1

2.3K 175 14
                                    

"Hah" Helaan nafas keluar dari mulut pria manis yang sedang terduduk di lantai ruang latihan.

"Nanase-san? Ada apa? Apakah dadamu sesak?" Tanya seorang pria berambut raven kepada si manis yang lebih tua satu tahun darinya sembari memberikan air minum yang sedari tadi ia pegang.

"Tidak ada apa-apa. Tenanglah Iori," ucap pria manis bernama lengkap Nanase Riku itu, tersenyum manis.

Tak ada jawaban setelahnya. Hanya saja, Riku dapat merasakan bahwa dia sedang diawasi.

"Ehm, mengapa kalian menatapku seperti itu?" Tanyanya polos seketika membuat rekan timnya mengalihkan pandangan.

Hening cukup lama, sampai akhirnya sang leader buka suara.

"Ehm semuanya, lebih baik kita sudahi untuk hari ini," ucap Yamato diangguki oleh semua member.

"Hm, aku mau ousama pudding," gumam Tamaki yang kebetulan terdengar oleh Sogo.

"Tidak boleh Tamaki-kun! Kamu telah memakan terlalu banyak pudding hari ini," Tolaknya membuat Tamaki menekuk wajahnya.

"Tapi, Sou-chan-"

"Tidak tetap tidak Tamaki-kun," potongnya membuat Tamaki mendengus kesal karena wajah memelasnya tak berpengaruh.

Sedangkan, Riku hanya terkekeh melihat tingkah kedua membernya. Sampai dia teringat sesuatu.

"Ah, semuanya," ucap Riku membuat semua melihatnya.

"A-anu, aku ingin memberitahu kalian..aku akan keluar dorm sebentar, dan aku telah meminta izin kepada manager," lanjutnya gugup.

"Untuk apa Riku?" Tanya Mitsuki yang sedari tadi diam.

"Apakah tidak bisa besok, Nanase-san? Ini sudah malam dan angin malam tak baik untukmu," ucap Iori yang disetujui oleh member lainnya.

"A-aku harus bertemu Tenn-nii, ada hal penting," jawabnya.

Para member pun saling menatap seakan bertelepati dan mengangguk bersamaan.

"Baiklah, jangan lupa bawa jaket dan inhalermu," ingat Sogo.

"Dan jangan lupa untuk mengabari kami jika ada apa-apa Riku," ucap Nagi.

Semua hal itu diangguki Riku, meskipun dia telah mengahafalnya atau menghapal di luar kepala. Semuanya pun pergi ke kamar masing-masing untuk beristirahat kecuali Riku yang katanya akan bertemu dengan Tenn, kakak kembarnya.

Dia pergi keluar dorm dengan memakai masker, jaket, dan tak lupa sebuah tas kecil. Tetapi, ada yang aneh. Dia berkata akan bertemu dengan Tenn di Zero arena namun, ia malah pergi ke arah sebaliknya.

Riku berjalan cukup lama sampai akhirnya berbelok ke sebuah gang kecil dan menghilang di kegelapan malam.

°°°

Pukul 23.15 menit. Telah lebih dari 2 jam sejak Riku izin keluar dan sampai sekarang belum kembali.

"Iori? Ada apa? Apakah Riku belum kembali," tanya Mitsuki yang melihat adiknya berjalan mondar-mandir di dekat pintu.

Iori yang mendengar pertanyaan kakaknya hanya menoleh sekilas lalu menggeleng.

"Bukankah sudah lebih dari 2 jam sejak kepergiannya? Apa dia memberikanmu kabar?" Tanyanya lagi.

"Tidak nii-san. Nanase-san sama sekali tak memberi kabar. Bagaimana jika asmanya kambuh dan tak ada seorangpun di sana?" Ucap Iori cemas.

Don't Know //Nanase RikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang