24 Desember 2020
Sehari sebelum Natal tiba, Jinsol dan Yerim memutuskan untuk pergi berbelanja bulanan sekaligus berjalan-jalan bersama Haseul yang kebetulan juga memiliki maksud yang sama. Bukan pertama kalinya Yerim melihat Haseul, auntie nya itu sudah menjadi langganan setiap Jinsol membawanya ke kantor, namun anak bayi yang sebentar lagi akan berumur satu tahun yang berada di stroller menarik perhatian Yerim sepenuhnya. Mata Yerim berbinar, lebih terang dari biasanya saat Haseul memperkenalkan nya dengan baby Yeojin. Yerim merasa seperti kakak perempuan yang bisa diandalkan saat Haseul membiarkannya mendorong stroller itu selama dia dan Jinsol memilih-milih belanjaan.
"Thank you ya Seul udah temenin aku belanja.."
"Kan sekalian juga, kak Kahei pulang dari Hongkong besok jadi aku mau masak buat dia.."
"Auntie Kahei datang besok?" Tanya Yerim dengan antusias. Jinsol sudah pernah beberapa kali membawa Yerim makan di restoran bintang lima milik istri sahabatnya itu, dan bisa dibilang bahwa Yerim sudah menjadi calon murid dari si wanita Hongkong.
"Iya sayang, nanti auntie akan memberitahu auntie Kahei mu itu kalau kamu mencarinya.."
"Tidak perlu auntie! Nanti Yerim dan Jinsol yang akan mengunjungi auntie dan juga Yeojinie membawa kukis natal!"
Haseul dan Jinsol tidak dapat menahan senyum mereka mendengar pernyataan bersemangat Yerim.
Jinsol dan Yerim kebagian tugas untuk mengangkat semua tas belanjaan mereka dan Haseul mendorong stroller Yeojin yang berisi satu kantong yang lebih ringan untuk di pangku si bayi yang dengan senang memeluknya. Saat mereka tiba di mobil Jinsol, mereka mulai memasukkan semua barang mereka ke bagasi.
"Ah! Aku lupa membeli yogurt vanilla titipan Heejin, bisa ngamuk dia nanti.. kalian tunggu di mobil saja ya, penghangat kamu nyalain aja Seul.."
Jinsol berlari kecil keluar dari underground parking area dan kembali memasuki area pusat perbelanjaan itu, langkahnya sudah pasti namun terhenti seketika saat dia melihat wajah yang familiar.
Jungeun berdiri beberapa meter dari arah kanannya. Wanita itu bersama kedua putrinya dan seorang pria yang sepertinya pernah Jinsol lihat sebelumnya namun entah di mana. Posisinya berdiri cukup menguntungkan karena mereka tidak dapat melihatnya dan ternyata cukup dekat untuk Jinsol dapat mendengar pembicaraan mereka.
Jinsol bermaksud untuk berjalan saja menuju ke arah supermarket namun kakinya seperti tertahan saat dia mendengar Hyunjin dengan semangat mengajak pria itu untuk pergi ke playzone. Sulit untuk mengetahui identitas pria itu, namun tampaknya dia mungkin seseorang yang penting bagi Jungeun.
Pria yang menjemputnya saat itu..
Jinsol berusaha untuk berhenti memikirkannya, meyakinkan dirinya bahwa dia tidak mempunyai hak untuk tidak menyukai adegan yang di saksikan nya sekarang. Adegan di mana Jungeun yang terlihat tenang dan nyaman berada di sana. Mereka terlihat seperti keluarga yang sangat bahagia. Dan entah kenapa Jinsol merasa kalah karena itu.
Si wanita Jung itu membalikkan badannya dan pergi dari sana dengan hati yang terbakar api dari perasaan yang belum ingin di akuinya.
Jinsol hanya menggubris pertanyaan bingung Haseul dengan senyuman lirih dan jawaban "Habis, Seul..". Haseul langsung mengerti bahwa ada sesuatu yang tidak beres namun dia memilih untuk tidak menghujam Jinsol dengan pertanyaan. Perjalanan mereka habis dengan di temani suara radio, tawa Yerim dan Yeojin, juga beberapa bagian hati Jinsol yang mulai retak.
...
"Jinsol? Kamu ngapain-" Sooyoung tidak dapat melanjutkan perkataannya karena bibir Jinsol yang sudah membekap miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunny Drop
FanficKisah tentang perubahan hidup seorang wanita single, malaikat kecilnya dan calon keluarga barunya.. --- Ini cerita tentang Jinsol yang tiba-tiba harus mengurus seorang malaikat kecil dan sampai akhirnya dia menemukan makna dari cinta yang sesungguhn...