dix

463 101 8
                                    

Hari-hari Tama selalu tenang, damai dan bahagia selama satu tahun belakangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hari-hari Tama selalu tenang, damai dan bahagia selama satu tahun belakangan. Namun, semenjak lima hari lalu, tepatnya semenjak kedatangan wanita itu, hari-hari Tama berubah menjadi neraka.

Semua waktu Tama disita oleh wanita itu. Begitupula dengan gawai, laptop dan dokumen miliknya. Setiap hari Tama harus menemani wanita itu belanja, mengelilingi kota dan mencicipi berbagai jajanan khas ibukota.

Setelah empat hari yang menyiksa, akhirnya wanita itu pergi bersama teman-temannya. Tama duduk di kursi kebesarannya yang sudah terbengkalai selama 4 hari terakhir. Ia menatap lelah tumpukan dokumen di atas meja besarnya.

Tama mulai bekerja seperti biasa. Pertama-tama ia akan mengecek semua email yang masuk. Diawali dari paling bawah sampai atas. Matanya fokus meneliti setiap tujuan email yang dikirim.

Tama berhenti memperhatikan email lain ketika matanya menemukan email aneh dengan subjek 'hubungan kita'. Tama mematung, kaget sekaligus bingung membaca dua kata krusial itu.

Buru-buru Tama mengambil ponselnya, mengecek notifikasi dan benar saja, ada puluhan pesan dan panggilan tidak terjawab dari Tisa. Tanpa babibu, Tama menekan ikon telepon. Namun, sampai dering berakhir Tisa tidak mengangkatnya.

Tama mencoba mendial nomor Tisa lagi. Dia beranjak dari tempatnya, ingin cepat-cepat menemui Tisa.

Begitu dia keluar ruangannya. Sekretaris yang berada didepan pintu langsung mencegahnya. "Bapak mau kemana?"

"Saya harus pergi sekarang." Tama baru selangkah maju, sekretarisnya kembali menghalangi jalannya.

"Sebaiknya urusan bapak ditunda dulu. Bapak baru menjabat selama sebulan, tapi sudah meninggalkan kursi selama beberapa hari. Para dewan dan investor tidak akan senang mendengarnya."

Tama menghela napas kasar. Sialan. Perkataan sekretaris membuat Tama diam, membenarkan setiap kalimat.

Masih dengan ponsel yang menempel pada telinganya, Tama berkata, "berikan jadwal saya hari ini."

Langkah lemas Tama membawanya kembali ke kursi tertinggi di perusahaan ini. Sekretarisnya mengekor Tama dibelakang sambil mengoceh, menyebutkan jadwal seharian penuh meeting dan pertemuan dengan investor.

Tama duduk diam kembali membaca email Tisa. Dia benar-benar dibuat bingung dan jatuh. Dua kata yang tidak pernah terpikirkan dan paling ditakuti oleh Tama.

"Kita putus."

































「Author note:
Wah, kisah Tisa dan Tama akan berakhir di bulan ini. Terlalu cepat dan kependekan, yah? Namanya juga short story muehehehe. Eh, tapi jangan sedih dulu, aku sudah siapin cerita kedua Cheesy Cringe Series! Castnya bukan TaeTzu, tapi aku yakin kalian bakalan gemezzz (っ.❛ ᴗ ❛.)っ

Dan karena aku suka banget sama kapal TaeTzu, aku juga sudah siapin cerita yang bakalan seru banget. Tungguin, yah! \(๑╹◡╹๑)ノ♬」

Senin, 4Januari 2021

LatibuleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang