24 Desember 200x
Malam natal merupakan hari dimana keluarga Jung selalu lengkap berkumpul. Bahkan Mr. Jung yang sangat sibuk selalu menyempatkan diri untuk bergabung bersama keluarganya merayakan momentum liburan paling dinanti-nanti sepanjang tahun oleh semua orang. Tradisi keluarga mereka adalah Jinsol dan ibunya memasak ayam panggang madu andalan Mrs. Jung dan makanan lainnya sambil bernyanyi lagu-lagu natal bersama di dapur sedangkan Heejin akan dengan gembira membantu ayahnya mengatur semua kado natal yang baru boleh dibukanya keesokan harinya. Kebahagian tersebar keseluruh penjuru rumah mereka, terlebih lagi dengan ocehan Heejin yang tanpa akhir mengenai rencananya untuk memberikan hadiah Natal untuk pacar kesayangan dari keluarga Park yang disambut dengan jawaban-jawaban antusias dari anggota keluarga Jung yang lain.
Semua sudah terencana. Mereka akan menghabiskan malam natal bersama keluarga mereka dan besok hari pada hari Natal, Heejin akan mengajak Chaewon untuk menghabiskan natal bersama mereka. Itu mengapa Jinsol tidak begitu menanti kehadiran anak tunggal keluarga Park di depan pintu rumah mereka. Tubuh kecil Chaewon sedikit menggigil dalam suhu sedingin itu, jacket tebalnya sedikit basah karena lelehan salju.
"Chaewon? Bukannya kakak melarang tapi kamu kan harus menghabiskan malam natal dengan papa-"
"Heejin ada, kak?" Potong Chaewon dengan nada lirih. Walaupun Chaewon merupakan anak yang selalu berkata seenak hatinya, namun dia adalah anak yang sopan dan di didik tata krama dalam berbicara. Jadi melihat anak ini memotong ucapannya, Jinsol langsung tahu ada hal penting yang ingin disampaikan pada adiknya. Terlebih lagi saat Jinsol menyadari betapa sembabnya mata Chaewon.
"Apa kamu baik-baik saja, Chae?" Tanya Jinsol sedikit khawatir. Namun sebelum sempat di balas oleh Chaewon, suara derapan kaki kecil sudah terdengar yang disusul oleh teriakan girang Heejin.
"Chacha! Kamu datang!"
Biasanya senyuman Chaewon akan langsung mengembang saat Heejin memeluknya, namun yang dapat Jinsol lihat di wajah anak bermarga Park itu hanyalah kesedihan.
"Kalian berdua ngobrol didalam saja, terlalu dingin di situ.." Ucapnya sebelum kembali beranjak ke dapur untuk memberikan privasi bagi kedua anak SMP itu.
Saat Jinsol keluar lagi untuk mengecek keadaan mereka, Heejin sudah terisak sambil menatap ke luar rumah mereka. Chaewon sudah tidak ada lagi disana.
"Kamu kenapa?" Tanya Jinsol lembut, takutnya dia akan membuat tangis Heejin semakin menjadi.
Tanpa menjawab apapun, Heejin langsung menghambur dalam pelukan kakaknya. Tangisnya mengeras saat Jinsol mengusap punggungnya.
"C-Chae pergi kak.. Dia k-kembali ke Seoul.."
Malam natal tahun itu, Heejin mendapatkan episode patah hati pertamanya. Mereka memang tidak memutuskan hubungan mereka, tapi tetap saja tangisan Heejin tidak bisa berhenti mengalir di musim bahagia itu.
Jinsol belajar bahwa perpisahan di hari yang spesial merupakan tipe perpisahan yang paling menyakitkan.
...
1 Desember 2020
"Jinsol bangun! Hari ini hari Natal!"
Jinsol dengan enggan membuka matanya, dia melihat Yerim yang sedang duduk di perutnya dengan wajah ceria khas anak bermarga Choi itu.
"Sayang sekarang ini tanggal 1, masih ada 24 hari lagi.." Ujar Jinsol sambil mengerang, dia kemudian menarik tubuh Yerim ke dalam pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunny Drop
FanfictionKisah tentang perubahan hidup seorang wanita single, malaikat kecilnya dan calon keluarga barunya.. --- Ini cerita tentang Jinsol yang tiba-tiba harus mengurus seorang malaikat kecil dan sampai akhirnya dia menemukan makna dari cinta yang sesungguhn...