•삼십팔; 𝔞𝔫𝔬𝔱𝔥𝔢𝔯 𝔱𝔢𝔯𝔯𝔬𝔯

4.8K 806 22
                                    


•#•#•#•

Jeno datang menghampiri keempat sahabatnya yang terduduk di kursi taman. Ia kembali dengan 5 buah kaleng minuman untuk diminumnya dan yang lain.

Malam sudah semakin larut, kelimanya masih berada di Sungai Han. Lebih tepatnya, di tengah taman dengan pemandangan Sungai Han di depannya.

"Apa kalian tidak penasaran, ada hubungan apa ayah Renjun dengan keluarga Jaemin sehingga semua ini bisa terjadi?" Haechan.

Haechan melirik sahabatnya satu persatu yang tampak terdiam memikirkan hal yang sama dengannya.

"Aku tahu.." Mark membuka suaranya yang membuat keempatnya sontak menghadap kearah Mark.

"Maksudmu?" Jaemin.

"Tadi ku sempat mengobrol dengan Jaehyun hyung... Jadi seperti ini..."

-

Mark dan Jaehyun tengah berbicara empat mata di apartemen Jaehyun. Hanya ada keduanya di dalam sana sejak beberapa saat yang lalu Renjun, Jaemin, Haechan dan Jeno pergi dari sana.

"Hyung... Aku tak mengerti sedikitpun, apa kau bisa menjelaskan padaku sekarang apa dan bagaimana semua ini terjadi?" Mark.

Jaehyun menghela nafasnya singkat. Tak ada lagi yang bisa ia sembunyikan setelah ini. Toh, semuanya juga sudah terbongkar kan? Tak masalah jika ia memberitahu yang sebenarnya pada Mark.

"Ayah Jaemin, Lee Joonmyeon adalah sekretaris Tuan Chanyeol. Lee Joonmyeon sudah bekerja sebagai sekretarisnya sudah lumayan lama. Namun, ada suatu saat dimana Joonmyeon membuat kesalahan fatal dalam pekerjaannya. Mengakibatkan perusahaan Tuan Chanyeol hampir bangkrut.

Itu tentu membuatnya marah. Sebelum-sebelumnya, Joonmyeon juga pernah membuat masalah seperti ini tapi tak sefatal itu. Namun, hari itu adalah yang paling parah sehingga Tuan Chanyeol tak bisa mempertahankannya. Tapi ya, dengan cara keji itu. Dan pada saat itu tak ada seorang pun yang berani membantahnya, jika iya mereka akan bernasib sama dengan Lee Junmyeonssi" Jaehyun.

"Kau berada di sana pada saat itu terjadi, itu tandanya hyung sudah bekerja sebagai pengawalnya dan ikut pergi kesana saat itu terjadi?" Mark

Jaehyun mengangguk. Ia menunduk bersalah dan menyesal.

"Kumohon sampaikan maafku pada Renjun dan Jaemin. Seharusnya, ku dapat menghentikan segalanya sebelum itu terjadi. Namun, aku hanyalah pengecut yang bahkan tak berani melakukan apa-apa." Jaehyun.

-

Jaemin terlihat kebingungan.

"Setelah belasan tahun berlalu, aku baru mengetahui pekerjaan apa yang appa lakukan sekarang?" Jaemin

"Aku juga baru tahu.. Kalau ayahmu pernah menjadi sekretaris appa" Renjun.

Sekarang semuanya telah jelas. Sebab dari semua ini dan mengapa ini semua bisa terjadi.

"Tapi. Kenapa harus dengan mencabut nyawa seseorang? Hukumannya benar-benar tak senilai. Memangnya jika perusahaan bangkrut, ia akan ikut mati? Konyol." Ucap Haechan tak habis pikir.

Renjun tak merasa tersinggung sama sekali, justru ia menunduk merasa bersalah. Mau bagaimanapun pelaku yang telah mencabut kebahagiaan Jaemin, pelaku yang membuat Jaemin harus hidup sengsara seperti ini dan pelaku dari segalanya adalah ayahnya sendiri. Rasa bersalah itu tak henti-henti menghantuinya.

"Maaf Jaemin.." Renjun.

Jaemin merangkul Renjun dan tersenyum manis menghadapnya. Ini adalah senyum termanis yang pernah Jaemin tampilkan.

Kill Me - JAEMREN ft. NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang