•사십오; 𝔣𝔦𝔫𝔞𝔩𝔩𝔶, 𝔠𝔬𝔪𝔭𝔩𝔢𝔱𝔢𝔡

5.5K 770 17
                                    


•#•#•#•

Keempat CEO muda itu menghentikan langkahnya tepat di depan sebuah bangunan besar. Bangunan tersebut berdominasikan warna biru dan abu-abu, tempat dimana pusat keamanan negara di letakan, kantor polisi. Mereka menghentikan langkahnya tepat di seberang jalan. Kemudian menatap bangunan itu dengan lekat dan sunyi.

Tetapi seketika pandangan mereka di halangi oleh sesuatu.

Nyittt

Suara rem kendaraan terdengar nyaring di gendang telinga mereka. Mereka menurunkan pandangan mereka kebawah untuk membaca tulisan yang ada di kendaraan yang berhenti tepat di hadapan mereka itu.

'Bis Tahanan'

Bis itu kembali melajukan kecepatannya setelah tadi sempat terhenti untuk waktu yang cukup singkat. Perlahan, mereka dapat kembali melihat bangunan megah di hadapan mereka tetapi dengan adanya tambahan seseorang yang muncul di depan sana.

Renjun mengerjapkan matanya akibat angin yang dibuat tak sengaja oleh bis itu saat melewatinya.

Saat penglihatannya kembali normal ia dapat melihat di depan sana, terdapat seseorang yang memakai pakaian kasual dengan topi hitam melekat di kepalanya. Sesosok itu juga tengah menenteng sebuah tas di tangan kanannya.

Renjun tersenyum lebar begitu pula dengan Mark, Jeno dan Haechan di sampingnya. Itu dia, sesosok yang sangat amat mereka rindukan selama bertahun-tahun.

Sesosok itu di seberang sana juga ikut tersenyum dengan senyuman khasnya sedari dulu.

Keempatnya berlari dengan senyuman terukir di wajah masing-masing menghampiri sesosok itu. Mereka semua menghantam tubuh lelaki itu dan langsung memeluknya erat secara bersamaan.

"NA JAEMIN!!"

Seketika mereka berlima nampak seperti anak-anak yang baru saja bertemu dengan orang tuanya sepulang sekolah.

"Nana aku sangat rindu denganmu....." Renjun membuka suaranya masih dengan pelukan yang menempel erat.

"Aku juga~" Haechan spontan memasang wajah imutnya.

Sedangkan Jeno dan Mark hanya menikmati pelukan yang telah lama tak mereka rasakan bersama Jaemin.

"Wohoooo Jaeminie... Masih saja tampan ya, kau juga bertumbuh semakin tinggi!" Goda Mark.

Jaemin tersenyum malu masih dengan senyuman manis di bibirnya.

"Hyung apa sih!

Ku juga sangat rindu dengan kalian semua! Sini aku cium satu-satu" Jaemin memajukan bibirnya jahil kepada Renjun dan Haechan selaku dua insan yang paling dekat dengannya.

Renjun dan Haechan sontak mendorong wajah Jaemin menjauh dengan telapak tangan mereka.

"IHH YOU KNOW NAJIS? IT'S YOU" Haechan memberontak mencoba melepaskan pelukan itu.

Jaemin tertawa kemenangan.

"Bercanda hey jangan lebay Haechan-ssi" Jaemin.

Haechan mengubah ekspresi wajahnya menjadi datar. Benar-benar datar seperti emoji ini '😑'.

"Injun, terima kasih karena sudah bertahan untukku.." Jaemin kembali memeluk Renjun erat. Air mata sedikit tergenang di balik kelopak matanya jika ia mengingat kembali peristiwa pada hari itu.

Kill Me - JAEMREN ft. NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang