4

6.7K 354 27
                                    

Sedih banget liat vote dan yang bacanya jauh banget, bikin aku down sebenarnya. karena yang rajin vote dan comment aja makanya aku up sekarang:)

Aku mohon hargai karya aku, kalian tinggal pencet bintang dipojok kiri bawah! Susah ya?

Karena jauhnya jumlah pembaca dan vote bikin aku berpikir untuk private cerita ini, biar yang bisa baca cuma yang follow aku aja:)

Oke cukup sampai sini aja bacotan aku, happy reading 😊
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
***
WARNING!!!



Setelah kejadian kemarin Ali semakin bergairah ketika melihat Prilly, bahkan hari ini dia berencana untuk menjebak Prilly. Dengan semangat Ali turun dari kamar ke ruang makan, bi Inah sudah membuat sarapan untuknya. Semalam Ali pulang kerumahnya sendiri, malas akan segala pertanyaan Sean yang selalu menyudutkannya. Selesai sarapan dirinya beranjak ke garasi mengambil mobil Porsche Carrera miliknya, memanaskannya terlebih dahulu dirasa sudah cukup Ali pun menjalankan mobilnya menuju kantor.

Dalam perjalanan Ali terus saja tersenyum memikirkan hal kemarin, hari ini membayangkan Prilly mengenakan pakaian seperti apa.

***

Mobil yang dikendarai Javian sudah sampai di depan lobby utama Dinata company, Prilly membuka seatbelt dan Javian segera menyalami tangan Prilly.

"Kakak semangat kerjanya." Ucap Javian.

"Iya dek, kamu juga kuliahnya yang bener ya."

"Iya kak."

"Yaudah, kakak masuk ya. Kamu bawa mobilnya hati hati."

"Iya kak."

Prilly turun dari mobil dan masuk kedalam gedung, menaiki lift menuju kukibelnya. Sampainya dirinya menaruh tasnya dibawah meja, dan mempelajari beberapa berkas yang dikasih oleh staf keuangan.

Lift terbuka menampilkan sosok angkuh bos nya, Prilly pun menunduk hormat.

"Pagi pak Ali."

"Hm. Segera keruangan saya."

Setelah mengatakan itu Ali langsung masuk keruangan, Prilly membawa jadwal Ali dan beberapa berkas. Dilihatnya Ali sudah menanggalkan jas miliknya, Prilly pun duduk didepannya.

"Jadwal pak Ali hari ini hanya menandatangani beberapa berkas ini pak." Prilly menyerahkan berkas berkas tersebut. Ali mengambilnya dan menaruhnya terlebih dahulu.

"Kami boleh kembali keluar."

Prilly mengangguk dan keluar dari ruangan Ali, dan mengerjakan berkas yang amat banyak dan menata jadwal Ali beberapa hari kedepan.

Setelah Prilly keluar Ali menghela nafas panjang, dari tadi dirinya menahan gairahnya karena merasa masih terlalu pagi, melihat pakaian yang Prilly kenakan membuat dirinya bergairah, mengenakan blouse putih yang sangat pas ditubuhnya membuat payudaranya tampak menonjol jelas dan rok span putih yang membuat pantatnya semakin menonjol bahkan Ali bisa melihat celana dalam Prilly yang tercetak di rok itu.

"Ckk, selesai dulu berkas sialan itu baru menjalani aksi." Ali tersenyum miring.

***

Sudah waktunya jam istirahat, sebelum turun Prilly menghampiri Ali terlebih dahulu.

"Permisi pak sudah istirahat, pak Ali mau makan siang apa?"

"Kamu makan siang dimana?" Ali malah balik bertanya.

My Boss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang