•사십사; 𝔱𝔬𝔡𝔞𝔶 𝔦𝔰 𝔱𝔥𝔢 𝔡𝔞𝔶

5.1K 774 33
                                    


•#•#•#•

"INILAH! KEEMPAT LELAKI YANG BERHASIL MENGGEMPARKAN MEDIA BUKAN HANYA KARENA KESUKSESANNYA TAPI JUGA DENGAN VISUAL MENAWANNYA!"

Mobil hitam pertama melewati kerumunan itu dan berhenti tepat di depan karpet merah. Pintu mobil itu terbuka menampilkan seorang pria bertubuh tegap dan kokoh.

"MARK LEE, PUTRA BUNGSU DARI PERUSAHAAN LEE JEWELRY YANG MULAI HARI INI JUGA AKAN MENJADI SATU DIANTARA EMPAT CEO PEMEGANG L&H GROUP DI BIDANG PERHIASAN!"

Mark berjalan dengan elegan melewati karpet merah dengan sisi kanan dan kirinya dipenuhi kamera. Mark tersenyum ramah kepada seluruh wartawan yang hadir disana.

Kemudian tak lama, mobil sedan berwarna putih juga menampakkan diri di depan karpet merah itu. Dari balik pintu itu menampilkan sesosok pria yang tersenyum hingga matanya ikut mengukir senyuman manis.

"INI DIA CEO KEDUA DARI L&H GROUP DI BIDANG PAKAIAN! LEE JENO, PUTRA TERTUA DARI PERUSAHAAN DH CLOTHING!"

Jeno berjalan menyusuri karpet itu menyusul Mark yang sudah terlebih dahulu berada di depan untuk sesi pemotretan.

Mobil ketiga juga ikut memasuki wilayah itu. Berbeda dengan yang lain, kali ini mobil sport berwarna biru muda berhenti di depan kerumunan.

"LEE HAECHAN! PENERUS DAN PEWARIS PERUSAHAAN FULLSUN MALL YANG JUGA AKAN MENJADI CEO KETIGA DARI L&H GROUP DI BIDANG PEMASARAN!"

Haechan berjalan dengan penuh kharisma, ia melambai-lambai ramah kepada seluruh orang disana dengan senyuman lebar diwajahnya.

"Sudah terduga, bukan Lee Haechan namanya jika tidak berlebihan" Mark dan Jeno tertawa meledek Haechan yang tengah berjalan menuju mereka berdua.

"Hush sirik bilang, tuh liat satu lagi baru mau turun" Haechan.

Semua pasang mata disana teralih pada mobil sedan putih di depan sana.

"SAVE THE BEST FOR THE LAST! SATU-SATUNYA PRIA YANG MEMEGANG JABATAN CEO DUA PERUSAHAAN SEKALIGUS! HUANG RENJUN, THE CEO OF NEO TECHNOLOGY DAN L&H GROUP DI BIDANG TEKNOLOGI!"

Renjun berjalan tenang diantara kerumunan yang tengah bertepuk tangan meriah. Ia juga tak pernah melunturkan senyum di wajahnya.

Selama satu hari penuh keempat lelaki itu tengah disibukan pekerjaan mereka sebagai "CEO" di L&H Group. Di hari pertama peluncuran perusahaan itu, mereka tak ada hentinya melayani media. Di wawancara, sesi foto, konferensi pers dan juga pemotongan pita sebagai penanda perusahaan resmi dibuka.

Pada hari itu, saham L&H Group melonjak drastis akibat atensi yang publik berikan dengan sangat antusias. Dengan sistem baru mereka berhasil menarik perhatian semua orang, menjadi perusahaan yang memiliki 4 CEO muda sekaligus visual mereka yang tidak main-main.

Hari ini merupakan hari yang melelahkan untuk keempatnya, tetapi mereka juga merasa senang karena tanggapan positif yang mereka dapatkan.

Jam sudah menunjukan pukul 10 malam. Mereka baru saja sampai di rumah.

Yang lain tengah sibuk membersihkan diri bersiap untuk beristirahat, berbeda dengan Renjun yang masih saja bergelut asik dengan buku diarinya.

"Renjun..... Mandilah terlebih dahulu, tidakkah kau lelah?" Mark.

"Sebentar hyung, sedikit lagi" Renjun.

Renjun masih melanjutkan aktifitas menulisnya. Mark yang penasaran pun mendekat kearah meja Renjun dan sedikit mengintip isi dari tulisan itu.

"Masih melakukan laporan kepada diari setiap harinya?" Mark terkekeh gemas dengan Renjun.

"Iya... Supaya Jaemin dapat membacanya sehari-hari hidupku selama tanpa ada dirinya itu seperti apa ehehehe

AH YAA! Besok tanggal 18 Agustus! Itu artinyaaa..." Renjun.

Renjun tersenyum lebar, begitupun dengan Mark. Renjun sudah tak sabar lagi menunggu hari esok datang. Hari yang sangat amat ia nantikan selama bertahun-tahun.

"Yap betul! Sudah kau cepat sana bersiap untuk tidur, hyung juga ingin cepat tidur agar hari esok bisa cepat datang" Mark tersenyum dan pergi meninggalkan ruangan kerja Renjun.

Renjun kemudian langsung bergegas menuju kamar tidurnya setelah usai membersihkan dirinya beberapa saat yang lalu.

-

Sang mentari perlahan kembali menampakkan dirinya. Cahaya matahari mulai berdesak-desakkan memasuki gorden kamar Renjun. Cahaya terang itu memaksakan Renjun untuk bangkit dari alam tidurnya.

"Ah....... Terang sekali......"

Renjun memindahkan posisinya menghadap ke kiri, membelakangi sinar terang dari luar jendelanya. Ia masih belum membuka matanya, ia masih ingin melanjutkan acara tidurnya. Namun... Sisi tubuhnya yang lain menyadarkannya.

18 Agustus

Renjun langsung membelalakan matanya dan terlonjak duduk diatas kasurnya. Ia kemudian mengukir senyum yang sangat lebar. Ia berlari girang menuju kamar mandinya dan langsung merapihkan diri tak sabar menanti hari ini.

Tak membutuhkan waktu lama ia telah usai, ia kemudian keluar dari kamar mandinya dan langsung membuka pintu kamarnya untuk keluar. Tetapi, netranya menangkap sesosok makhluk dalam penampilan yang sungguh berantakan.

"AKHH!"

Renjun terlonjak kaget dan menyipitkan matanya, memastikan apakah sosok itu benar-benar manusia bukanlah setan atau kawan-kawannya. Semakin ia lihat dan observasi, rupanya sosok itu ialah..

"LEE HAECHAN!!"

Haechan yang tengah asik mengusap matanya melompat kaget.

"LIHAT JAM BERAPA INI?! KENAPA KAU MASIH SEPERTI ZOMBIE?!" Renjun berteriak kesal saat melihat Haechan yang masih dalam pakaian tidurnya, rambut acak-acakan dengan wajah khas seseorang yang baru saja terbangun.

"Ishhh... Santai saja kan bisa, lagi pula baru jam 9 pagi. Ini juga suatu keajaiban aku sudah terbangun" Haechan menjawab santai sembari berjalan menuju dapur dan menuangkan air mineral digelas.

Renjun memutarkan bola matanya malas.

"Susah berbicara dengan manusia pikun.

HARI INI JAEMIN PULANG!" teriak Renjun.

Haechan mendadak tersedak air putih yang tengah ia teguk. Buru-buru ia melihat kearah jam dinding yang juga terdapat tanggal hari ini.

"ASTAGA!" Haechan.

"AH! Kebiasaan..! Sana cepat bersiap-siap jika tidak mau di tinggal" jawab Renjun.

"YA MAAF" Haechan langsung berlari kembali menuju kamarnya untuk bersiap-siap menjemput sahabatnya yang telah 4 tahun terpaksa berpisah dengan mereka semua.

Renjun kemudian berjalan mendatangi satu-persatu kamar Mark dan Jeno. Berharap kejadian Haechan tak lagi terulang. Tapi untungnya kedua sosok itu tak seperti Haechan. Mark sudah terduduk di sofa kamarnya tengah bergelut dengan laptopnya dan sudah dengan penampilan kasual rapih.  

"Eohh Renjun, aku harus menyelesaikan pekerjaanku sebentar ya" Mark membuka suara saat melihat kepala Renjun yang muncul dari balik pintunya.

"Take your time hyung, Haechan bahkan baru saja masuk kamar mandi" Renjun kemudian menutup kembali pintu kamar Mark dan bergegas menuju kamar Jeno.

Tapi tak ada seorangpun yang ada dikamar itu selain suara shower yang menyala.

"Baguslah, sudah mandi" Renjun tersenyum dan menutup kembali pintu kamarnya dan melangkah girang menuju ruang tengah untuk menunggu ketiga sahabatnya yang lain.




> See You in the Next Chapter<

Kill Me - JAEMREN ft. NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang