Nada terus bersembunyi dibalik punggung Julian dengan tangan yang merangkul tangan Julian. Walaupun sudah di tepis berkali-kali oleh Julian, tapi ia tetap saja lengket dengan Julian.
"Nada! Bisa gak sih, gak usah pegang-pegang gue!?" Ketus Julian, risih dengan sikap Nada.
"Ih, An! Ini kan gelap. Gue takut tau!!" Ujar Nada manja.
"Manja banget sih!" Celutuk Bima kesel dengan sikap Nada dari tadi.
"Apaan sih Bim? Gak jelas banget deh!" Ujar Nada sinis.
"Udah deh gak usah ribut! Dan lepasin tangan gue!" Sakras Julian lalu menepiskan tangan Nada.
"Tau Lo Nad, manja banget jadi cewe!" Ujar Yaya ikutan kesal.
"Apaan sih Lo!" Ketus Nada melotot ke arah mereka.
"Lebay banget sih!" Celutuk Gagen emosi
"Udah ih, kali aja dia beneran takut," ujar Lia membela Nada. Nada tersenyum tipis untuk sesaat.
Semua hanya diam kemudian lanjut berjalan.
Drtttt....
Julian merogoh kantong celananya dan mengambil ponsel. Kemudian ia membuka SMS yang dikirimkan, karena daerah ini tidak bisa internet dan hanya bisa telpon biasa dan SMS tentunya.
Julian menaikkan sebelah alisnya, ketika seseorang yang membencinya mengirimkan SMS.
Ara:
Alana hilang! Bantu cari, gue mau Lo yang nemuin dia duluan.
Julian segera memasukkan ponselnya kemudian berlari meninggalkan teman-temannya.
"An, Lo mau kemana anjirr?!" Teriak Bima tapi tidak di hiraukan oleh Julian. Tanpa pikir panjang lagi, Bima berlari mengejar Julian, pasti ada masalah karena tidak mungkin dia meninggalkan teman-temannya begitu saja.
Bima berhasil menyamakan langkahnya dengan Julian.
"LANA, LO DIMANA LAN!" Teriak Julian Berkali-kali, ia terus meneriaki nama itu dan tidak merespon Bima yang mengikutinya dengan kebingungan.
"Lo kenapa sih An neriakin nama Alana?" tanya Bima kebingungan.
"Alana hilang kampret! Gue gak mau tau, Lo kudu cariin dia juga!" Ujar Julian kesal.
Julian gelisah, rasa khawatirnya melampaui batas. Baru kali ini dia se-khwatir ini dengan seorang gadis apalagi gadis itu adalah Alana, gadis yang selalu mengusik ketenangan nya.
Julian terus mencari di tengah hutan itu, tapi belum menemukan jejak Alana.
Berkali-kali ia mencoba menghubungi nomor gadis itu, tapi di luar jangkauan."Lo dimana Lan, Lo udah buat hati gue gak tenang Lana!" Batin Julian.
Julian khawatir gadis itu kenapa-kenapa. Ia memaki dalam hati guru-gurunya yang menyiapkan acara malam yang seperti ini di hutan.
***Alana tidak sadarkan diri. Obat bius itu telah membuat alam sadarnya hilang.
Perlahan Alana membuka matanya dan menemukan seseorang dengan pakaian serba hitam, tidak lupa dengan topi dan masker.
Orang itu tersenyum sinis saat melihat Alana bangun. Alana ketakutan, apa yang harus ia lakukan di tengah hutan seperti ini. Apalagi sudah malam.
"Lo udah bangun?"tanya orang itu tersenyum kecil.
Alana gemetar kemudian memberanikan diri untuk menatap orang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Julian
Fiksi RemajaJulian, siapa yang tidak kenal dengannya, Ketua Geng Motor tapi masuk dalam OSIS. bahkan, kedudukan nya di OSIS juga penting. Lelaki pintar yang selalu di kejar, oleh perempuan-perempuan di SMA Gatama. Tapi sikap dingin nya membuat perempuan-perempu...