•~~~•
.
.
.
Assalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
Alhamdulillaah ... atas izin Allah, Pasha bisa melanjutkan cerita ini.
“Ini Tentang Aku, Fathia”
Semoga kalian suka, ya, sama ceritanya. Semoga ada hikmah yang bisa kita ambil dalam cerita ini. Semoga bermanfaat, ya! Aamiin. Btw, cerita ini diikutsertakan dalam event Nulis Novel Bebas (NuNoBe) Noia aiepublisher selama 30 hari. Pasha minta do’a sekaligus dukungannya, ya, dari kalian.
Jangan lupa tetap jadikan Al-Qur’an sebagai bacaan utama dan favorit kita.
Happy Reading!!!
Syukran wa jazaakumullaahu khairan katsiiran, orang baik. 🤍
Wassalaamu’alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh.
.
.
.
࿐⃨⃔⃕✰••••✯✯••••࿐⃨⃔⃕✰
“Terkadang, kita dituntut untuk paham tanpa ada penjelasan. Sebab, apa-apa yang terasa tak selamanya bisa terucap.”
࿐⃨⃔⃕✰••••✯✯••••࿐⃨⃔⃕✰
Ingatlah selalu bahwa rasa cinta yang muncul di masa menuntut ‘ilmu adalah sebuah ujian. Entah fokusmu yang akan hilang karena rasa cinta, atau perasaanmu yang bisa kamu atur dengan ‘ilmu.
Dari kisah Adam dan Hawa, kita belajar bahwa ujian cinta adalah jarak dan rindu. Dari kisah Ibrahim dan Hajar, kita belajar bahwa keikhlasan hati akan mengantarkan kita pada cinta sejati. Dari kisah Ayyub dan Rahmah, kita belajar bahwa modal terbesar untuk menyatukan dua insan adalah kesetiaan. Dari kisah Yusuf dan Zulaikha, kita belajar bahwa mencintai Sang Pencipta akan menanggalkan nafsu terhadap rupa. Dari kisah Muhammad dan Khadijah, kita belajar bahwa cinta adalah kesediaan berkorban, kesediaan mempercayai di saat tak ada seorang pun yang sudi percaya. Dari kisah Ali dan Fathimah, kita belajar bahwa tak ada balasan yang lebih menyenangkan selain kabar baik dari sabarnya menanti. Maa Syaa Allah. Indah, bukan?
Tetapi ada salah satu pembelajaran tentang cinta yang tak harus memiliki. Dan kisah ini cukup populer. Dikisahkan bahwa sahabat Rasuulullaah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam, Salman Al-Farisi, orang yang mengusulkan strategi menggali parit di saat perang Khandaq bersama Rasuulullaah Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam hingga akhirnya ummat muslim meraih kemenangan. Suatu ketika, beliau hendak mengkhitbah seorang wanita dari kaum Anshar dengan didampingi sahabatnya, Abu Darda’.
“Saya Abu Darda’, saya datang ke sini menemani sahabat saya Salman Al-Farisi, untuk melamar anak anda menjadi istrinya,” ucap Abu Darda’ kepada orang tua si wanita tersebut.
Suatu kehormatan bagi orang tua si wanita dengan kedatangan dua sahabat Nabi yang utama tersebut, apalagi dengan niat baik hendak mempersunting putrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ini Tentang Aku, Fathia [✓]
Spiritualité📌 WARNING!!! ⚠️ Don't Plagiat! ⚠️ ⚠️ Spiritual - Romance ⚠️ Fathia Salamah 'Ulya, kerap disapa Thia. Gadis yang memantapkan hatinya untuk hijrah, setelah ia kehilangan sosok belahan jiwa. Terlebih lagi adalah cinta pertamanya, Papahnya. N...