Setelah merasa sama-sama tenang akhirnya mereka memutuskan untuk berbicara berdua.
“Aku tidak menyangka kau masih menyimpan gelang pemberianku.” Pandangan Yoongi lurus ke depan melihat hamparan kota Seoul dari balkon apartemen.
Butuh waktu hampir dua menit Keyla menimpali perkataan Yoongi. “Karena aku bodoh, seharusnya aku membuang benda sialan ini.”
Kepalanya sedikit menunduk, memperhatikan gelang yang nyatanya hampir sembilan tahun melingkar di pergelangan tangannya.
Hembusan nafas kasar terdengar saat Yoongi melirik Keyla sebentar setelah itu kembali melihat ke depan.
“Aku sungguh minta maaf, aku tidak bermaksud meninggalkanmu waktu itu.”
Keyla diam, menunggu Yoongi melanjutkan ucapannya.
“Saat itu aku di paksa ayah pergi ke Seoul karena dia bilang ingin membangun perusahaan di sini, aku berusaha keras untuk menolak dan meminta tetap tinggal bersama Nenek di Daegu. Tapi ayah tidak menuruti permintaanku karena dia bilang jika perusahaan nya sudah besar maka aku yang akan mewarisinya, padahal aku sama sekali tidak tertarik dengan dunia bisnis.”
“Itu karena kau tergila-gila dengan musik.”
Ucapan Keyla berhasil membuat Yoongi kaget lalu menoleh gadis di sampingnya ini cepat, “K-Kau masih mengingatnya?”
“Tentu saja, memangnya siapa dulu yang memaksaku mendengarkan musik rap yang cepat, membuatku sakit telinga.”
Senyum tipis justru terukir di bibir Yoongi “Ingatanmu benar-benar sudah kembali.”
Keyla diam, tidak ada niat menjawab.
“Soal kecelakaan itu--" Yoongi menjeda kalimatnya, “Aku tidak tahu, ibu maupun ayah tidak memberitahuku kalau kau mengalami kecelakaan karena kabur dari rumah untuk mengejarku ke bandara.”
“Aku tahu kau pasti kecewa padaku karena hal itu,” Suara Yoongi mulai memelan.
“Bukan hanya kecewa tapi aku sangat marah padamu.”
Akhirnya Keyla menoleh pada Yoongi, tatapan mereka bertemu. Keduanya memberikan sorot mata yang sulit di baca. “Gadis sembilan tahun yang bodoh karena sudah mengejar laki-laki sepertimu , hingga mengalami kecelakaan yang menyebabkannya kehilangan ingatan.”
“Bahkan ia selalu berusaha untuk mengingat laki-laki itu, saat ibunya bilang bahwa dia adalah cinta pertamanya. Ia tidak pernah berkencan dengan pria mana pun Hanya karena gelang ini, karena gadis 9 tahun itu sangat percaya bahwa cinta pertamanya pasti akan kembali.”
“Sedangkan laki-laki itu justru menjalani hidupnya dengan normal dan bisa menjalin hubungan dengan banyak wanita, tanpa sedikitmu memikirkan gadis yang ia beri harapan lewat gelang ini.”
Keyla mengangkat pergelangan tangannya yang diingkari gelang pink.
“Bukankah dia benar-benar bodoh” Keyla menggantung ucapannya, tatapanya mendadak tajam "Suga"
Rasa perih tiba-tiba menyerang dada Yoongi setiap kali Keyla memanggilnya dengan nama itu, ia benci sangat benci dengan dirinya yang dulu
Laki-laki Dua belas tahun yang sangat tidak tahu diri.
Yoongi terdiam, bahkan ia tidak bergerak sedikit pun untuk menahan Keyla yang sudah bangkit dari duduk lalu melangkah pergi meninggalkannya.
Pandangannya menunduk, memperhatikan gelang hitam yang baru beberapa hari ini ia gunakan setelah seharian mencarinya di seluruh sudut studio musiknya.
Yoongi berdecap pelan, ke dua tangannya mengacak rambut coklatnya kasar.
Ia memang tidak pantas di maafkan setelah membuat hidup gadisnya berantakan.
●~●
Iya, Keyla sedang di rumahku.
Yoongi menghembuskan nafas pelan setelah membaca pesan yang baru saja masuk di ponselnya, beberapa jam lalu ia meminta nomor Hera dari Namjoon untuk menanyakan apakah kekasih sahabatnya itu sedang bersama Keyla.
Dan tebakan Yoongi benar, semalam setelah kejadian itu Keyla kembali pergi dan menginap di rumah Hera padahal ia belum sehari kembali ke apartemen.
Yoongi tidak bisa berbuat apa-apa, ia tahu Keyla sangat kecewa padanya setelah ingatan gadis itu kembali dan ia bisa mengingat semuanya lagi.
“Kita bisa mengerjakannya ini lagi nanti, lebih baik istirahat dulu Hyung. kau belum tidur kan sejak semalam."
Namjoon memandang punggung Yoongi sambil menceramahi pria yang sibuk menggerakkan mouse komputer itu.
Sebenarnya ia sudah lelah memperingatkan Yoongi karena pria ini sanggatlah keras kepala, apalagi kalau sudah menyangkut pekerjaan bahkan untuk makan saja dia lupa.
Tidak mendapat jawaban, Namjoon memilih untuk diam, ia melirik kotak makanan yang tergeletak di meja, tadi Namjoon membelikannya untuk Yoongi tapi pria itu tidak menyentuhnya sama sekali.
Terlalu fokus dengan pekerjaan.
Lebih dari lima belas menit berlalu, mereka diam hingga tiba-tiba Yoongi memutar kursi putarnya ke belakang, menatap Namjoon yang sibuk bermain game di ponsel.
“Apa yang harus aku lakukan?” tanya Yoongi tiba-tiba.
“Memangnya apa lagi Hyung, ya terus saja bekerja sampai kau kelelahan lalu jatuh sakit.”
Yoongi spontan melempar bolpoin yang sedang ia pegang ke arah Namjoon, ia geram bisa-bisanya pria ini berkata seperti itu.
“Ah, Hyung kau ini bagaimana aku jadi kalah kan.” Protes Namjoon. Lemparan bolpoin itu membuatnya kaget hingga tidak fokus.
“Aku serius bocah.”
“kenapa lagi?” tanya Namjoon akhirnya, karena melihat wajah serius Yoongi.
“Ingatan Keyla sudah kembali dan dia marah padaku.”
Namjoon tentu saja kaget, tapi ia berusaha untuk terlihat biasa saja. Tebakannya ternyata benar , setelah Yoongi menceritakan tentang masa lalu bersama Keyla padanya beberapa minggu yang lalu. Tepatnya saat ia melihat Yoongi sedang memberantakkan studio untuk mencari gelang.
Namjoon sudah tahu kalau hal ini akan terjadi.
“Mau bagaimana lagi, jika kau masih memiliki rasa pada Keyla. Ya, kau harus memperjuangkannya.”
Yoongi berpikir keras, itu yang menjadi masalah, karena ia sendiri tidak tahu bagaimana perasaannya.
Apa dia masih mencintai Keyla?
Seperti sepuluh tahu yang lalu.
TBC
.Karena kemarin aku gak update jadi hari ini double update 😂 gimana makin sayang gak sama Hye?🤭
.
Pede bngt dasar aku🤪
.
Dah lah makasih sudah baca💜 ditunggu next part nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My first love ✔️
Roman d'amourCompleted ✔️ Keyla tidak menyangka hidupnya akan berubah drastis setelah kepergian orang tuanya, dia harus rela meninggalkan kota kelahirannya Daegu dan tinggal bersama seorang pria yang tidak ia kenal bernama Min Yoongi. Tapi ada hal lain yang tida...