3.7

3.3K 491 88
                                    

"Kok sepi? Mama kemana ya?" Tanya Aya sambil nengok ke arah Haechan.

Haechan mengangkat bahunya. Dia baru aja pulang bekerja dan menjemput Aya sekolah. Haechan ngelepas sepatu sekolah yang Aya pake dan juga sepatu miliknya.

"Aya ke kamar aja ya? Ganti baju terus bobo. Nanti sore kita jemput Lea. Tadi sudah makan kan?" kata Haechan.

Lea mengangguk dan langsung berlari ke kamarnya. Sedangkan Haechan langsung mencari Ellia kedapur.

Haechan mengernyit, Ellia tidak menyambutnya dan juga tidak berada di dapur. Biasanya Ellia ga pernah ngelewatin buat bukain pintu untuk Haechan.

Haechan pergi ke kamarnya. Dia tersentak kaget waktu ngelihat Ellia tertidur membelakangi pintu, punggungnya bergetar dan Haechan bisa denger isakan kecil.

"Ell, kenapa?" Kata Haechan dan langsung nyamperin istrinya itu. Haechan bisa lihat mata Ellia bengkak, bisa dipastiin istrinya itu sudah menangis cukup lama.

Haechan menarik Ellia untuk bangun, mereka duduk berhadapan dan Haechan sibuk ngehapus airmata Ellia.

"Kamu kenapa?" Kata Haechan menatap Ellia tulus.

Ellia menggeleng.
"Aku cuma keinget kak Doyoung" kata Ellia.

Haechan tersenyum tipis.
"Keinget yang mana lagi?" Tanya Haechan.

Semenjak hamil, istrinya itu sering sekali menangis mengingat Doyoung. Bukan, Ellia bukan kangen dengan Doyoung. Tapi cewe itu terus mengingat gimana menyakitkannya dulu dia bersama Doyoung.

"Kak Doyoung perhatian banget sama aku dan anak aku dulu. Tapi perhatiannya beda. Aku baru sadar, perhatian kamu ke aku dan anak kita, jauh lebih tulus dari perhatian kak Doyoung ke aku dan anaknya dulu. Aku mikir, segitu muaknya kak Doyoung sama aku dulu" kata Ellia.

Haechan mengusap airmata Ellia yang keluar lagi. Dia ngecup kedua mata Ellia bergantian dan natap istrinya itu sayang.

"Kalau Doyoung ga tulus sama kamu. Ga mungkin dia ngelakuin itu semua Ellia, Jangan mikir gitu. Cuma bedanya, aku lebih jauh cintain kamu daripada Doyoung. Kamu tau sendiri gimana cintanya aku sama kamu? Aku bener bener cuma cinta sama kamu, gaada yang lain. Sedangkan Doyoung waktu itu dia sudah ada Sejeong, makanya kamu ngerasa kaya gitu" kata Haechan.

"Aku mikir kalau kak Doyoung beneran ga ngeharapin kehadiran aku" kata Ellia.

Haechan memeluk Ellia, ngebiarin cewe itu buat bersandar di dadanya. Dia ngusap kepala Ellia sayang dan mencium kepalanya berkali kali.

"Kak Doyoung itu beneran cinta kamu. Buktinya, dia nahan kamu kan waktu kamu minta cerai? Dia juga panik kan pas kamu pergi dari rumah tanpa izin? Semua orang pernah berbuat salah Ell. Sama kaya aku, aku pernah berbuat kesalah besar ke kamu. Tapi aku bersyukur sama tuhan. Sejauh apapun aku melangkah pergi. Kamu adalah rumah terakhir buat aku pulang." kata Haechan.

Ellia memeluk Haechan dengan sangat erat. Ucapan Haechan selalu berhasil bikin hatinya tenang.

"Aku juga bersyukur, kamu rumah terakhir buat aku pulang. Kamu orang yang bisa cintain aku dengan tulus pas aku menganggap semua cowo sama aja" kata Ellia.

"Jadi, jangan nangis lagi ya sayang. Aku panik banget tadi lihat kamu nangis gitu" kata Haechan.

Ellia ngangguk, dia nenggelamin mukanya di dada Haechan. Mengecup dua kali dada suaminya itu sebelum ngelepas pelukannya.

"Aku kangen" kata Ellia.

Haechan meremas bantal di sebelahnya gemas gara gara tingkah istrinya itu. Kalau aja Ellia sedang tidak hamil, Haechan bisa aja nerkam Ellia saat itu juga tanpa menunggu waktunya.

Perfect || Doyoung ft Haechan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang