Sebenarnya yoongi jarang sekali menginjakkan kakinya di kantor sang ayah bahkan untuk bertemu ayahnya saja bisa dihitung jari, semua karena yoongi yang memilih tinggal sendiri di apartemen setelah lulus kuliah. Tepat tiga bulan yang lalu, Karena sifat keras kepala yoongi dan pemikirannya yang selalu berbanding terbalik dengan sang ayah membuat hubungan keduanya sedikit renggang.Yoongi melangkahkan kaki menuju ruangan sang ayah, pria dengan setelan celana jeans robek, kaos hitam polos yang di balut jaket kulit dengan warna senada dan topi hitam itu berjalan santai sepanjang lobi kantor.
Baru setelah berdiri tepat didepan ruangan sang ayah, yoongi mengetuk pintu beberapa kali dan membukanya pelan setelah mendengar suara ayahnya dari dalam.
“Ada apa ayah menyuruhku kesini?”
Yoongi langsung bertanya setelah berhadapan dengan pria paruh baya yang berstatus sebagai ayahnya ini.
Tuan min melihat putranya sebentar setelah itu mengisyaratkan yoongi untuk duduk, yoongi menghela nafas pelan lalu mendaratkan dirinya untuk duduk tepat dihadapan sang ayah. Bagaimanapun kondisi mereka sekarang yoongi tetap harus menghormati ayahnya.“Ayah tidak menyangka kau datang?”
Tuan min tertawa sebentar, pria yang usianya sudah setengah abad itu memang memiliki cara sendiri untuk mendidik anaknya apalagi dengan yoongi yang memiliki sifat hampir sama seperti dirinya, keras kepala dan sangat ambisius. Walaupun begitu sebenarnya tuan min sangat menyayangi putra tunggalnya ini hanya saja cara dia yang salah atau memang yoongi saja yang keras kepala atau mungkin karena keduanya tidak mau mengalah. Tapi untung saja ada nyonya min, ibu yoongi. Yang bisa membuat keduanya tetap akur.
Yoongi hanya tersenyum tipis, sebelah tangannya membenarkan letak topinya sebentar sebelum menjawab pertanyaan sang ayah.
“Tentu saja, aku tidak ingin ayah menghancurkan studio ku lagi.”
Tawa tuan min semakin keras hingga membuat kerutan di wajah tuanya terlihat.
“Ternyata ancaman ayah berhasil.”
Yoongi hanya tersenyum miring, beberapa bulan yang lalu tepatnya saat kelulusan yoongi. Tuan min menghancurkan studio kecil yang berada di kamar yoongi, saat itu yoongi masih tinggal bersama ayahnya. Yoongi sangat suka bermusik tapi berbeda dengan ayahnya yang menentang dan tidak menyetujui hobi yoongi. Tuan min memaksa yoongi untuk belajar bisnis saja supaya bisa menggantikannya mengurus perusahaan mengingat yoongi adalah putra satu-satunya. Karena itulah hubungan keduanya renggang. Yoongi tidak menuruti permintaan sang ayah karena itu bukan dunianya. Ia sudah cukup tertekan saat berkuliah dulu karena harus mengambil jurusan bisnis padahal itu bukan Fashion yoongi.
Yoongi semakin memberontak setelah lulus kuliah. Pada hari itu ia bertengkar hebat dengan ayahnya hingga membuat tuan min marah besar dan menghancurkan beberapa alat musik yoongi. Hal itulah yang membuat yoongi meninggalkan rumah dan memilih tinggal sendiri. Yoongi masih ingat betul bagaimana Raut wajah marah sang ayah serta ibunya yang menangis sambil menahan yoongi agar tidak pergi.
Yoongi memang meninggalkan rumah tapi sangat mudah bagi tuan min untuk menemukan keberadaan nya. Mengingat ayahnya adalah pengusaha terkenal di Seoul dan memiliki banyak anak buah. Yoongi memang tidak pergi jauh karena ia masih memikirkan ibunya.
Karena ibunya juga yang membuat ayahnya sedikit luluh dan akhirnya membiarkan yoongi untuk bermusik walaupun dengan syarat jika dengan bermusik yoongi tidak menghasilkan apa-apa maka dia harus menuruti sang ayah untuk memegang perusahaan saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
My first love ✔️
RomanceCompleted ✔️ Keyla tidak menyangka hidupnya akan berubah drastis setelah kepergian orang tuanya, dia harus rela meninggalkan kota kelahirannya Daegu dan tinggal bersama seorang pria yang tidak ia kenal bernama Min Yoongi. Tapi ada hal lain yang tida...