7

759 92 47
                                    

Deg

Para idol menoleh patah-patah ke belakang. Mendapati seseorang berambut pirang tersenyum ke arah mereka.

"K-kau...kakak angkat Riku kan?" Tanya Nagi memastikan.

"Ah, apa kalian lupa kepadaku? Yah, sudahlah. Tak masalah. Toh, sebentar lagi kalian akan lenyap dari dunia," ucap Ken berjalan mendekat membuat para idol takut-takut mundur perlahan.

"J-jangan mendekat Ken-san," ucap Sogo membuat Ken semakin mendekat lalu merogoh sakunya.

Para idol yang melihat apa yang Ken keluarkan tercekat. Itu sebuah pistol. Bahkan, ia telah mengarahkannya ke kepala Sogo.

Dor

"Sou-chan/Sogo/Osaka-san!" Teriak mereka bersamaan.

Sogo tetap memejamkan matanya namun, ia bingung saat rasa sakit masih belum di kepalanya.

"Haha, bercanda!" Ucap Ken menunjukkan pistol yang mengeluarkan gelembung.

"Hee, kenapa kalian melihatku seperti itu? Tenang saja semua benda itu palsu kok. Hanya sebuah drama kecil untuk menyambut teman-teman Haru yang datang ke sini tanpa pemberitahuan," jelasnya saat melihat para idol yabg masih tak percaya dengannya.

"E-eh, kami minta maaf!" Ucap seluruh idol meminta maaf.

"Loh? Tenn-nii? Teman-teman?"

"Riku/Riku-kun/Nanase-san!" Riku memiringkan kepala memasang ekspresi bingung lalu berkata,

"Ada apa? Kenapa wajah kalian pucat sekali? Kalian sedang apa disini?"

"T-tidak...A-Riku kau sedang membawa apa?" Tanya Yamato mengalihkan topik.

"Oh itu. Aku membawa ini untuk membasmi hama," ucapnya menunjukkan sebuah mesin fogging yang sedari tadi dibawa olehnya.

"Lalu, Ken-nii? Kau sudah pulang?"

"Tidak. Aku belum pulang. Aku sedang di luar kota," ucap Ken.

Riku memasang wajah datar sembari berkata,

"Haha. Lucu sekali Ken-nii," ucap Riku dengan tawa yang dibuat-buat. Ia lalu menyerahkan alat fogging itu kepada Ken membuat Ken menatapnya kebingungan.

"Haru? Kenapa kau memberikanku alat ini?" Ucapnya bingung.

"Tentu saja agar kau yang membasmi hamanya, Ken-nii,"

"Loh? Kenapa begitu? Inikan tugasmu Haru dan aku baru pulang dan ingin beristirahat!"

"Aku ingin membawa mereka ke dalam. Sekalian bertemu ayah," ucapnya membuat Ken terdiam lalu senyum ceria nampak di wajahnya.

"Apa? Baiklah kalau begitu, aku pergi dulu ya semuanya~" ucapnya lalu pergi dari lokasi itu meninggalkan tempat itu dengan gembira sementara para idol gugup ah atau lebih tepatnya ke rasa malu ya?

Memang siapa yang tidak malu jika kepergok masuk ke pekarangan orang lain tanpa ijin? Ehm, mungkin Tamaki dan mahkluk  sejenisnya?

"Kalian kenapa teman-teman? Ayo ikut aku," ucap Riku lalu menuntun di depan.

"Rikkun, apakah rumahmu memiliki ousama pudding?"

"Sepertinya ada, Tamaki. Itupun jika belum habis dimakan oleh Hana-chan," jawab Riku.

"Eeh? Apa Hana-chan juga maniak pudding?" Tanya Gaku.

"Tidak Yaotome-san. Hana-chan bukan maniak pudding. Dia maniak makanan ringan dan mainan saat di rumah," Jawabnya.

"Riku,"

"Ada apa Tenn-nii?"

"Mengapa kau melompati makan yang ada di sana?" Tanya Tenn membuat napas para idol tersekat.

Don't Know //Nanase RikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang