1.9

3.4K 505 316
                                    

"Kamu sayang sama Haechan Ell?"

Ellia ngangguk dan tersenyum tipis ke arah Mark yang ada di sebelahnya.

"Kalau gitu kamu harus balik"

Ellia terdiam buat beberapa saat. Iya, dia memang harus balik, semuanya sudah menunggu sekarang.

"Kalau aku balik. Kita ga bakal ketemu lagi?" Tanya Ellia.

Mark senyum terus ngusap pelan kepalanya Ellia.
"Nanti kita ketemu lagi. Aku yakin" kata Mark.

Ellia ngehela nafas.
"Jadi aku harus balik sekarang? Tapi kita baru ketemu sebentar" kata Ellia.

"Sebentar dalam hitungan kita. Disana kamu sudah terlalu lama tidur. Mama sama Papa kamu nunggu" kata Mark.

Ellia nahan airmatanya yang mau keluar.
"Kalau aku mau disini aja? Sama kakak?"

Mark senyum, bener bener manis.
"Perjalanan kamu masih panjang. Aku yakin, kamu bisa jadi psikiater di masa depan. Hidup bahagia di masa depan" kata Mark.

"Sama Haechan?" Tanya Ellia.

Mark lagi lagi senyum.
"Aku gatau, tapi kalau takdir kamu memang sama Haechan. Aku doain yang terbaik" kata Mark.

"Jadi sekarang aku harus benar benar pergi?" Tanya Ellia.

Mark ngangguk, tangannya bergerak buat ngerapihin rambutnya Ellia yang berantakan ketiup angin.

"Aku ada disisi kamu. Karna aku bakal selalu ada di hati kamu. Kalau kamu kangen aku, doain aku" kata Mark.

Ellia netesin airmatanya. Demi apapun dia lebih suka disini, bersama Mark daripada harus kembali ke kehidupannya yang sungguh rumit.

"Kalau kamu ngerasa sendiri. Jangan lupa buat berdoa, dan ceritain semuanya ke aku sama tuhan" kata Mark dan ngehapus airmatanya Ellia.

"Aku yakin Haechan bisa gantiin posisi aku. Dia bisa jagain kamu disana, dia juga bisa bahagiain kamu. Janji sama aku buat selalu hidup bahagia, dan jangan pernah lupain aku" kata Mark.









Ellia senyum waktu ingat sepenggal mimpi terakhirnya bersama Mark. Demi apapun, Mark memang punya tempat tersendiri di hati Ellia, bahkan sampai sekarang.

"Kak Mark, aku bahagia sekarang" kata Ellia.

Ellia nutup laptopnya yang tadi dia buat lihat fotonya dengan Mark saat masih sma. Dia naruh laptop itu di meja dan senderin badannya di kasur.

Ellia benar benar malas untuk bangkit dari kasur, mungkin efek hamil yang ngebuat Ellia cuma males malesan di kamar.

Doyoung melarangnya buat memulai karirnya dulu, sampai anak mereka lahir karna Doyoung takut kalau Ellia sampai stres.

Ellia mainin ponselnya. Padahal ini baru jam 6 sore dan Ellia sudah berada di tempat tidur dengan piyamanya yang lengkap.

Perut Ellia belum membuncit, tapi sudah terlihat kalau dia sedikit gemuk. Doyoung sangat memperhatikannya sekarang, sama seperti dulu.

Ellia sadar kalau pintu kamarnya dibuka. Tapi dia enggan buat nengok untuk lihat siapa yang datang.

"Ell"

Ellia mengernyit bingung. Doyoung sudah pulang jam segini?

"Kakak kok udah pulang? Masih jam segini loh" kata Ellia tanpa ngalihin pandangannya dari ponsel.

Perfect || Doyoung ft Haechan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang