Tak lama mobil Javian terlihat Prilly menghampiri dan langsung masuk kedalam, Javian menyalami tangan Prilly.
"Sore kakak cantik."
"Sore dek, udah makan?"
"Belum, mau makan masakan kakak aja."
"Yaudah nanti kakak masakin."
Javian pun menjalankan mobilnya meninggalkan pelataran gedung Dinata company.
***
"Dek nanti mampir ke supermarket dulu ya, belanja bulanan dulu."
"Oke kak."
Javian pun memarkirkan mobilnya, turun dari mobil dan memasuki supermarket, mengambil troly lalu mencari bahan yang diperlukan, mengambil buah-buahan, sayuran, peralatan mandi, deterjen, telur, daging, dan beberapa snack. Setelah memastikan sudah membeli semua kebutuhan, mereka membawanya ke kasir membayar semuanya, lalu berjalan ke mobil memasukan plastik plastik itu kedalam bagasi. Keduanya naik, dan Javian melajukan mobilnya menuju rumah.
Sampai dirumah, mereka mandi terlebih dahulu. Javian yang sudah selesai mandi berjalan menuju ruang tengah menyetel televisi sedangkan Prilly memasak makan malam untuk mereka. Malam ini Prilly memasak ayam teriyaki, dan nasi liwet tak lupa membuat salad buah. Masakan pun jadi Prilly menatanya ke meja makan, lalu memanggil adiknya itu.
"Vian ayo makan." Teriak Prilly sembari menyiapkan piring dan sendok untuk Javian.
"Iya kak." Balas Javian, Javian mematikan tv dan berjalan ke meja makan.
"Nih." Prilly menyerahkan piring yang sudah di isi nasi dan lauk.
"Makan buah dulu." Prilly mengingatkan.
"Iya kak." Keduanya pun memakan salad buah terlebih dahulu baru nanti dilanjut dengan makanan berat.
Selesai makan mereka kembali ke kamar, Javian mengerjakan tugas kuliahnya dan Prilly melanjutkan berkas yang tadi.
***
Ali tidak pulang kerumah papa nya dan tidak juga pulang ker massionnya, dirinya menyewa hotel tak lupa menyewa jalang untuk memuaskan hasratnya yang sedari pagi begitu tinggi karena terpancing oleh segala gerak gerik Prilly.
Ali hanya mengenakan bokser dirinya diruang tengah menonton televisi sembari menunggu jalang sewaannya.
Tringg
Ali berjalan menuju pintu dan dilihat sang jalang disana, Ali yang memang tidak tahan langsung menarik jalang itu kedalam kamarnya, membuka pakaian jalang itu dengan tergesa gesa.
"Ahh.., pelan pelan sayang." Jalang itu mendesah nikmat. Ali begitu bernafsu menghisap puting payudaranya. Jalang itu membalik tubuh Ali menjadi dibawah, dirinya mengecup puting Ali, turun kebawah ke pusar dan semakin kebawah, menggenggam junior Ali, mengurutnya, lalu memasukkan kedalam mulutnya.
"Ahhrgggh." Desah Ali.
Hingga tak lama Ali pun klimaks, Sandra kembali memakai bajunya.
"Ini bayaran lu." Ali menyerah segepok uang kepada Sandra.
"Thank you sayang." Sandra mengecup uang itu lalu beranjak meninggalkan hotel.
Fyi, Ali memang bejat tapi dia tidak pernah berhubungan intim dengan siapa pun, menyewa jalang hanya untuk mengoral miliknya saja. Mengenai Sandra awalnya memang dia hanya menganggap Ali sebagai pelanggannya tapi dirinya malah terobsesi untuk memiliki Ali, terlebih Ali sangat kaya makanya dia berfikir untuk mendapatkan Ali lebih tepatnya mendapatkan harta Ali. Sandra memiliki kekasih, kekasihnya tahu pekerjaan Sandra. Sandra dan kekasihnya itu bekerjasama untuk mendapatkan harta Ali, jadi Sandra mendekati Ali lalu setelah menikah Sandra akan membuat Ali memberikan hartanya dan dia akan membunuh Ali.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Boss
Fanfiction"Gua ga akan lepasin lu mungil." batin Ali, membuat dirinya menampilkan senyum smirk miliknya. Penasaran kan dengan kisahnya? Yuk baca!!! Salam manis Dilan xoxo 😊 #60 - in aliandoprilly/ 4 Juli 2020 #129 - in aliando/ 4 Juli 2020 #158 - in prilly...