extra part

6.3K 282 22
                                    

Akad nikah sudah berlangsung dengan khidmat. Keduanya sudah resmi menjadi pasangan suami istri. Yang diundang pada acara akad hanya keluarga dan Galendra-Safia, mereka juga sudah menikah 4 bulan yang lalu tapi karena keadaan Ali dan Prilly tidak bisa hadir.

Kini mereka sudah berkumpul diruang tengah massion Ali. Ya Ali sudah pindah membawa serta sang istri ke massionnya. Sedang Javian tinggal di rumah Sean, awalnya Javian menolak karena bisa tinggal di rumah lamanya tapi karena Sean tak mau Javian sendiri memaksa Javian untuk tinggal bersamanya.

"Sumpah sih pril lu lagi hamil gede gini makin cantik anjir." Safia memuji kecantikan bumil.

"Hehehe bisa aja kamu fia, bukannya aku emang cantik ya dari dulu?" Pertanyaan polos Prilly membuat semua tersenyum tertahan.

"Hehe iya deh." Pasrah Safia melihat kepolosan Prilly kembali.

"Tau ga sih bang, istri lu nih nyiksa gua mulu." Javian memulai sesi curhatnya.

"Kenapa?" Tanya Galendra yang sangat kepo membuat Ali menatapnya tajam dan dibalas uluran lidah oleh Galendra.

"Masa ya waktu itu dia ngidam make up in gua udah gitu disuruh joget tiktak lagi malu banget gua." Semuanya tertawa mendengar cerita Javian terlebih Galendra dan Kayla yang sangat senang melihat Javian tersiksa.

"Et dah biasa aja sih ketawanya kesel aing."

"Lucu banget parah, ya Allah gua ngebayangin muka lu Vi pasti kocak banegt hahaha." Kayla masih saja tertawa.

"Biasa aja ih." Javian membekap mulut Kayla dengan tangannya dan membawanya ke arah ketiaknya.

"Mmm mlempasimbb." Gumam Kayla.

"Lepasin ah dek." Dan Javian pun melepaskannya.

"Anjir bau bangke ketek lu Vi."

"Sialan lu." Javian meraup muka Kayla semua tertawa melihat tingkah keduanya.

"Trus nih ya pernah juga ngidam bakso mercon." Ali menatap tajam Prilly dan dibalas tatapan mengejek oleh Prilly.

"Eh ngejek kamu ya."

"Dih denger dulu Vian cerita."

"Nah udah gitu ternyata dia cuma pengen hirup wangi kuah pedesnya doang dan malah nyuruh gua makan tuh bakso. Udah tau gua ga bisa makan pedes, abis itu ke siksa bulak balik kamar mandi."

Semua makin tertawa mendengarnya.

"Mampus lu Vi, jelek sih lu makanya disiksa sama ponakan sendiri." Ledek Galendra.

"Dih sialan lu bang enak aja gua ganteng tau."

"Dih iya ganteng dari lubang sedotan liatnya dari gunung Everest."

"Woi jauh dong bang len hahahaha." Kayla semakin tertawa bahkan sudah meneteskan air matanya saking lucunya.

"Aduh udah dong, perut gua sakit nih." Ucap Safia sembari memegangi perutnya.

"Tau nih udah ah." Sean melerai.

"Ya abis lucu pa, kan Kayla jadi bayangin mukanya vian."

"Ish seneng banget sih pada, bang Ali bantuin kek."

"Udah udah ah, berisik aja kalian."

***

Kandungan Prilly sudah jalan sembilan bulan tinggal menunggu waktu lahiran saja, Prilly di massion ditemani oleh Bi Inah saja jika Ali sedang di kantor. Seperti sekarang dan mereka sedang memainkan permainan monopoli.

"Yeay bibi kena denda karena berhenti di negara aku." Seru Prilly menepuk tangannya.

"Ih bibi teh kalah mulu sama nyonya."

My Boss Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang