10

5.6K 315 27
                                    

"Prill, sebelumnya aku minta maaf karena sudah merusak kamu. Aku bukan tipe orang yang romantis, tapi aku berusaha menjadi yang terbaik buat kamu. Aku mau bilang kalo aku sayang dan cinta sama kamu. WILL YOU BE MY FUTURE?" Ali mengeluarkan kotak cincin berlian ke hadapan Prilly, memperlihatkan keseriusannya. Prilly menatap Ali berkaca kaca.

"Al..i aku-"

***

Ali menahan nafas menunggu jawaban dari Prilly, degup jantungnya berpacu dengan cepat. Tangan masih menggenggam erat tangan Prilly, seakan berharap Prilly menerimanya.

"Ali, aku..kamu serius?" Tanya Prilly gugup.

"Apa menurut kamu aku bercanda pril?" Ali malah balik bertanya.

"Tidak."

"Lalu kenapa kamu bertanya seperti itu?"

"Aku hanya takut kamu bercanda."

"Yasudah, jadi apa jawaban kamu?"

"Iya Ali, aku mau." Prilly menunduk kan wajahnya menutupi rona merah di pipinya. Ali tersenyum senang, lamarannya diterima oleh Prilly. Mengangkat dagu Prilly memaksa mata Prilly untuk menatapnya.

"Hei, ga usah malu gitu. Makasih ya mau terima aku." Ali mencium punggung tangan Prilly. Prilly tersenyum dan mengangguk. Ali pun memakaikan cincin di jemari Prilly begitupun sebaliknya.

"Ayo kita pulang, udah makin malam ga baik anginnya buat kamu sayang." Ali merangkul Prilly kedalam pelukannya.

"Iya, aku juga udah ngantuk Ali."

"Jangan panggil aku Ali dong sayang." Ali merajuk dengan bibir yang dikerucutkan.

"Iya deh honey."

"Nah gitu dong." Ali mengecup bibir Prilly.

"Silakan masuk queen." Ali membukakan pintu mobil untuk Prilly.

"Makasih king."

Ali memutari kap mobil dan duduk di balik kemudi mengendarai menuju hotel mereka menginap.

Sampainya di kamar, Ali dan Prilly mengganti pakaian mereka dengan piyama tidur. Keduanya sudah terbaring dikasur, dengan Ali menghadap kearah Prilly dan tangannya menyangga kepalanya.

"Sayang, aku mau." Ali menatap Prilly dalam.

"Mau apa?" Prilly membalas tatapan Ali.

"fare l'amore." Ucap Ali menggunakan bahasa Italia yang membuat Prilly mengeryitkan dahinya.

"Apa?" Tanya Prilly bingung dia tak tau artinya.

Tanpa menjawab Ali langsung menindih tubuh Prilly, membuka kancing piyama Prilly dan Prilly menahannya.

"Mau ngapain honey?" Ali pun menunduk kepalanya tepat disamping telinga kanan Prilly.

"making love baby."

Ali mengecup cuping Prilly, bibirnya pindah menuju kening, mata, hidung, pipi dan terakhir bibir Prilly. Melumatnya lembut, tangan Ali kembali membuka kancing piyama Prilly melepaskan dari badan Prilly dan membuangnya sembarang begitupun bra hitam Prilly. Bibirnya turun kebawah, melewati belahan dadanya, mengecup puting payudara Prilly dan menghisapnya. Tangannya juga membuka celana piyama dan dalaman Prilly hingga Prilly kini tak mengenakan sehelai benang pun. Bibirnya Ali menuju inti Prilly, mengecupnya, lidahnya menari disana, menikmati cairan inti Prilly. Di gesekkan hidungnya dibelahan inti Prilly membuat Prilly mendesah. Yang mana desahan Prilly semakin memacu gairah Ali.

"Uuhhh ahh Ali."

Dan malam itu Ali kembali mengulang percintaan mereka, menyelami inti Prilly. Surga dunia miliknya.

My Boss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang