bonus chapter (1)

4K 516 173
                                    

Haechan kebingungan ngelihat istrinya itu yang menangis di depan dia. Ellia menaruh kepalanya di antara tangan yang bertumpuan di meja dan terisak.

"Ell, udah ih iya aku minta maaf" kata Haechan.

Ellia masih terisak dan menggeleng, tidak mau memaafkan Haechan ngebuat cowo itu ngehela nafas.

tadi dia memarahi Ellia dengan nada tinggi dan membuang makanan yang sudah Ellia masak dengan capek capek gitu aja. Haechan kaget waktu Ellia memasak daging sapi yang di olah. Kondisinya belum terlalu pulih dan Ellia tidak disarankan buat makan daging olahan sampai setahun kedepan.

Tapi, salah Haechan adalah tidak bertanya dulu ke Ellia dan langsung membuang makanan itu gitu aja. Padahal Ellia tidak makan daging iti sama sekali karna dia masak khusus buat Haechan.

Haechan memindahkan duduknya jadi di samping cewe itu, dia menggenggam tangan Ellia yang masih menenggelamkan wajahnya.

"Sayang maaf ya. Aku gatau kalo tadi itu buat aku doang. Jangan nangis dong, aku sakit lihatnya" kata Haechan pelan.

Ellia mendongakkan kepalanya, menghapus airmatanya kasar dan ngelihat Haechan.

"Kamu sih kebiasaan ga tanya dulu! Ceroboh, ngeselin!! Aku masak itu semua dari sore tauu" kata Ellia kesel.

"Iya iya maaf, janji deh ga gitu lagi. Maaf ya tadi bentak bentak kamu" kata Haechan.

Ellia mengalihkan pandangannya kesal. Sebenernya dia menangis karna tidak mau kalau sampai dia balik marah ke Haechan. Makanya dia lebih milih nangis dan ngeluapin keselnya disitu daripada berujung berantem dan akhirnya dia juga yang dosa. Ellia ga marah sama sekali ke Haechan, cuma kesel aja karna tadi Haechan membentaknya dan menepis makanannya sampai berserakan di lantai.

"Aku ga marah. Udah ah sana ke kamar duluan. Aku mau beresin itu" kata Ellia dan berdiri dari duduknya.

Ellia berjongkok, mau ngeberesin piring yang pecah dan makanannya yang berserakan. Tapi Haechan ikutan jongkok di depan dia.

"Aku aja, kan tadi aku yang jatuhin ini" kata Haechan sambil ngegulung lengan kemejanya.

"Kamu baru pulang kerja, capek. Sana ke kamar aja, tiduran dulu sambil nunggu aku buatin air buat mandi" kata Ellia.

"Kamu juga kerja. Pulang langsung masak, tapi malah aku buang gini" kata Haechan sambil natap Ellia bersalah.

Haechan ngebuang pecahan kacanya ke tempat sampah dan nungguin Ellia yang masih ngeberesin bekas makanannya.

"Cuci tangan" kata Ellia setelah selesaiin pekerjaannya, dia lebih dulu cuci tangannya diikutin sama Haechan yang cuci tangan sambil ngunci Ellia dari belakang.

Haechan matiin kerannya dan ga pergi juga, bikin Ellia ngebalikin badannya yang kekunci sama Haechan itu

"Awas, aku mau masakin air dulu" kata Ellia.

"Kamu beneran maafin aku?" Tanya Haechan.

Ellia menggeleng.
"Ngapain aku maafin? Aku ga marah, awas ah" kata Ellia sambil mendorong dada Haechan, tapi gabisa.

"Haechannn" Ellia merengek.

"Apa?" Kata Haechan yang malah balas rengekan Ellia.

"Awasss, kamu belum mandi, belum makan. Kalo capek nanti sakit" kata Ellia.

"Kamu dokter ini" kata Haechan.

"Kamu juga dokter!" Kata Ellia kesel karna Haechan ga juga pergi dari hadapannya.

"Nah itu tau" kata Haechan.

Ellia memutar malas bolamatanya. Suaminya itu rese nya minta ampun.

"Yaudahh awas Haechannn ihh" kata Ellia, matanya berkaca kaca ngebuat Haechan langsung tersentak.

Perfect || Doyoung ft Haechan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang