13|Erin

87 13 13
                                    

Attention*Jangan lewatkan satu bab pun!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Attention*
Jangan lewatkan satu bab pun!

Apa yang kini dilakukan oleh setiap siswa dan siswi membuat mereka berempat berpikir keras menggunakan otak masing-masing.

Pertama, atas kejadian mengerikan karena seorang siswi yang gantung bunuh diri di dalam toilet tadi pagi membuat seluruh murid di sekolah
heboh dan menjadi trending topik hari ini.

Kedua, diantara Kobi, Yaya, Dua dan Altar mendengar banyak sekali omongan-omongan yang belum tentu benar banyak dibicarakan oleh siswa-siswi.

Namum ketika ada guru yang juga melihat langsung kejadian tadi pagi reaksinya tidak separah seperti murid-murid.

Ketiga, jam terakhir untuk hari ini seakan berjalan dengan santai juga seperti biasanya seakan masalah besar pagi tadi terlupakan, menghilang dan menguap begitu saja ke udara.

Bagaimana tidak, seperti yang bisa dilihat sekarang kondisi kelas sama seperti hari biasanya saat tidak ada guru maupun tugas berat masih saja ada murid yang berbicara, berlarian hingga mengadakan konser dadakan di dalam kelas.

Di kelas Kobi kini sama saja seperti konser nya 'Bts' ataupun 'Blackpink'. Banyak diantara perempuan-perempuan di kelas melakukan gerakan yang sama seperti di dalam video klip Blackpink - Kill This Love.

"Tarik terus, guys." Beberapa laki-laki menggunakan topi upacara hari senin sedang menyemangati beberapa perempuan yang berada di depan kelas melakukan gerakan energik membuat suasana mencair dan heboh.

Kobi yang melihat itu dari tempat duduknya hanya melongo, bagaimana bisa suasana yang seharusnya dipenuhi duka malah menjadi ria seperti ini.

"Konser dadakan, mang!"

"Jangan stop, bosque!"

Di kelas Dua seperti mempunyai kelompoknya masing-masing, Dua yang berada di kelompok perempuan terbaik Ipa 3 ini pun hanya diam sedang mendengarkan gosip dan juga fakta-fakta yang sedang dibahas oleh teman-temannya itu.

"Tapi, engga heran sih kalau pelakor kayak tuh cewek ditinggalin sama si Bill." Seorang perempuan dengan cincin keemasan ditangannya berbicara sambil merapikan uang di dompetnya.

"Emang, engga salah lah si Bill, padahal kalau dipikir-pikir masih ada yang lebih baik untuk Bill." Sebelah Dua, seorang perempuan dengan kuku-kuku panjang melanjutkan pembicaraan topik yang bertemakan 'orang ketiga'.

Dua yang tidak tahu harus berbicara apa, hanya menggelengkan kepala, padahal tadi pagi saat Dua sedang berkumpul bersama teman-temannya ini, topiknya adalah Alana gadis berambut pirang yang memilih untuk bunuh diri. Tapi kenapa sekarang malah jadi si Bill yang baru putus dengan orang ketiga yang menjadi topik hangat.

Bagaimana bisa berita mengenai Alana dilupakan begitu saja.

"Dua." Panggil seseorang yang membuat lamunan Dua jadi terganggu.

Secret RoomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang