prologue

984 285 327
                                    

First story! Aku berharap kalian suka, ya. Sebelumnya, jangan panggil aku Author. Kalian bisa panggil aku Ken ataupun Hara.

Jangan lupa tinggalkan jejak, klik paling bawah pojok kiri.

Happy reading.



"Sakit rasanya, mendengar pernyataan darinya. Tapi aku yakin, aku bisa!" - Arra.


KRING KRING!

Bel istirahat sudah berbunyi dan siswa-siswi berhamburan menuju ke kantin, tetapi tidak dengan gadis berlesung pipit satu ini, ia justru ke-rooftop untuk menemui seseorang yang sudah janji tadi pagi.

Sesampainya di-rooftop. "Lo mau ngomong?" tanya cowok bertubuh tinggi, kini dua sejoli saling pandang dengan tatapan yang mendalam.

"Sebenernya kita itu apa?"

"Gue anggap lo sebagai adik kelas dan nggak lebih, sorry," ujar cowok bertubuh tinggi di depannya yang merasa bersalah.

BOOM!

Seketika dunia runtuh. Gadis berlesung pipit menahan diri agar air matanya tidak jatuh. Sebenarnya, gadis itu memiliki gengsi yang sangat tinggi.

Ia tidak mau di cap lemah oleh orang-orang terdekat apalagi dengan cowok yang ada di hadapannya saat ini.

"Sorry, banget. Sumpah gue nggak ada niatan buat nyakitin lo," jelas cowok bertubuh tinggi.

"..."

"Lo nggak apa-apa, Ra?"

"Hah? Apa?"

"Lo nggak apa-apa?"

"It's okay."

"Sorry, tapi sekarang gue lagi perjuangin anak kelas lo."

"Iyakah? Semoga berhasil, semangat!" ucap Arra, "kalo gitu, gue balik kelas dulu ya, bye!" lanjutnya sambil melambaikan tangan.

Gadis berlesung pipit ini bernama Glolaria Shazarra Bashkarra dia kelas 11 IPA 1, sedangkan cowok bertubuh tinggi itu bernama Bagas Aditya Prayoga dia menjabat sebagai ketua kelas 12 IPA 3.

Mereka memang dekat sejak SMP. Sampai semua orang mengira kalau mereka mempunyai hubungan spesial, tetapi nyatanya? Nihil.

Mereka suka saling bertukar cerita apapun itu masalahnya. Sialnya, Arra terkelabui dengan statusnya saat ini, yaitu adik-kakak zone.

Gadis berlesung pipit ini tidak tau tujuan saat ini ingin ke mana dan akhirnya secara tidak sengaja dia sampai di taman belakang sekolah.

Lah, kok gue sampe sini? Biarin deh, sekalian refreshing otak, pikirnya.

"Sial! Kenapa gue bisa baper sama dia? Lo bodoh banget, Ra. Hati lo ... argh!" gerutu Arra sambil menghapus air mata dengan gusar.

"Terus sekarang gue gimana, jir? Move on atau tetap bertahan, ya?"

"AH, NGGAK TAU LAH GUE PUSING!" teriak Arra sambil menendang kaleng.

TUK!

•••

Bagaimana prolognya? Maaf banget kalau ceritanya kurang memuaskan dan kalau ada word yang kurang tepat kalian bisa DM aku, ya!

- Salam hangat, Hara.

GLOLARIA (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang