Hari ini adalah hari libur dimana para member Idolish7 diliburkan. Sebab mereka akan bersiap untuk syuting sekaligus liburan bersama Re-vale dan Trigger.
Awalnya semua berjalan dengan baik sampai terdengar suara jeritan Mitsuki dari dalam gudang.
"AAAAAAAAA"
Para member yang mendengar jeritan Mitsuki yang bisa dibilang sangat keras itu langsung menghampirinya.
"Nii-san?! Ada apa??! Kau baik-baik saja?" Ucap adik dari Izumi bersaudara.
"Mitsuki, ada apa? Kenapa kamu menjerit?" Ucap Nagi.
Dan pertanyaan yang hampir serupa terlontar dari member lain kecuali Riku. Dia di larang masuk ke gudang karena berdebu dan dapat membuat asmanya kambuh.
"I-i-itu...ak..aku menginjak mayat tikuss!!!! Huwaaaa!," ucap Mitsuki histeris menunjukkan kakinya yang berlumuran darah tikus.
"Bagaimana bisa ada mayat tikus di sini? Tapi, bukankah ada yang aneh dengan mayat itu?" Ucap Yamato.
"Maksudmu, Yamato-san?" Tanya Sogo.
"Hm, ada banyak luka sayatan di tubuh tikus itu," ucap Tamaki yang juga menyadari keanehan dari tikus itu.
"Mungkin tikus itu mati karena kehabisan darah??" Ucap Nagi.
Dan mereka terus membahas misteri kematian tikus itu untuk waktu yanh cukup lama.
Sementara itu...
Kruyuuk
"Semuanya lama sekali," ucap Riku yang sedari tadi menunggu mereka di meja makan sambil memegang perutnya yang lapar.
°°°
Sekarang semua member Idolish7 telah selesai mempersiapkan barang-barang yang diperlukan esok hari.
Yamato sedang membaca buku. Iori sedang seperti biasa, membantu Tsumugi untuk jadwal kegiatan besok. Nagi melakukan rutinitasnya sehari-hari, yaitu menonton magi cocona. Sogo dan Mitsuki yang sedang berdebat tentang siapa yang akan memasak makan malam. Riku yang sedang menonton film dikamarnya bersama Tamaki yang sedang memakan pudding ke sebelasnya hari itu.
Suasana kamar Riku saat itu sangat gelap karena lampunya dimatikan. Satu-satunya sumber cahaya adalah tv yang menyala memutarkan mereka film thriller. Riku tertawa seolah-olah adegan di film itu lucu, sedangkan Tamaki teringat tentang Sogo saat melihat si pembunuh mengangkat pisaunya.Mereka menonton film dengan hikmat sampai akhirnya adegan paling menegangkan menurut author terjadi. Si pembunuh dan karakter utama sedang bermain kucing-kucingan. Membuat Tamaki memejamkan mata dan Riku yang tawanya semakin kencang.
Lalu film berakhir dengan pemeran utama selamat dari pembunuh itu membuat Tamaki menghembuskan napas lega sementara Riku mendengus kecewa.
"Rikkun, kau kecewa?" Tanya Tamaki saat melihat ekspresi wajah Riku.
"Hm. Aku kecewa filmnya telah habis. Ayo kita tonton film lain. Aku masih mempunyai beberapa dvd!" Ajak Riku sambil memperlihatkan 3 dvd lainnya.
Tamaki sontak menggeleng karena jika diteruskan maka dapat dipastikan ia tak dapat tidur akibat adegan pembunuhan yang terngiang-ngiang di kepalanya.
"Tidak Rikkun. Aku ingin tidur saja. Sudah malam," tolaknya yang diangguki oleh Riku.
"Baiklah kalau begitu. Selamat malam Tamaki!" Ucapnya kepada Tamaki yang sekarang berada di ambang pintu lalu memasukkan dvd film yang baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Know //Nanase Riku
Fanfiction[COMPLETE] Bunga mawar, sama sepertinya. Bunga itu indah. Wanginya harum dan manis. Tetapi, Hati-hatilah. Jangan berenang terlalu dalam ke pesonanya. Sebab ada duri yang siap menusuk kapan saja. Warning: Author penulis amatir, ini ff pertama author...