2.3

3.1K 532 290
                                    

Ellia ngelihatin foto pernikahannya sama Doyoung yang terpajang di kamar cowo itu. Ellia memang akan tinggal disana buat beberapa hari.

Ellia ngehela nafas. Dia ga nyangka kalau pernikahannya dan Doyoung akan berakhir seperti ini. Padahal dulu mereka sama sama berjanji buat saling mencintai sampai akhir.

Tapi keputusannya udah bulat sekarang. Dia sudah cukup capek menahan semuanya, Ellia sadar kalau dia udah ga pantas ada di samping Doyoung. Ellia mau di perlakuin layaknya seorang istri, bukan selir.

Ellia ngalihin pandangannya waktu ngelihat pintu kamar di buka dan nampakin ibu mertuanya itu masuk.

Ibu duduk di samping Ellia dan ngusap kepala Ellia sayang.
"Ibu udah hubungin mama sama papa kamu. Mereka marah sama Doyoung, tapi mereka nerima keputusan kamu buat cerai. Sama kaya ibu, ibu dukung apapun keputusan kamu. Kamu berhak cari laki laki lain yang lebih pantas daripada Doyoung" kata ibu.

Ellia ngangguk, meskipun ibu adalah mertuanya. Tapi dia bener bener peduli sama Ellia.

"Maafin aku bu, aku gabisa bertahan sampai akhir" kata Ellia sambil ngusap airmatanya yang tiba tiba jatuh.

"Harusnya ibu yang minta maaf atas kelakuan Doyoung. Ibu minta maaf karna udah melamar kamu untuk Doyoung" kata ibu yang juga nangis.

"Anak ini tetap cucu ibu kan?" Kata ibu sambil ngusap perutnya Ellia dan mikin tangisan cewe itu makin deres.

"Anak ini juga tetap anak kak Doyoung bu. Ell janji, setelah aku sama kak Doyoung resmi pisah. Ell bakal sering kesini, ibu juga jangan lupa sering nengokin cucu ibu ya?" Kata Ellia.

Ibu ngangguk, dia bergerak buat nyium kening Ellia sayang.

"Ell, sebenernya kamu ga bisa pisah sama Doyoung dengan keadaan kamu yang lagi hamil gini. Kamu harus nunggu sampai anak kamu lahir" kata ibu.

Ellia ngangguk.
"Ellia tau bu, Ellia bakal tetep nunggu sampai waktunya Ell sama kak Doyoung pisah" kata Ellia.

"Kamu boleh pergi atau bahkan berhubungan sama cowo lain Ell, ibu ga ngelarang" kata ibu.

Ellia menggeleng.
"5 bulan ini aku masi sah jadi istrinya kak Doyoung bu, aku ga boleh gitu"

"Tapi Doyoung-"

"Semua manusia pernah salah bu. Mungkin kita anggap kak Doyoung salah, tapi menurut kak Doyoung itu benar. Kak Sejeong seorang janda, dan kak Doyoung nikahin dia dan ngebantuin kak Sejeong ngurus Seira. Kak Doyoung baik bu" kata Ellia.

Ibu ngalihin pandangannya dari Ellia.
"Ibu ga ngerti kenapa Doyoung bisa nyakitin perempuan sebaik kamu" kata Ibu.

"Aku juga ga ngerti bu, padahal dulu sebelum kita menikah kak Doyoung selalu bilang dia cinta aku" kata Ellia.

"Maafin Doyoung ya Ell" kata ibu.

Ellia ngangguk dan ngusap airmata ibunya itu.
"Aku selalu maafin kak Doyoung" kata Ellia.

Ibu ngehela nafas dan senyum tipis ke Ellia. Dia ngelihatin sekitar sebelum akhirnya nengok ke Ellia.

"Kamu yakin mau tidur disini? Atau mau pindah ke kamar lain? Biar ibu siapin kamar buat kamu" kata ibu, dia takut Ellia malah ngebuka luka karna tidur di kamar Doyoung.

"Ellia disini aja bu, Ellia cuma beberapa hari disini, mungkin Ellia bakal pulang ke rumah papa" kata Ellia.

Ibu ngangguk, dia ngusap pelan pundaknya Ellia.

"Doyoung nelfon ibu, apa ibu perlu kasih tau kamu ada disini?" Kata Ibu.

Ellia ngehela nafas. Dia tau banget Doyoung pasti khawatir.
"Lusa, aku mau ketemu kak Doyoung. Ibu jangan bilang ya kalau Ell disini?" Kata Ellia.

Ibu senyum tipis terus ngangguk.


*************************************

"Seira, sini makan dulu" kata Sejeong manggil Seira yang baru nonton tv.

Sejeong ngehampirin Seira karna anak itu ga juga pergi ke dapur buat makan. Dia ngelihat Seira masih fokus nonton tv.

"Seira ga denger bunda panggil?" Tanya Sejeong.

"Dengar"

"Terus kenapa ga nyamperin bunda?"

"Tidak mau. Aku ga lapar" kata Seira tanpa ngelihat Sejeong.

Sejeong mengernyit, Seira merajuk?

"Kamu kenapa? Bunda ada buat salah ya sama kamu" kata Sejeong.

Seira menggeleng terus natap Sejeong.
"Bunda buat salah sama mama, kenapa bunda jahat?" Kata Seira.

Sejeong menahan nafas, Seira memang ada di rumah saat itu. Jadi dia lihat semuanya?

"Kamu mau kan kalau kita bertiga aja? Kamu, Bunda sama papa Doyoung? Bunda gamau papa Doyoung di rebut sama tante Ellia" kata Sejeong yang bahkan menyebut Ellia dengan tante.

"Mama Ell lebih dulu menikah sama Papa Doyoung, berarti bunda yang rebut dari mama?"

Sejeong mengatur nafas. Ucapan anaknya benar benar bikin emosinya naik.

"Kamu gatau apa apa jadi jangan ikut campur. Satu lagi, jangan panggil dia mama lagi. Dia bukan mama kamu" kata Sejeong.

"Tapi dia mama Seira" kata Seira.

"Bunda yang ngelahirin kamu, bunda yang besarin kamu. Jadi kamu nurut apa kata bunda" kata Sejeong.

"Tapi bunda ga pernah sayang aku kaya mama Ell sayang aku. Bunda ga pernah antar atau jemput aku sekolah kaya mama Ell, bunda ga pernah bangunin aku. Bunda ga pernah temanin aku tidur. Bunda ga pernah mau temanin aku belajar-"

"Stop. Bunda ngelakuin ini semua karna bunda sayang kamu. Bunda mau papa Doyoung jadi papa-"

"Seira ga butuh papa. Seira cuma mau bunda sayang sama Seira" kata anak itu dan menangis.

"Kamu gatau apa apa"

"Aku memang gatau apa apa. Tapi mama Ell beneran sayang sama aku kaya ayah sayang ke aku. Aku mau ke mama Ell" kata Seira menangis dengan sangat keras.

Sejeong yang denger itu benar benar kesal. Seira bahkan menyebut ayahnya sama seperti Ellia.

"Masuk ke kamar" kata Sejeong. Seira ga beranjak dan masih menangis.

"Bunda bilang masuk!!" Kata Sejeong membentak anaknya itu. Bahkan Ellia ataupun ayah Seira sama sekali ga pernah ngebentak Seira.

"Bunda sama tante Misel jahat!!" Kata Seira dan langsung pergi ke kamarnya.

############################

Nah loh otak gue semakin kesini makin buntu mau lanjutin ff ini:(

Perfect || Doyoung ft Haechan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang