Alana.

"Ya Tuhan, kenapa engkau mengirimkan laki-laki seperti Kak Julian di dunia ini. Senyuman nya bikin gue pengen cungkir balik," batin Alana.

"Gue ke kelas dulu ya." ucap Julian meninggalkan Alana di lorong itu sendirian.

"AGHH........ KALO INI MIMPI, GUE GAK MAU BANGUN DARI MIMPI GUEEE..." Teriak Alana.

"Eh! Woe Re,cubit gue dong!"ucap Alana tiba-tiba.

Renata lalu mencubit Alana dan....

"Eh kampret !" ucap Alana, saat Renata mencubit pipinya.

"Lo mimpiin apa Lana, sampe teriak gitu. Udah kek toa tau gak?" Tanya Renata kepada Alana.

JulianTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang