13. What do you mean?

2.1K 281 47
                                    


“Keyla masih di rumah Hera?”

“Hem" Namjoon berdehem lalu berjalan ke sofa di seberang Yoongi, mendaratkan diri di sana. Meletakkan botol kaleng tabung setelah meminum air ber-soda hingga tinggal setengah.

Jari Yoongi mengetuk pelan ponselnya, ia tidak sedang mengetik pesan atau semacamnya melainkan hanya menatap layar benda pipih itu yang sudah berwarna hitam.

Nafas berat terdengar saat Yoongi menyandarkan tubuh ke belakang, kedua mata sipitnya terpejam erat.

Melihat Itu Namjoon memilih diam, sebenarnya banyak yang ingin di tanyakan. Hanya saja ia menunggu waktu yang pas untuk melontarkan beberapa pertanyaan pada Yoongi.

Menit demi menit berlalu dengan keheningan, Namjoon sibuk dengan ponsel di tangannya sementara Yoongi masih di posisi yang sama, sempat mengira Yoongi tertidur hingga tiba-tiba pria pucat itu menegakkan badan dengan tatapan yang sulit di baca.

“Kau tahu sesuatu?”

“Huh?” Kaget Namjoon sekaligus bingung.

“Kenapa gadis itu marah padaku hingga pergi dari apartemen, jika ibu tahu soal ini aku yang akan disalahkan.” Ujar Yoongi.

Alis Namjoon berkerut samar, pria itu mematikan ponselnya lalu meletakan benda itu di meja depanya. Menggosok dagu pelan dengan jari. Ia tahu gadis itu yang dimaksud Yoongi adalah Keyla.

Ini sudah terhitung tiga hari Keyla pergi dari apartemen, tentu saja Yoongi khawatir Karena ibunya terus menanyakan keadaan gadis itu, padahal nyatanya mereka tidak bersama.

“Memangnya kau melakukan apa Hyung?”
Kali ini Yoongi yang mengerutkan dahi, bingung.

“Apa? Aku tidak melakukan apa pun?

“Yakin?? Aku rasa Keyla tidak akan marah tanpa sebab.”

Kepala Yoongi kembali menunduk melihat ujung sepatu hitamnya, tangannya terangkat menyangga dahi dengan sedikit pijatan pelan.

Sungguh, kepalanya terasa begitu pusing sekarang.

Padahal Yoongi ini tipikal pria yang tidak terlalu memikirkan sesuatu tapi entah kenapa jika menyangkut soal Keyla ia merasa tidak tenang.

“Apa dia marah karena aku mengajaknya ke pesta pernikahan Jihyo?” Gumam Yoongi yang terdengar jelas oleh Namjoon.

“Mungkin saja.” Jawab pria berlesung pipi itu santai.

“Tunggu dulu.” Yoongi tiba-tiba mengingat sesuatu, ia mendongak. Menatap Namjoon dengan sorot mata tajam bagai pedang, membuat pria yang tadinya sibuk dengan ponsel seketika membulatkan mata, sedikit takut.

Namjoon bergidik ngeri.

“Kau yang memberitahu Keyla kalau Jihyo itu mantanku, Benarkan?” Yoongi menekan kata terakhir, itu bukan sebuah pertanyaan melainkan penghakiman.

“Huh?” Namjoon masih dengan wajah terkejut sekaligus takut.

“Aku tidak pernah menceritakan apa pun tentang ini padanya, tapi kenapa Keyla bisa tahu Jihyo itu mantanku. Kalau bukan darimu siapa lagi? Hanya kau kan temannya di sini.”

Yoongi berbicara panjang lebar, ia memang mudah tersulut emosi tapi Yoongi juga sebisa mungkin untuk mengendalikannya.

“Baiklah, aku mengaku. memang aku yang mengatakan kalau Jihyo itu mantan mu. Saat ia menemuiku di kafe waktu itu, Keyla banyak bertanya tentang dirimu. Aku tidak menjawab semua karena aku juga tahu privasimu, tapi kalau soal Jihyo aku tidak sengaja mengatakanya. Sungguh Hyung.”

My first love ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang