12. confused

2.1K 274 53
                                    


“Lepaskan tangan sialanmu.”

Lirikan Keyla melayang tajam seakan menusuk Yoongi, pria itu langsung menjauhkan tangannya dari pinggang ramping gadis ini lalu mengurai jarak mereka.

Nafas berat terdengar jelas saat Yoongi mengusap wajahnya gusar, ia terlihat linglung dan seperti kehilangan akal.

“Aku akan mengantarmu pulang sebelum kembali ke studio.”

“Tidak perlu.”

“Hei, kenapa Kau--"

Ucapan Yoongi seketika terhenti saat Keyla memutar badan menghadap padanya, dengan sedikit mendongak gadis ini memberikan tatapan yang sulit ia artikan.

Marah, kesal, kecewa.

Entahlah Yoongi tidak bisa memastikan, tapi yang ia tahu, Keyla tidak pernah bersikap seperti ini sebelumnya.

Tidak ada sepatah kata pun yang Keyla berikan, gadis itu hanya diam dengan dada naik turun mengais udara, lebih tepatnya mengatur emosi.
Pandangannya tidak lepas dari Yoongi, tapi sebelah tangannya sibuk membuka tas lalu mengeluarkan ponselnya. Keyla mengalihkan perhatian, jarinya bergerak cepat mengusap layar ponsel mencari nomor seseorang.

“Namjoon oppa, kau bisa menjemputku?”

Yoongi sedikit terkejut saat mendengar nama pria itu di sebutkan.

“Baiklah, akan aku kirimkan lokasinya.”

Itu kata terakhir yang Keyla ucapkan sebelum menjauhkan benda itu dari telinga, mengetik sesuatu sebentar lalu kembali memasukkannya ke tas kecil yang ia pegang.

Yoongi tidak bisa mendengar apa yang mereka bicarakan, tapi yang jelas ia merasa kesal.

Grepp

Tubuh Keyla sedikit terhuyung saat Yoongi menahan tangannya.

“Ada apa denganmu hah? Kenapa kau bersikap seperti ini?” suara Yoongi sedikit meninggi, cengkeramannya semakin kuat tanpa ia sadari.

“Aku bilang singkirkan tangan sialanmu!” gadis ini juga tidak mau kalah, ia justru berteriak.

Keyla sedikit meringis saat tangan kekar Yoongi semakin menggenggam pergelangan tangannya erat, rasanya sedikit perih. Ia memberontak, berusaha melepaskan diri tapi hal itu justru membuat genggaman di tangannya semakin mengerat.

Bersamaan dengan itu datang mobil yang berhenti tepat di samping mereka, Yoongi sangat hafal nomor plat kendaraan ini dan tahu siapa pemiliknya.

Namjoon keluar dari kursi kemudi dengan sedikit ragu, ia mematung sebentar memperhatikan dua sejoli yang juga sedang mengalihkan atensi penuh padanya. Pria tinggi ini mengambil langkah setelah menutup pintu mobil.

Namjoon yang biasanya murah senyum mendadak menjadi kaku.

Sekali lagi Keyla memberontak, hingga akhirnya Yoongi menyerah. Ia melonggarkan genggamnya.

“Ayo Oppa.” Ajak Keyla pada Namjoon.

Ia tidak menatap Yoongi sama sekali lalu bergerak cepat masuk ke mobil milik Namjoon.

Atensi Yoongi terus mengikuti pergerakan Keyla, hingga ia tersadar saat Namjoon menepuk pelan bahu sebelah kirinya.

Namjoon mengangguk dengan senyum tipis. Lalu memutar tubuh perlahan menyusul Keyla.

Pandangan Yoongi kosong, bahkan saat kendaraan roda empat itu sudah mulai melaju kencang hilang dari pandangannya.

“Akhh!” erang Yoongi tertahan sambil mengacak rambutnya kasar.

Ia terlihat sangat kacau sekarang.


●~●


“Keyla, kau kesini? Kenapa tidak memberi ta---"
Kalimat Hera terputus saat pandangannya menangkap seseorang pria berdiri di belakang Keyla. Ia menatap Keyla lalu Namjoon bergantian, menyadari ada sesuatu yang terjadi.

“Aku akan menginap.” Pinta Keyla dengan suara yang terdengar agak serak.

Hera mengangguk.

Tubuh Keyla berputar ke belakang lalu tersenyum tipis pada Namjoon, “Terima Kasih, Oppa sudah mengantarku ke sini. Maaf merepotkan.”

“Tidak masalah, “ geleng Namjoon pelan seraya memberi senyum.

Keyla kembali menghadap Hera, memperlihatkan raut wajah yang mati-matian menahan tangis lalu melenggang masuk. Meninggalkan Namjoon dan Hera.

“Apa terjadi sesuatu?” Bingung Hera.

“Sebenarnya aku tidak tahu pasti tetapi sepertinya ada kesalah pahaman, aku akan memberi tahumu nanti, karena sekarang aku harus menemui Yoongi Hyung dulu.”

“Baiklah,” Hera mengangguk paham.

“Temani Keyla,” Namjoon sedikit mendekat pada Hera, tangan kanannya terangkat memegang puncak kepala gadis ini

“Aku pergi sekarang.”

Hera tersenyum manis saat Namjoon mengusap kepalanya pelan, ia terus memperhatikan Namjoon hingga pria itu masuk mobil dan pergi menjauh.

Ah, hatinya selalu meleleh karena perlakuan pria manis itu.

Hera melangkah pelan setelah menutup pintu, mendekati Keyla yang duduk di sofa. Melihat punggung gadis ini yang sedikit membungkuk dengan siku tangan bertumpu pada ke dua lulut, wajah nya sudah ia tutupi dengan sepuluh jarinya.

Tubuh gadis itu bergetar lirih, Hera bisa melihatnya dengan jelas. Bahkan pendengaran menangkap suara isakan lirih.

Keyla sedikit tersentak saat seseorang memegang bahunya, wajahnya terangkat lalu menoleh ke kanan. Ia tidak mengatakan apa pun lalu beringsut ke pelukan sahabatnya.

Tangan Hera menepuk pelan punggung  Keyla, isak tangisnya semakin terdengar jelas. Hera sengaja diam, ia menunggu sampai Keyla benar-benar tenang setelah itu ia akan bertanya apa sebenarnya yang terjadi.

“Aku ambilkan minum dulu.”

Hampir lima menit Keyla menumpahkan air matanya, setelah lumayan tenang, Hera mengurai pelukan mereka dan menawarkan air minum yang dibalas anggukan kepala Keyla.

Hera melayangkan menuju lemari pendingin, sedangkan Keyla sibuk mengusap air matanya yang masih menetes, hidungnya memerah dan matanya sedikit bengkak.

Tapi ia merasa sedikit lega setelah menangis.

“Minumlah.”

“Terima kasih,” Keyla menerima botol air yang disodorkan Hera, ia membuka tutup botol setelah itu meneguknya beberapa kali.

“Aku boleh meminjam baju mu?” Lirih Keyla.

“Tentu saja, kau juga harus membersihkan diri dulu. Lihat make up mu sudah luntur,” sebelah tangan Hera menangkup pipi Keyla, “ Kau akan menjerit saat melihat kaca.”

Hera tertawa begitu keras, membuat Keyla mengerucut bibir lucu. Ia tahu Hera sedang berusaha menghibur dirinya.

“Jadi bagaimana? Apa yang terjadi?” Hera mengambil bantal untuk ia pangku setelah mendaratkan diri duduk di samping Keyla.

Gadis yang sudah menggunakan piyama pink bergambar bunga, melirik Hera sebentar lalu pandangannya kembali menunduk, memainkan ujung bajunya.

“Tadi Yoongi mengajakku ke pesta pernikahan Jihyo.”

“Mantan kekasihnya itu?"

“Hem"

Hera memang sudah tahu, karena Keyla hampir menceritakan semua padanya. “Pantas saja kau berdandan seperti itu tadi, ku kira kau habis kencan dengan Namjoon.”

Sebenarnya pikiran itu sempat terlintas di kepala Hera tadi. Wajar saja karena Keyla terlihat sangat cantik dengan dress yang ia kenakan beberapa jam lalu.

“Itu tidak mungkin.” Bola mata Keyla memutar malas.

“Aku bingung dengan sikap Yoongi, pria itu sungguh aneh.” Ia mulai menceritakan kekesalannya.

“Aku ingat pertama kali bertemu, ia langsung mengajakku berpacaran tapi saat aku memastikan, dengan santainya Yoongi bilang lupakan saja seolah ia salah bicara. beberapa hari yang lalu dengan se enaknya dia menyuruhku berhenti bekerja. Kami selalu saja bertengkar jika sedang bersama, dan kemarin ia membelikan dress itu untukku dan menyuruhku menemani ke pesta pernikahan mantannya.”

Keyla menarik nafas sebentar lalu menghembuskan kasar, menoleh pada Hera yang sejak tadi mendengarkannya dengan sesama.

“Dan kau tahu, aku terpaksa mengaku sebagai kekasihnya.”

“Maksudmu, kau memperkenalkan diri sebagai kekasih Yoongi?” Kaget Hera, sebenarnya pertanyaan itu tidak perlu di tanyakan lagi.

“Aku tidak tahu pasti apa yang terjadi antar Yoongi dan Jihyo itu. Tapi sepertinya Jihyo sangat membenci Yoongi sedangkan pria itu masih perduli padanya.”

“Ini menyebalkan, rasanya aku seperti di mainkan.”

“Tunggu kenapa kau seperti ini? Jangan-jangan kau menyukai Yoongi.”

“Apa maksudmu?” Keyla lantas melayangkan tatapan tajam sekaligus bingung.

“Kau sungguh suka padanya?” Hera beringsut mendekat, mengamati wajah Keyla.

“Hei, ayo lah Keyla yang ku kenal tidak seperti ini. Dia gadis yang tidak terlalu memikirkan perasaan dan jarang sekali suka dengan pria. Tapi lihat sekarang,  kau merasa di permainkan Yoongi dan ingin mendengar kepastian darinya kan?”

Mulut Keyla mendadak bungkam, bingung harus menimpali apa perkataan Hera.

Apa benar ia menyukai Yoongi.

Tidak.

Itu tidak akan terjadi kan?

*

Klo aku update MFL setiap hari kalian masih mau baca gak? Soalnya ini idenya lagi mengalir deras di kepala 😂

My first love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang