6

837 95 22
                                    

"Tenn uban sial*n!" Umpat Gaku pelan dari balik semak-semak.

"Anu, Yaotome-san. Aku merasa terpanggil," ucap Sogo  umpatan Gaku membuat Gaku terdiam dan seketika sadar. Sadar bahwa RSA adalah kumpulan orang-orang beruban. Seketika author digaplok.

Sudahlah kita beralih ke Riku dan Tenn.

"Eh, Tenn-nii? Kau sedang apa disini?" Tanya Riku sambil menutup kotak itu secepat kilat.

"Apa isi kotak itu Riku?" Tanya Tenn balik. Sedangkan, Gaku dan Sogo hanya mengintip dari semak-semak sembari melapor melalui talkie walkie.

"Bukan apa-apa," sanggahnya membuat Tenn memicingkan mata.

"Kau bohong. Jawab aku dengan jujur Riku! Apa isi dari kotak itu?" Tanya Tenn tak menyerah membuat Riku pasrah dan membuka kotak itu membuat Tenn mengernyitkan dahi.

"Hah....ini hadiah ulang tahun untuk Ten-nii," ucap Riku menunjukkan isi kotak itu yang ternyata merupakan sebuah action figure. Sementara Gaku dan Sogo yang masih berada di balik semak-semak membulatkan mata.

"Apa?! Bukankah kau tadi berkata bahwa kotak itu berisi pisau?" Tanya Gaku kepada Sogo yang terdiam.

'Aku tadi jelas-jelas melihat bahwa kotak itu berisi pisau. Lalu kenapa sekarang berubah?!' Batin Sogo bingung.

"Apa?! Apa hanya itu?"

"Apa maksudmu Tenn-nii? Memangnya kau pikir di kotak ini ada apa? Kau tak percaya padaku?! Cih, Sogo-san. Aku pamit pulang lebih malam!" Ucap Riku lalu melengos pergi meninggalkan taman.

"Dia sadar dengan keberadaan kami/mereka?" Gumam ketiga orang berubah itu terkejut. Tanpa mereka sadari, Riku sempat menyeringai sebelum ia meninggalkan tempat itu.

°°°

2 minggu kemudian para idol melakukan rencana P2. Penguntit level 2. Mereka akan menjadi penguntit yang lebih dari penguntit sebelumnya. Lebih ramai. Karena entah kebetulan atau memang author rencanakan, kedua grup idol itu sedang kosong.

Dan bertepatan dengan itu, hari ini Riku pamit mengunjungi rumah keluarganya. Membuat para idol bekerja sama untuk mematai-matai Riku.

Riku pergi ke rumah keluarganya. Awalnya, Tenn ingin ikut bersama adiknya itu tetapi, dilarang oleh Riku. Ya sudah, gak boleh pergi bersama bisa pergi sendiri kan?

Mereka mengamati Riku yang berjalan sambil bersenandung kecil di trotoar. Mereka terus memperhatikan gerak-gerik pria bersurai merah itu sampai akhirnya ia berbelok ke sebuah hutan.

"Nanase-san untuk apa pergi ke hutan?" Tanya Iori heran.

"Mungkin rumah Rikkun memang berada disitu?" Ucap Tamaki.

"Tunggu dulu! Apa kaliam lihat papan nama hutan itu?! Bukankah itu Hutan Kematian?" Ucap Mitsuki membuat idol lain membulatkan mata minus Tamaki.

"Apa itu Hutan Kematian?"

"Astaga, Tamaki-kun. Kau tak tau? Hutan Kematian adalah hutan yang dikabarkan merupakan tempat dimana sering ditemukan jasad manusia entah itu bunuh diri atau dibunuh," ucap Sogo.

"Konon, katanya tidak ada yang dapat selamat setelah memasuki hutan kematian," imbuh Yamato.

"Tapi...Rikkun masuk ke hutan itu," ujar Tamaki.

"Lalu kita harus bagaimana?" Tanya Tenn.

"Begini saja. Bagaimana jika para aku dan dia berjaga diluar? Sisanya mengikuti Riku ke dalam?" Usul Yamato menunjuk Ryuu yang disetujui oleh Ryuu

Don't Know //Nanase RikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang