4 jam Jinsol habiskan untuk berdiri dan mempresentasikan proposal proyek mereka kepada petinggi perusahaan Golden Rule. Untung saja mereka tertarik dan langsung setuju untuk mendanai proyek itu. Jika tidak, bisa menangis Jinsol dibuatnya. Ekspektasinya dia dapat pulang setelah rapat namun Haseul berkata lain dan mulai membanjiri Jinsol dengan file-file yang harus di periksa dan dia tanda tangani.
Jinsol sekarang berdiri di area parkir perusahaannya. Bukan untuk pulang, pekerjaan masih menumpuk di ruangannya, namun dia mendapat laporan bahwa salah satu karyawan magang dengan ajaib dan tidak sengaja menabrakkan mobil perusahaan ke mobil miliknya saat karyawan itu hendak parkir. Mengapa dia katakan ajaib karena mobil Porsche Cayenne biru miliknya sekarang sedang penyok dan berasap di bagian mesin sedangkan mobil SUV biasa yang dipakai karyawan itu hanya penyok sedikit.
Mobil mahal ku di buat berasap seperti itu, apa aku harus komplain ke Porsche atau mobil SUV itu yang ku masukkan ke Guiness world record?
"M-mohon maafkan saya Miss Jung, s-saya sungguh tidak sengaja.. T-tadi saya mundur dan-"
"Sudahlah Seungwoo-shi.." Jinsol menyela ucapan terbata lelaki muda yang tampaknya akan menangis sebentar lagi, "Tidak apa-apa, bawa saja mobil ku ke bengkel dan pastikan aku dapat menggunakan nya lagi secepatnya.."
Sebenarnya dia sangat marah, namun energinya sudah habis di rapat tadi jadi bisa dikatakan bahwa pemuda satu ini beruntung.
Jinsol tidak mendengar lagi pekikan lega dari karyawan itu, dia lebih memilih untuk kembali masuk ke gedung 8 lantai itu sambil memijit dahinya yang pening seketika.
"Apa aku harus membuat surat pemecatan?" Tanya Haseul yang tiba-tiba muncul dari balik pintu.
Haseul tau pasti kalau mobil biru yang Jinsol beri nama Jingolas itu adalah benda yang sangat disayangi nya, Haseul melihat bagaimana Jinsol mencium pinggiran atap mobil itu ketika dia menemani si rambut pirang untuk membeli Jingolas 3 tahun yang lalu. Jadi pantas saja jika dia berasumsi jika karyawan baru yang malang itu sudah Jinsol depak dari perusahaannya.
Jinsol memutar bola matanya jengah, mereka berdua memasuki lift yang akan membawa mereka ke lantai 8 dimana ruangan mereka berada.
"Kalau memang kau lagi bersemangat untuk melakukan sesuatu, buatkan saja semua pekerjaan ku agar aku bisa cepat pulang.."
"Enak saja kau.." Ucap Haseul, "Tapi hebat juga dirimu, dari mana kau belajar self control? Tidak biasanya kau bisa setenang ini saat ada masalah menyangkut Jingolas.."
"Aku lelah Seul, sudahlah.."
Jinsol segera berbaring di sofa yang berada di dalam ruangannya, Haseul hanya tersenyum melihat tingkah sahabatnya itu.
"Bagaimana keadaan mama Jung? Apa dia baik-baik saja?" Tanya Haseul sembari mengangkat kepala Jinsol dan duduk di sofa itu sebelum membiarkan kepala wanita itu berbaring di pahanya.
"Mama sehat, dia titip salam untuk mu. Katanya terimakasih lagi untuk apel yang kau bawakan ketika berkunjung bulan lalu.."
"Pasti mama Jung sangat senang melihat mu. Kau harus sering-sering berkunjung Sol, apa lagi Heejin sekarang sudah sangat sibuk dengan galeri seninya kan?" Tanya Haseul yang dibalas anggukan, "Pasti dia kesepian di rumah, kenapa kau tidak bujuk lagi mama mu untuk pindah ke sini Sol? Kan lebih mudah untuk mengunjungi nya.."
"Dia tidak mau Seul, mama ku itu tidak bisa meninggalkan rumah itu. Mungkin dia masih tidak bisa melupakan ayah.." Bisik Jinsol pelan.
Mr. Jung menghabiskan sisa hidupnya di rumah yang sekarang di tinggali oleh Heejin dan ibunya. Kala itu Jinsol sudah berada dalam semester pertengahan kuliahnya dan tentu saja dia tidak dapat meninggalkan Seoul untuk kembali ke Chuncheon. Seiring waktu berlalu, Jinsol yang memang sudah terbiasa sejak remaja bekerja untuk membiayai kuliahnya dan sekolah Heejin menjadi semakin sibuk saja setelah dia memulai perusahaannya ini berkat seorang investor yang percaya dengan kemampuan kerjanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunny Drop
FanfictionKisah tentang perubahan hidup seorang wanita single, malaikat kecilnya dan calon keluarga barunya.. --- Ini cerita tentang Jinsol yang tiba-tiba harus mengurus seorang malaikat kecil dan sampai akhirnya dia menemukan makna dari cinta yang sesungguhn...