Setelah bertahun-tahun mewarnai rambutnya, hari ini dia kembali ke warna aslinya. Hitam. Dia gugup sekaligus penasaran dengan reaksi Tama mengingat kekasihnya hanya pernah melihat warna coklat atau keabuan dari rambutnya.
Tisa memasukan nomor sandi apartemen Tama yang sudah tertanam di dalam kepalanya. Dia meletakkan sepatu di rak sebelah pintu lalu menemukan Tama duduk di ruang tengah.
"Kamu udah pulang?" sapanya namun tidak mengalihkan pandangannya dari kertas dokumen.
Tisa tidak membalas sapaan Tama. Alih-alih dia memeluk leher kekasihnya, meletakan dagunya diatas puncak kepala Tama. "Kamu lupa sama perjanjian kita? Hari minggu tidak boleh kerja atau nugas."
"Aku bosan kamu ting—" kalimat itu menggantung di udara saat Tama menyadari beberapa helai rambut panjang hitam legam. Dia berbalik badan dan menemukan gadisnya sangat cantik dengan warna rambut yang natural.
Malu-malu Tisa tersenyum sambil memainkan ujung rambutnya. "Gimana? Cocok nggak?"
"Cantik."
Senyuman Tisa melebar mendengarnya. Mata Tama tak berkedip, terus menatap bidadarinya.
"Kamu suka?" tanya Tisa lagi.
"Suka. Cinta malah." Hanya dengan beberapa kata yang keluar dari mulut kekasihnya, Tisa sudah merasa sangat bahagia.
Dia tak akan meminta lebih. Karena Tisa merasa senang saat bersama Tama.
「Author note:
Double update karena chapter ini pendek pake banget.」Senin, 7 Desember 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Latibule
Short Storylatibule (n.) a hiding place; a place of safety and comfort. [Book one of #CheesyCringeSeries] 2020 © teenymeow